JAKARTA – Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu hari Selasa (7/6/2022) menyatakan pasukan Rusia menguasai hampir seluruh wilayah Luhansk dan Donetsk. Associated Press melaporkan setelah serangan bertubi-tubi selama berminggu-minggu dan pengerahan lebih banyak tentara Rusia.
Menhan Shoigu menyatakan, pasukan Moskow kini berhasil membebaskan 97 persen wilayah Luhansk.
Rusia menyatakan merebut seluruh Donbas sepenuhnya, mencakup wilayah Donetsk dan Luhansk yang telah melepaskan diri dari Ukraina dan mendapat dukungan Moskow.
Ia mengatakan Rusia membantu Republik Donetsk dan Luhansk yang menyatakan merdeka penuh karena masih terdapat pasukan Ukraina yang masih berada di wilayah itu. Tugas ini menurutnya adalah tujuan utama dalam Operasi Militer Khusus ke negara tetangganya sejak 24 Februari.
Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov hari Senin (6/6/2022) memperingatkan jika Barat menyediakan Ukraina roket jarak jauh yang mampu mencapai wilayah Rusia, Moskow akan menanggapi dengan menekan serangannya lebih dalam ke Ukraina.
Pada awal perang, pasukan Rusia juga menguasai seluruh wilayah Kherson dan sebagian besar wilayah Zaporizhzhia di selatan.
Kepada Bergelora.com dilaporkan di Jakarta, tokoh-tokoh setempat yang dituding Ukraina dan Barat ditunjuk oleh Rusia, saat ini sedang mempertimbangkan rencana agar wilayah mereka mendeklarasikan kemerdekaan atau bergabung dengan Rusia.
Menhan Shoigu menyebutkan pasukan Rusia merebut seluruh kawasan pemukiman Sievierodonetsk dan saat ini merangsek untuk menguasai zona industri di pinggirannya dan kota-kota terdekat.
Shoigu menambahkan, pasukan Rusia menekan serangan mereka ke kota Popasna dan mencatat telah menguasai Lyman dan Sviatohirsk dan 15 kota lain di wilayah tersebut.
Popasna adalah sebuah kota dengan populasi sebelum perang sebanyak 20.000 orang yang terletak sekitar 30 kilometer selatan Sievierodonetsk.
Gubernur Luhansk, Serhiy Haidai mengakui pasukan Rusia mengendalikan kawasan industri Sievierodonetsk.
“Pertempuran jalanan terberat terus berlanjut, dengan berbagai tingkat keberhasilan,” kata Haidai kepada The Associated Press. “Situasinya terus berubah,”
Igor Konashenkov, kepala juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan personel kelompok ultranasionalis Nazi Ukraina telah merusak sebuah biara bersejarah di Sviatohirsk dengan membakarnya.
“Kesaksian dari penduduk lokal dan biarawan di Sviatohirsk yang dibebaskan dari republik Rakyat Donetsk mengonfirmasi fakta pembakaran sebuah gereja kayu oleh nasionalis Ukraina pada 5 Juni lalu,” kata Konashenkov
Namun Konashenkov mengatakan, meskipun ada operasi militer, Angkatan Bersenjata Rusia mencegah kerusakan pada monumen bersejarah kaum Kristen Ortodoks tersebut,
“Tidak hanya para biarawan yang ingin memadamkan api di gereja, tetapi juga anggota pertahanan teritorial Ukraina datang untuk membantu. Namun kelompok nasionalis menghambatnya dengan melepaskan tembakan untuk intimidasi. Meskipun aksi militer terjadi di Sviatohirsk, pasukan Rusia tidak mengizinkan kerusakan monumen bersejarah dan Ortodoks di biara Sviatohirsk.” (Web Warouw)