JAKARTA- Menteri Luar Negeri Israel Israel Katz mengatakan pada hari Sabtu bahwa operasi yang direncanakan di kota Rafah di Gaza selatan dapat ditangguhkan jika kesepakatan muncul untuk menjamin pembebasan sandera Israel yang ditahan oleh Hamas.
Komentar tersebut muncul ketika mediator internasional mendorong kesepakatan untuk mencapai gencatan senjata dalam pertempuran dahsyat di Gaza dan pembebasan sandera Israel yang disandera Hamas pada 7 Oktober.
“Pembebasan para sandera adalah prioritas utama kami,” kata Katz saat wawancara dengan televisi lokal Channel 12. “Jika ada kesepakatan, kami akan menghentikan operasinya.”
Hamas mengatakan pada hari Sabtu bahwa mereka sedang mempelajari usulan terbaru Israel untuk gencatan senjata di Gaza sebelum menanggapinya, sehari setelah laporan media mengatakan delegasi dari mediator Mesir berada di Israel untuk mencoba memulai perundingan yang terhenti.
Hamas ingin mempertaruhkan kesepakatan apa pun untuk mengakhiri pertempuran secara permanen, sementara Israel berencana melanjutkan konflik sampai kapasitas pemerintahan dan militer Hamas dibubarkan.
Kepada Bergelora.com di Jakarta dilaporkan, sayap bersenjata Hamas juga merilis rekaman video dua pria yang disandera di Gaza. Kelompok kampanye Israel, Forum Sandera dan Keluarga Hilang, telah mengidentifikasi mereka sebagai Keith Siegel dan Omri Miran.
Rekaman yang menunjukkan mereka memohon pembebasan dan mengirimkan cinta kepada keluarga mereka menyebabkan ribuan warga Israel melakukan protes di Tel Aviv, menuntut pemerintah berbuat lebih banyak untuk menjamin pembebasan mereka.
Lebih dari 130 sandera masih ditahan di Gaza, termasuk perempuan dan anak-anak.
Sejauh ini, serangan Israel di Gaza telah menewaskan lebih dari 34.000 warga Palestina, menurut otoritas kesehatan di Gaza yang dikuasai Hamas.
Situasi kemanusiaan di daerah kantong yang hancur tersebut semakin memburuk. Program Pangan Dunia telah memperingatkan bahwa tanpa bantuan pangan besar-besaran dan konsisten yang dapat diberikan secara bebas dan aman, ambang batas kelaparan di Gaza akan terlampaui dalam enam minggu ke depan. Sentimen serupa juga diungkapkan dalam laporan Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) yang dirilis pada hari Jumat.
Kelompok-kelompok bantuan mengatakan kondisi kemanusiaan di Gaza yang sudah sangat buruk akan diperburuk oleh janji Israel untuk menyerang pejuang Hamas yang masih berada di Rafah.
Rafah, yang berbatasan dengan perbatasan Mesir, menjadi tempat perlindungan bagi lebih dari satu juta warga Palestina yang melarikan diri dari serangan Israel melalui seluruh Gaza, yang bagi mereka prospek untuk melarikan diri lagi sangatlah menakutkan.
Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengatakan awal bulan ini bahwa Israel berencana untuk “membanjiri Gaza” dengan bantuan, namun laporan OCHA menyebutkan masih adanya “kendala akses”.
Pertemuan khusus Forum Ekonomi Dunia yang akan dimulai pada hari Minggu di Arab Saudi akan memiliki fokus yang kuat pada konflik tersebut, termasuk situasi kemanusiaan, kata penyelenggara. (Web Warouw)