Selasa, 1 Juli 2025

Duh Mengharukan..! Di Unila, Nunik Ajak Mahasiswa Nyanyi “Darah Juang” Sampai Menangis

Calon Wakil Gubernur Lampung Chusnunia atau yang akrab disapa Nunik menangis saat mengajak mahasiswa bernyanyi “Darah Juang” usai Bedah Visi Misi di Rektorat Lantai II, Universitas Lampung Sabtu (31/3). (Ist)

BANDAR LAMPUNG – Mengharukan! Calon Wakil Gubernur Lampung Chusnunia atau yang akrab disapa Nunik mengajak mahasiswa bernyanyi “Darah Juang” usai Bedah Visi Misi di Rektorat Lantai II, Universitas Lampung Sabtu (31/3). Peristiwa ini sudah dimuat di Youtube : https://youtu.be/akXtklJ_R7I

Nunik yang juga mantan aktivis mahasiswa saat kuliah ini meminta mahasiswa terus berjuang untuk rakyat.

“Untuk mahasiswa jangan bosan-bosan berjuang terus untuk rakyat,” ucapnya.

Kepada Bergelora.com dilaporkan, saat bernyanyi, wanita yang menjadi satu-satunya calon wakil Gubernur Lampung ini menghayati lirik demi lirik lagu perjuangan mahasiswa tersebut. Bupati Lampung Timur nonaktif ini pun sempat menitikkan air mata saat berakhir lirik lagu “Darah Juang” ciptaan John Tobing, aktivis gerakan mahasiswa 80’an itu.

Seluruh peserta acara Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Lampung (BEM Unila) bangkit berdiri dan mengacungkan kepalan tangan ke langit saat menyanyikan bersama sampai selesai lagu yang pernah menggerakkan mahasiswa dan rakyat untuk menjatuhkan kediktaktoran Orde Baru pada tahun 1998 tersebut.

Nunik pun menceritakan syair darah juang mengingatkannya saat masa lalu sulit untuk mengeyam pendidikan.

“Syair lagu darah juang membawa aku ke masa lalu, apa yang saya alami sulitnya mendapatkan pendidikan harus berjuang. Yang sebenarnya hak dasar warga, hak dasar rakyat. Tanah yang subur, samudera yang kaya raya saya membayangkan kemarin pada saat di Lampung Timur menerima ribuan nelayan yang menolak penambangan pasir,” bebernya.

Tanah yang subur, lanjut dia, tapi petani menangis karena panen tidak maksimal diserang hama wereng.

“Kemudian kesulitan-kesulitan dan apa yang mereka dapatkan setelah bekerja keras. Pemerintah harus hadir di dalam setiap persoalan dan masalah rakyat. Kenapa saya menangis karena saya membayangkan diri saya sendiri dan membayangkan kami warga desa koq kita seperti itu. Kami warga desa dirampas haknya. Kita harus berjuang,” ungkapnya.

Nunik semasa mahasiswa juga aktif dalam pergerakan tahun 2002 dan tergabung dalam Forum Komunikasi dan Aksi Mahasiswa Semarang (FKAMS). Anggota DPR RI dua periode ini pun menjabat sebagai wakil sekretaris kala itu hingga 2003.

Tak sampai disitu saja, sifat kritis dan peduli terhadap masyarakat kampus juga membuat dirinya aktif dalam Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) IAIN Walisongo 2002 – 2003. Lagu darah juang mengingatkannya untuk selalu siap melayani rakyat.

Dia pun meminta kepada mahasiswa untuk mengawal pelaksanaan Pilgub 2018.

“Mahasiswa harus berperan dalam mengawal dan mengawasi calonnya. Tagih terus siapapun yang jadi nanti. Kalau saya jadi, tagih juga,” tegasnya.

Menurutnya, mahasiswa sebagai penyambung antara pemerintah dan rakyat.

“Peran mahasiswa sebagai penyambung mahasiswa dan rakyat harus dilibatkan,” tandasnya. (Salimah)

 

Artikel Terkait

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,120PelangganBerlangganan

Terbaru