JAKARTA- Kementerian Koperasi memperkuat pengawasan Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih melalui penerapan aplikasi Jaga Desa, diyakini mampu meminimalisir risiko sekaligus meningkatkan tingkat transparansi pengelolaan usaha koperasi.
“Pengawasan dan mitigasi risiko tidak bisa digabungkan dari penerapan Jaga Desa yang menjadi bagian dari upaya membangun koperasi yang sehat dan terpercaya,” kata Menteri Koperasi Ferry Juliantono saat menghadiri kegiatan Bimtek pengawas koperasi di Desa Namang, Kabupaten Bangka Tengah, dikutip Bergelora.com di Jakaeta, Minggul (26/10/2025).
Ferry menjelaskan, aplikasi Jaga Desa dirancang untuk memudahkan kejaksaan dan perangkat desa dalam menyatukan setiap aktivitas koperasi secara real-time dan terukur. Pemantauan mencakup proses penyaluran modal, pengelolaan aset, hingga akurasi pelaporan keuangan.
Sistem digital ini diharapkan menjadi katalisator keterbukaan informasi di tingkat desa. Dengan transparansi yang terjaga, kepercayaan masyarakat terhadap koperasi sebagai lembaga ekonomi Andalan pun diharapkan kian menguat.
Kolaborasi ini juga melibatkan Asosiasi Badan Permusyawaratan Desa Nasional (ABPEDNAS). Sinergi multipihak ini bertujuan untuk memastikan setiap Kopdes Merah Putih konsisten menjalankan prinsip transparansi, partisipatif, dan tanggung jawab sosial.
Tak hanya mengandalkan teknologi, Ferry menyebut peningkatan kapasitas pengurus koperasi menjadi pilar penting lainnya. Melalui bimbingan teknis dan pendampingan berkelanjutan, para pengelola koperasi dibekali pemahaman menyeluruh tentang aspek hukum, manajerial, dan keuangan.
20 Persen Pendapatan Kopdes Merah Putih Masuk APBDes
Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT) Yandri Susanto menyebutkan sebanyak 20 persen dari pendapatan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih akan masuk ke dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes). Hal itu menyusul seluruh aset bangunan termasuk gerai dan pergudangan dari Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih akan dimiliki penuh oleh pemerintah desa.
“Nanti semua bangunan termasuk gerai dan truk serta aset dari kopdes itu akan menjadi milik penuh pemerintah desa, kemudian akan ada imbal jasa dari keuntungan kopdes itu 20 persen untuk APB Desa. Jadi, ini sangat bermanfaat buat pemerintah desa,” ujar Yandri dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Sabtu (18/10/2025).
Lebih lanjut, Yandri mengatakan penting bagi para pemangku kepentingan terkait untuk menyukseskan salah satu program prioritas pemerintah tersebut.
“Oleh karena itu saya minta betul ini disukseskan oleh para kepala desa, dan pasti insya Allah ini kopdes tidak akan rugi,” kata Yandri.
“Tidak perlu ada silang pendapat lagi, tidak ada lagi yang perlu diperdebatkan termasuk sumber dayanya. Insya Allah ini akan menjadikan pusat perekonomian di desa akan semakin baik,” ujar dia, menambahkan.
Selain itu, Yandri mengatakan pembentukan Kopdes Merah Putih bernilai penting dalam memperkuat ketahanan ekonomi lokal dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di desa.
“Harus kami memastikan Koperasi Desa Merah Putih akan mengantarkan negara yang maju dan berdaulat,” ujarnya.
Sementara itu, melalui Instruksi Presiden (Inpres) No.9 Tahun 2025 terkait percepatan pembentukan kopdes yang melibatkan 18 kementerian/lembaga, serta keluarnya Perpres Nomor 9 Tahun 2025 terkait Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Pembentukan Kopdes/Kel Merah Putih, Kemenkop berhasil meluncurkan dan melegalisasi pembentukan 80 ribu Kopdes Merah Putih di seluruh Indonesia.
Pemerintah juga berupaya mempercepat pembangunan fisik gerai, pergudangan, dan kelengkapan Kopdes Merah Putih.
Hal itu ditandai dengan peletakan batu pertama pembangunan fisik gerai, pergudangan dan kelengkapan kopdes tersebut di Koperasi Desa Merah Putih Wanajaya, Kecamatan Cibitung, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Jumat (17/10/2025).
“Tahap operasional bulan Oktober ini diawali dengan peletakan batu pertama pembangunan fisik gudang-gudang, gerai-gerai, dan juga sarana pendukung dari Kopdes/kel Merah Putih ini,” kata Menteri Koperasi (Menkop) Ferry Juliantono.
Ribuan Kopdes Merah Putih Dibangun Bulan Ini
Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi mengungkap pemerintah kini tengah membangun ribuan Koperasi Desa Merah Putih. Menurutnya, pembangunan sudah berkoordinasi dengan kementerian/lembaga terkait.
“Saya kemarin ikut memimpin rapatnya, insyaAllah mulai bulan ini akan mulai dilakukan proses pembangunan di sekian ribu desa,” kata Prasetyo di Kantor Kemenko PM, Jakarta Pusat, Jumat (17/10/2025).
Prasetyo tekanan pembangunan Kopdes Merah Putih merupakan inisiatif pemerintah. Meskipun saat ini jumlah yang beroperasi masih terbatas, namun ia menekankan 100 koperasi yang sudah ada berafiliasi dengan BUMDes
“Kalau yang sudah beroperasi kan baru kurang lebih 100 sekian, itu kan adalah koperasi yang memang sudah eksis ya.Tetapi kan kami itu juga menghendaki selain koperasi-koperasi desa yang sudah eksis dengan BUMDes-BUMDesnya, kita menghendaki di setiap desa kita itu membangun yang namanya Koperasi Desa Merah Putih,” jelasnya.
“Nah itulah yang mulai bulan ini insya Allah nanti pembangunan akan mulai dilakukan,” kata Prasetyo menambahkan.
Sebelumnya, Kementerian Sosial (Kemensos) menyatakan dukungan penuh terhadap penyelenggaraan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDMP), salah satu program prioritas Presiden Prabowo Subianto.
Komitmen ini ditampilkan dengan kehadiran Wakil Menteri Sosial, Agus Jabo Priyono, dalam acara Peletakan Batu Pertama Pembangunan Fisik 80.000 gerai, pergudangan, dan perlengkapan KDMP di Desa Wanajaya, Kecamatan Cibitung, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Jumat (17/10/2025).
Menteri Koperasi Ferry Julianto menyampaikan, peletakan batu pertama ini menjadi tonggak dimulainya pembangunan KDMP secara serentak di seluruh Indonesia.
“Hari ini kita memulai proses peletakan batu pertama sebagai simbol dimulainya pembangunan fisik, gudang-gudang, gerai-gerai, dan sarana pendukung di seluruh 80.000 KDMP. Untuk hari ini, bertepatan dengan hari ulang tahun Bapak Presiden Prabowo Subianto kami memulai di 800 titik di seluruh Indonesia,” ujar Ferry.
Menurut Ferry, percepatan pembangunan KDMP dapat terwujud berkat dukungan berbagai pihak, terutama TNI.
“Insya Allah dalam waktu yang tidak terlalu lama dengan dukungan dari pihak TNI dalam hal ini Pak Wakil Panglima TNI dan teman-teman semua, termasuk PT Agrinas Pangan, ini akan bisa cepat rampung sehingga langsung kita bisa operasional dalam pengertian sebenarnya,” tuturnya. (Enrico N. Abdielli)

