Jumat, 4 Juli 2025

INDONESIA MASIH LAMBAT..! AS Berencana Hidupkan Kembali Lebih Banyak PLTN Yang Sudah Pensiun

JAKARTA- Pemerintahan Biden secara aktif mengupayakan penghidupan kembali reaktor nuklir yang sudah tidak terpakai untuk memenuhi permintaan listrik bersih yang terus meningkat, seperti yang diungkapkan oleh penasihat iklim Gedung Putih, Ali Zaidi, pada hari Senin.

Upaya pemerintahan Biden sudah terlihat dengan dua proyek yang sedang berjalan: pengaktifan kembali pembangkit nuklir Palisades di Michigan oleh Holtec dan potensi untuk memulai kembali sebuah unit di pembangkit listrik Three Mile Island milik Constellation Energy di Pennsylvania.

Zaidi, yang berbicara pada konferensi Reuters Sustainability di New York, mengatakan bahwa pemerintah sedang mengerjakan proyek-proyek tambahan secara konkret, meskipun ia tidak menyebutkan secara spesifik pembangkit mana saja yang akan dipertimbangkan.

Strategi untuk meningkatkan kapasitas tenaga nuklir, seperti yang diuraikan oleh Presiden Joe Biden, melibatkan tiga pendekatan utama yaitu, mengembalikan pembangkit listrik yang sudah tidak aktif ke dalam operasi, mengembangkan reaktor modular kecil (SMR), dan memajukan reaktor nuklir generasi berikutnya.

Presiden Biden telah menetapkan tujuan ambisius untuk sektor nuklir, dengan target untuk meningkatkan kapasitas tenaga nuklir Amerika Serikat hingga tiga kali lipat. Lonjakan kapasitas ini sebagian didorong oleh pertumbuhan teknologi intensif energi seperti kecerdasan buatan dan komputasi awan.

Minggu lalu, pemerintah menyelesaikan pinjaman sebesar $1,52 miliar untuk mendukung kebangkitan PLTN Palisades, yang diperkirakan akan memakan waktu dua tahun. Selain itu, Constellation Energy dan NASDAQ:MSFT telah menandatangani perjanjian untuk mendukung kebangkitan unit di pabrik Three Mile Island, dengan Constellation berharap untuk mendapatkan dukungan dari pemerintah.

Lebih lanjut menekankan potensi jangka pendek dari SMR, Zaidi menyebutkan bahwa Angkatan Laut AS meminta informasi pada hari Senin untuk pembangunan SMR di beberapa pangkalan. Dia menyoroti bahwa teknologi ini bukanlah konsep masa depan yang jauh tetapi sesuatu yang dapat digunakan dalam dekade ini.

Kepada Bergelora.com.di Jakarta.dilaporkan, meskipun ada kemunduran dalam inisiatif energi bersih lainnya, seperti penundaan penjualan sewa angin lepas pantai di Oregon dan Teluk Meksiko karena rendahnya permintaan industri dan berbagai tantangan, Zaidi tetap optimis. Ia mencatat bahwa setidaknya setengah dari 30 gigawatt kapasitas angin lepas pantai yang ditargetkan pada akhir dekade ini sudah dalam tahap konstruksi.

Kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh proyek-proyek awal saat ini dipandang sebagai pelajaran berharga untuk masa depan, dengan harapan akan adanya rantai pasokan domestik yang lebih kuat dan kondisi pembiayaan yang lebih baik. (Enrico N. Abdielli)

Artikel Terkait

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,120PelangganBerlangganan

Terbaru