JAKARTA- Sudah waktunya, umat beragama berhenti merasa paling suci dan paling benar kemudian mengkafir-kafirkan orang lain dan merasa paling suci dan paling benar. Karena tindakan tersebut justru menghilangkan kepercayaan dan keyakinan orang akan ajaran agama. Cintailah sesama manusia sebagaimana kita mencintai diri sendiri. Hal ini disampaikan oleh, Wakil Ketua Umum Gerakan Pemuda(GP) Anshor, Benny Rhamdani kepada Bergelora.com di Jakarta, Selasa (8/3) menjawab beredarkan kebencian yang berbau sentimen ras dan agama.
“Berhentilah untuk bersikap merasa paling suci dan karena itu kemudian menganggap orang lain kafir. Berhentilah untuk bersikap merasa paling benar. Dan karena itu kemudian menganggap orang lain salah,” tegasnya.
Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI ini mengingatkan bahwa tidak benar Tuhan menciptakan surga dan neraka bukan hanya untuk satu kaum.
“Jangan merasa surga yang diciptakan Tuhan itu hanya disediakan untukmu dan kaummu dan karena itu kemudian menganggap bahwa neraka yang diciptakan Tuhan itu hanya disediakan untuk orang-orang dan kaum yang berbeda keyakinan denganmu dan kaummu,” tegasnya.
Benny Rhamdani mempertanyakan agama orang-orang yang masih terus memelihara dan menghembus-hembuskan kecurigaan, iri hati, dengki dan kebencian pada orang lain.
“Jika rasa curiga dan iri dengki kepada orang diluar dirimu dan kaummu, selalu ada dalam pikiranmu,–jika rasa marah dan penuh Kebencian kepada orang yang memilih agama dan Tuhan nya sendiri diluar yang diyakini olehmu dan kaummu,–
Jika rasa tidak pernah rela dan tidak pernah ikhlas hanya karena orang dan kaum lain membangun rumah ibadahnya yang tidak sama dengan rumah ibadahmu dan kaummu, adalah cermin dari watak jiwamu,–lalu apa sebenarnya agamamu dan siapa sebenarnya Tuhanmu?” ujarnya.
Ia mengingatkan bahwa orang-orang yang menghembuskan kecurigaan, iri hati, dengki dan kebencian pada orang yang berbeda pandangan, keyakinan dan agama justru membunuh Tuhan dan Agamanya sendiri.
“Apakah Tuhan dan Agama yang diyakini mu dan kaummu memang mengajarkan sebagaimana yang kau tunjukan dalam sikap dan tindakanmu? Jika tidak, maka sadarlah…dirimu dan pengikutmu tidak saja sedang tersesat dari apa yang diajarkan Tuhan Dan Agamamu. Tapi dirimu dan kaummu sedang membunuh Tuhanmu dan Agamamu, dua hal yang selama ini diagungkan dan dimuliakanmu dan kaummu,” ujarnya. (Moh. Apridon Zaini)