Rabu, 22 Oktober 2025

GIMANA INDONESIA NIH..? Strategi Baru Dedolarisasi BRICS, India Izinkan 30 Negara Berdagang dengan Rupee 

JAKARTA – India mengambil langkah strategis untuk memperkuat mata uangnya di kancah global dengan mengizinkan 30 negara, termasuk beberapa anggota BRICS, untuk melakukan perdagangan menggunakan mata uang rupee. Kebijakan ini dinilai sebagai respons terhadap tekanan ekonomi, terutama dari Amerika Serikat (AS). Langkah India ini muncul di tengah ketegangan perdagangan dengan AS dengan memberlakukan tarif sebesar 25% terhadap India.

Trump menuduh India melakukan praktik anti-Amerika dan juga menjatuhkan sanksi karena India terus membeli minyak mentah dan peralatan militer dari Rusia, meskipun sanksi internasional berlaku.

Trump secara vokal menuding negara-negara BRICS, khususnya India, berupaya mendorong dedolarisasi dengan mengutamakan mata uang domestik mereka dalam transaksi perdagangan. Sebagai langkah balasan dan antisipasi, India telah menjalin kerja sama dengan hampir 30 negara untuk memfasilitasi pembayaran dalam rupee melalui rekening bank Vostro khusus.

Rekening Vostro memungkinkan bank-bank domestik India memproses pembayaran dari berbagai negara dan bisnis asing dalam mata uang rupee.

Bank Sentral India (RBI) baru-baru ini mencabut batasan investasi pada rekening Vostro untuk mempercepat adopsi perdagangan berbasis rupee. Tujuan utamanya adalah menginternasionalkan rupee, sehingga memudahkan negara lain untuk menyelesaikan pembayaran lintas batas tanpa bergantung pada dolar AS.

Mekanisme ini memungkinkan negara-negara mitra India untuk membuka rekening Vostro dan mentransfer rupee secara langsung, yang pada akhirnya menghemat biaya valuta asing. Biaya ini sering kali mengikis sebagian besar dana transfer bagi klien di luar negeri.

Menurut laporan Watcher Guru, sebanyak 22 negara saat ini telah menggunakan mekanisme rekening Vostro untuk bertransaksi dengan India. Negara-negara tersebut, di antaranya Bangladesh, Belarus, Botswana, Fiji, Jerman, Guyana, Israel, Kazakhstan, Kenya, Malaysia, Maladewa, Mauritius, Myanmar, Selandia Baru, Oman, Rusia, Seychelles, Singapura, Sri Lanka, Tanzania, Uganda, dan Inggris.

Beberapa negara anggota dan mitra BRICS, seperti Rusia, Belarus, Malaysia, dan Uganda, telah secara aktif menggunakan rupee untuk penyelesaian transaksi dengan India. Kebijakan ini menjadi langkah signifikan India dalam memperkuat kedaulatan ekonominya.

Di satu sisi, AS meningkatkan tekanan dagang terhadap negara-negara BRICS, namun di sisi lain, India justru mempercepat upaya menjadikan rupee sebagai mata uang yang lebih dapat diperdagangkan secara internasional. Interaksi di antara kedua negara adidaya ekonomi ini akan sangat menentukan arah kebijakan ekonomi global di masa depan. Langkah India ini menunjukkan komitmen untuk mengurangi ketergantungan pada dolar AS, sementara AS tetap berupaya melindungi dominasi ekonominya. (Web Warouw)

Artikel Terkait

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,120PelangganBerlangganan

Terbaru