JAKARTA – Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) menerima kunjungan kenegaraan dari Menteri Pengangkutan Sarawak, YB Dato Sri Lee Kim Shin, Rabu (10/12/2025). Salah satu yang dibahas dalam pertemuan tersebut ialah peluang kerja sama di bidang transportasi.
Kerajaan Sarawak bersiap meluncurkan maskapai baru Air Borneo pada Januari mendatang. Maskapai ini akan menghubungkan Sarawak dengan sejumlah kota di Pulau Borneo, termasuk membuka jalur langsung menuju Nusantara.
Menteri Pengangkutan Sarawak, YB Dato Sri Lee Kim Shin, menyampaikan besarnya peluang kolaborasi antara Nusantara dan wilayah Borneo. Apalagi mengingat akan segera mengoperasikan Bandar Udara Internasional Nusantara sebagai bandara komersial.

“Kita dalam pulau yang sama di Borneo. Kami sangat tertarik dengan pembangunan Nusantara, ini adalah masa depan. Sesama di Borneo, kami bangga nantinya seluruh dunia akan datang ke Nusantara,” kata Lee Kim Shin dalam keterangan tertulis dilaporkan Bergelora.com di Jakarta, Jumat (12/12/2025).
Tidak hanya di bidang transportasi udara, Lee Kim Shin juga menyinggung tentang rencana besarnya mengembangkan jalur kereta api lintas negara yang menghubungkan negara-negara di Pulau Kalimantan.
“Selain transportasi udara, kami juga sedang mengkaji pembangunan jalur kereta api yang menghubungkan tiga negara, Indonesia, Malaysia, dan Brunei Darussalam,” ujarnya.

Sementara itu, Sekretaris Otorita IKN, Bimo Adi Nursanthyasto, menyambut positif rencana tersebut. Ia juga menyoroti pentingnya peningkatan konektivitas kawasan.
“Sebentar lagi Bandara Nusantara akan beroperasi sebagai bandara komersial. Ini akan mempermudah mobilitas dari dan ke IKN. Tidak hanya udara, jika jalur kereta api lintas tiga negara terwujud, ini akan menggerakkan ekonomi Asia Tenggara dan memperlihatkan pada dunia kuatnya dinamika ekonomi kawasan,” ujar Bimo.
Pada kesempatan tersebut, kedua pihak juga membahas peluang kolaborasi di bidang kesehatan. Sarawak, yang memiliki fasilitas kesehatan unggul, membuka kemungkinan kerja sama dengan rumah sakit di Nusantara, termasuk pada aspek riset medis yang dapat saling memperkuat kapasitas layanan.

Lalu pada sektor kebudayaan, Sarawak dan Nusantara yang memiliki akar budaya serumpun melihat peluang pengembangan program dan event budaya bersama di masa mendatang, termasuk potensi penyelenggaraan kompetisi sumpit dan pertukaran budaya lainnya.
Tol Gratis Menuju IKN Dibuka
Sebelumnya dilaporkan, Jalan Tol Balikpapan–Ibu Kota Nusantara (IKN) sepanjang 50,2 kilometer akan dibuka secara fungsional dan gratis untuk menghadapi libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026.
Pembukaan dilakukan 20 Desember 2025 hingga 4 Januari 2026. Baca berita tanpa iklan.
Kepala BBPJN Kalimantan Timur, Yudi Hardiana, mengatakan ruas yang difungsikan menghubungkan Balikpapan dengan Penajam Paser Utara, serta memberikan akses menuju Kalimantan Selatan dan kawasan Inti Pusat Pemerintahan IKN (KIPP-IKN).

“Dalam rangka menjelang periode Natal dan juga tahun baru 2026, kami rencananya melakukan fungsi jalan tol dan jalan bebas hambatan dari Balikpapan menuju Penajam Paser Utara menuju ke Kalimantan Selatan dan juga ke kawasan IKN,” ujar Yudi, Rabu (10/12/2025).
Dibuka 06.00–18.00, Mulai 20 Desember
Fungsional terbatas akan berlangsung setiap hari pukul 06.00–18.00 Wita. Pembukaan resmi digelar 20 Desember pukul 08.00 Wita. Yudi menegaskan pembukaan ini bersifat sementara karena sejumlah fasilitas masih dalam tahap penyempurnaan.
“Meski belum dibuka penuh, seluruh ruas yang difungsikan sudah siap dilintasi. Ini bagian dari dukungan kami untuk kelancaran mobilitas masyarakat selama liburan akhir tahun,” ujarnya.

Ruas yang dibuka meliputi:
- Seksi 3A Karang Joang – KKT Kariangau
- Seksi 3B menuju Simpang Tempadung
- Seksi 5A hingga
- Jembatan Pulau Balang Jembatan Pulau Balang bentang panjang dan pendek
- Seksi 5B menuju Simpang Riko
- Seksi 6A menuju Simpang ITCI–Sepaku, akses menuju KIPP IKN
Ruas-ruas itu dipilih karena memiliki kesiapan konstruksi paling tinggi.
“Semua ruas yang kami buka sudah melalui pengecekan. Kita pastikan jalur aman untuk dilintasi kendaraan kecil,” kata Yudi.
Khusus Kendaraan Golongan I, Tarif Nol Rupiah
Selama masa fungsional, tol khusus diperbolehkan untuk kendaraan golongan I non-bus dan non-truk. Kecepatan dibatasi maksimal 60 kilometer per jam.

Akses masuk dibuka melalui Gerbang Tol Manggar di ruas Balikpapan–Samarinda, lalu diarahkan menuju Tol IKN melalui KM 8+400.
“Dari Manggar sampai ke arah IKN seluruhnya nol rupiah. Ini bagian dari pelayanan kami kepada masyarakat selama masa liburan,” ujar Yudi.
Untuk menjamin keamanan, BBPJN Kaltim menyiapkan empat hingga lima unit kendaraan safety patrol yang beroperasi harian. Sebuah ambulans dan mobil patroli juga disiagakan di titik-titik strategis.
Sebanyak 54 kamera CCTV terhubung ke pusat kendali untuk memantau arus kendaraan secara real-time. “Kami akan memonitor penuh lewat CCTV. Harapan kami, pengguna jalan tetap tertib dan mengikuti arahan petugas,” kata Yudi.

Ia berharap pembukaan fungsional ini dapat mengurangi beban lalu lintas Balikpapan–PPU dan mempercepat perjalanan menuju kawasan IKN.
“Pengalaman sebelumnya berjalan baik, sehingga tahun ini kami terapkan lagi untuk mendukung kelancaran masyarakat,” ujarnya.
Bandara IKN Jadi Umum
Bergelora.com melaporkan juga, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyatakan, pembukaan Bandara Internasional Nusantara di Ibu Kota Nusantara (IKN) untuk penerbangan komersial masih menunggu terbitnya Peraturan Presiden (Perpres).
Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Ahmad Setyo mengatakan, saat ini otorita IKN tengah melakukan revisi regulasi yang mencakup perubahan status bandara dari khusus menjadi umum.
“IKN dalam proses, dalam proses menunggu peraturan presidennya. Karena ini kan otoritas IKN sedang melakukan revisi terkait dengan IKN, termasuk salah satunya adalah terkait bandara udara IKN,” kata Setyo saat Forwahub Gathering, Kamis (11/12/2025).
Setyo menyatakan, secara infrastruktur Bandara Internasional Nusantara di IKN sebenarnya sudah siap beroperasi. Namun perubahan status bandara khusus menjadi umum harus menunggu Perpres rampung. Dia juga belum bisa memastikan Perpres terkait Bandara IKN itu kapan akan lahir.
“Nah, ini saya belum bisa menjawab, karena kalau Perpres itu kan dari tahapannya ada fase harmonisasi dan lain sebagainya. Nanti kita tunggu aja deh setelah itu,” tutur dia.
Terkait kerja sama penerbangan di Bandara IKN, Setyo membenarkan adanya penjajakan maskapai asal Sarawak malaysia yang ingin membuka rute menuju IKN. Namun, belum ada komitmen yang resmi terkait usulan tersebut.
“Kalau penjajakan memang iya, tetapi sampai dengan saat ini belum ada yang formal. Maksudnya belum ada legal formalnya. Baru diskusi-diskusi informal saja,” tegas dia.
Sebelumnya diberitakan, Bandara Internasional Nusantara di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur, akan bisa melayani penerbangan komersial.
Plt Kepala Bandar Udara Internasional Nusantara, Imam Alwan, mengatakan bahwa Bandara Internasional Nusantara sudah mengantongi Sertifikat Bandar Udara (SBU) oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan sejak 12 Juni 2025.
Setelah memiliki sertifikat, proses perubahan status tersebut dilakukan.
Sekarang Bandara Internasional Nusantara masih beroperasi sebagai Bandar Udara Khusus.
Imam menyampaikan bahwa pemerintah sedang memproses penyesuaian regulasi agar bandara nantinya dapat membuka layanan komersial.
Perubahan status menjadi Bandar Udara Umum menjadi salah satu aspek utama dalam proses tersebut.
“Perubahan status ini sangat penting agar bandara dapat melayani penerbangan komersial,” kata Imam dikutip dari siaran pers pada Rabu (10/12/2025).
Fasilitas sisi udara yang mencakup runway, taxiway, apron, dan helipad telah tuntas seluruhnya.
Pada sisi darat, tahap pertama telah selesai dan sudah dilengkapi dengan Terminal VVIP dan VIP serta menara pengatur lalu lintas udara.
Kemudian, telah selesai pula fasilitas penanggulangan keadaan darurat, gedung perkantoran, rumah ibadah, serta infrastruktur pendukung lainnya.
Saat ini sedang berlangsung pekerjaan lanjutan berupa penataan lanskap dan pembangunan jalan perimeter yang ditargetkan selesai pada akhir Desember 2025.
Pada tahap berikutnya akan dibangun fasilitas imigrasi, karantina, dan bea cukai untuk mendukung aktivitas penerbangan internasional. (Des/Web)

