Senin, 14 Juli 2025

GINI DOOONG…! Didatangi Dai Aceh, Jokowi-Ma’ruf Siap Tes Baca Alquran

Didatangi Dai Aceh, Jokowi-Ma’ruf Siap Tes Baca Alquran Ikatan Dai Aceh di Posko Cemara. (Ist)

JAKARTA- TKN (Tim Kampanye Nasional) Joko Widodo (Jokowi)-Ma’ruf Amin menyatakan kesiapan pasangan calon nomor urut 01 itu untuk mengikuti tes membaca Alquran yang diselenggarakan oleh Ikatan Dai Aceh (IDA).

Hal itu disampaikan Wakil Direktur Saksi TKN Muhammad Lukman Edy usai pihaknya menerima kedatangan IDA di Posko TKN Jokowi-Maruf di Jalan Cemara, Jakarta, Senin (14/1). Lukman menyatakan kesiapan itu akan disampaikan lewat surat resmi yang segera dikirim ke IDA.

“Kami siap bersedia untuk mengikuti tes baca Alquran yang diinisiasi oleh Ikatan Dai Aceh,” ujar Lukman di Posko Cemara, Jakarta.

Lukman menuturkan kesediaan Jokowi-Ma’ruf mengikuti tes baca Alquran merupakan bentuk apresiasi terhadap keinginan dan kearifan masyarakat Aceh dalam memilih kapasitas capres dan cawapres.

Ia berkata inisiatif serupa juga disampaikan masyarakat Sumatera Barat beberapa waktu lalu. Namun, usulan dari masyarakat Sumbar itu akan ditindaklanjuti jika TKN menerima permintaan resmi.

Meski siap mengikuti tes baca Alquran, Lukman meminta IDA pun menyesuaikan dengan jadwal resmi Jokowi-Ma’ruf. Sebab, Jokowi-Maruf juga memiliki agenda lain yang sudah direncanakan sejak beberapa waktu lalu.

“Atau dengan teknis yang lain,” ujarnya.

Di tempat yang sama, Ketua IDA Tgk Marsyuddin Ishak berterima kasih kepada TKN Jokowi-Maruf telah menerima kehadiran pihaknya. Ia menjelaskan kedatangannya untuk meminta tanggapan atas surat resmi tes baca Alquran yang telah dikirim ke kedua pasangan calon beberapa waktu lalu.

“Kami datang jauh-jauh dari Aceh ke Jakarta untuk meminta tanggapan resmi dari kedua pasangan calon yang tempo hari telah kita surati untuk hadir ke Aceh melakukan uji tes kemampuan baca Alquran,” ujar Marsyuddin.

Marsyuddin mengaku sudah mendapat jawaban informal bahwa Jokowi-Maruf telah bersedia mengikuti tes baca Alquran di Aceh. Namun, ia tetap menunggu surat resmi dari TKN untuk kemudian dipublikasikan kepada masyarakat Aceh dan umat Muslim di Aceh.

Terkait dengan tempat, Marsyuddin kembali menyampaikan akan digelar di Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh. Sementara, waktu tes, kata dia, akan menyesuaikan dengan jadwal para calon.

Adapun teknis, ia juga menyampaikan akan dibahas lebih lanjut.

“Karena kita maklumi kedua capres ini memiliki kesibukan yang sangat padat,” ujarnya.

Selanjutnya, Marsyuddin menuturkan membaca Surat Al-Fatihah menjadi salah satu materi yang dites kepada para calon. Ia juga menyebut kemampuan membaca surat pendek akan diujikan kepada para calon.

“Namun demikian kami masih membuka peluang wacana-wacana lain, surat-surat lain dari beberapa tokoh, ulama yang mungkin akan kita musyawarahkan di kemudian hari,” ujarnya.

Di sisi lain, Marsyuddin menegaskan pihaknya enggan berandai-andai soal keikutsertaan kedua pasangan calon. Sebab, hingga hari ini pihaknya belum menerima jawaban resmi dari kedua pihak.

Ia berkata pihaknya menunggu jawaban resmi hingga akhir bulan Januari 2019. Sebelum ke markas TKN, pagi tadi Marsyuddin menyambangi Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga.

“Tadi dari pihak 02 di BPN ini akan dimusyawarahkan kembali. Nanti hasilnya akan disurati ke kami jawabannya. Jadi dalam hal ini kami tidak mau berandai-andai, kami tunggu dulu,” ujar Marsyuddin.

Lebih dari itu, ia menyampaikan masyarakat Aceh menilai kemampuan baca Alquran merupakan hal yang sangat penting bagi pemimpin. Sehingga, ia berkata, hal itu menjadi salah satu kriteria bagi masyarakat Aceh untuk menentukan pemimpin.

“Bagi kami Muslim, kemampuan baca Alquran ada sisi pentingnya,” ujar dia.

KPU Tak Persoalkan

Sebelumnya dilaporkan, Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI tidak mempersoalkan jika tes baca Alquran digelar bagi calon presiden-wakil presiden. Demikian juga bila para kandidat menghadiri undangan tersebut.

Hal itu menjadi kesepakatan masyarakat setempat dengan para kandidat.

“Ini kan yang harus ditanya, kan relasi antara masyarakat dengan calonnya. Kalau masyarakat pengin punya pemimpin seperti ini capresnya, ya boleh-boleh saja,” ujar komisioner KPU RI, Hasyim Asyari di kantornya, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (2/1).

“Persoalan capresnya mau hadir atau tidak, ya urusan mereka masing-masing,” lanjut dia.

Menurut Hasyim, masyarakat punya kriteria dalam memilih pemimpin. Kompetensinya itu dibuktikan dengan berbagai uji kemahiran yang dimiliki, termasuk membaca Alquran.

Maka dari itu, berbagai usulan terkait tes bisa saja dilakukan selama tidak menyalahi aturan.

“Masyarakat itu kan punya gambaran tentang kategori pasangan capres yang digambarkan mewakili aspirasi mereka seperti apa. Maka masyarakat juga berhak untuk mengundang pasangan calon untuk diajak diskusi, diajak pengajian, itu untuk masyarakat,” kata Hasyim.

Namun demikian, kata Hasyim, KPU tidak bisa menjadi penyelenggara tes mengaji. Karena, hal tersebut bukan menjadi tanggung jawab dan kewajiban tugas KPU selaku penyelenggara pemilu.

“Kalau KPU kan urusan pemenuhan syarat calon, kan sudah selesai. Dan yang diurus KPU kan syaratnya yang dituangkan dalam undang-undang. Kalau di luar undang-undang, KPU tidak bisa melakukan pengujian atau tes,” kata Hasyim.

Kepada Bergelora.com dilaporkan, Dewan Ikatan Dai Aceh sebelumnya mengusulkan sekaligus mengundang pasangan capres-cawapres yang bertarung dalam Pilpres 2019 untuk mengikuti tes baca Alquran. Tes itu diharapkan bisa menyudahi politik identitas yang marak belakangan ini. (Web Warouw)

Artikel Terkait

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,120PelangganBerlangganan

Terbaru