JAKARTA- Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo menyampaikan rasa duka cita yang mendalam dan apresiasi tinggi kepada jajaran Pengawas Pemilu yang mengalami sakit, tindak kekerasan, kecelakaan, dan meninggal dunia dalam mengemban tugas pengawasan untuk menyukseskan Pemilu Serentak 2019. Menurut catatan Bawaslu sudah 14 orang meninggal dalam tugas.
“Kami menyampaikan rasa duka cita mendalam dan mengapresiasi pengabdian mulia dari jajaran Pengawas Pemilu yang mengalami sakit, tindak kekerasan, kecelakaan, dan meninggal dunia di beberapa tempat, kami juga turut mendoakan petugas dari jajaran Pengawas Pemilu yang sakit, mengalami tindak kekerasan dan kecelakaan segera sembuh dan pulih seperti sedia kala, dan yang meninggal dunia semoga diterima amal baktinya dan diberi tempat yang mulia di hadapan Allah Yang Maha Kuasa” kata Tjahjo.
Tjahjo mengakui, pekerjaan sebagai pengawas Pemilu sangat berat, berisiko tinggi, dan menguras tenaga. Oleh karena itu, ia memberikan apresiasi yang tinggi kepada seluruh jajaran pengawas Pemilu.
“Keluarga besar Kemendagri dan BNPP memberikan apresiasi setinggi-tingginya untuk jajaran Pengawas Pemilu yang telah berjuang untuk menyukseskan agenda besar nasional Pemilu Serentak 2019 yang Luber dan Jurdil, kami tahu ini merupakan pekerjaan yang tak mudah,” ujar Tjahjo.

Kepada Bergelora.com dilaporkan, sampai saat ini jajaran Pengawas Pemilu yang mengalami sakit/ kekerasan/kecelakaan dan meninggal dunia pada saat tugas pengawasan tercatat sebagai berikut.
Jajaran Pengawas Pemilu yang mengalami sakit dan menjalani rawat inap berjumlah 85 orang tersebar di 21 Provinsi dan 43 Kabupaten/Kota. Sedangkan yang jalani rawat jalan berjumlah 137 orang tersebar di 20 Provinsi dan 52 Kabupaten/Kota.
Kemudian jajaran Pengawas Pemilu yang mengalami tindak kekerasan berjumlah 15 orang yang tersebar di 11 Provinsi dan 14 Kabupaten/Kota. Dan jajaran Pengawas Pemilu yang mengalami kecelakaan pada saat bertugas berjumlah 74 orang yang tersebar di 20 Provinsi dan 47 Kabupaten/Kota.
Data untuk jajaran Pengawas Pemilu yang meninggal dunia berjumlah 14 orang yang tersebar di 5 Provinsi dan 11 Kabupaten/Kota.
Tugas yang diemban oleh jajaran Pengawas Pemilu sangat penting dalam mengawal kualitas penyelenggaraan Pemilu dengan rela berkorban dan bekerja tanpa lelah karena kecintaannya pada bangsa dan negara.
“Para jajaran Pengawas Pemilu, baik yang mengalami sakit, tindak kekerasan, kecelakaan dalam tugas, dan meninggal dunia adalah pejuang demokrasi. Khusus untuk jajaran Pengawas Pemilu yang meninggal dunia adalah para pahlawan bangsa dan negara bertugas dengan semangat dan jiwa cinta tanah air, rela berkorban bagi tegaknya demokrasi semoga Amal baktinya akan diberikan Surga terbaik disisi Allah SWT Tuhan Yang Kuasa,” pungkas Tjahjo.
Real Count KPU Minggu Pagi
Dari situs www.pemilu2019.kpu.go.id , Minggu (21/4/2019), pukul 05.45 WIB, data yang sudah masuk berasal dari 63.312 TPS (7,78410%). Diketahui total ada 813.350 TPS pada Pemilu 2019.
Real count KPU berdasar data yang telah masuk menunjukkan, Jokowi-Ma’ruf 6.584.978 suara (54,32%) sedangkan Prabowo-Sandiaga hanya 5.536.979 suara (45,68%). Rekapitulasi akhir KPU secara nasional rencananya akan keluar pada Rabu (22/5).
Terkait situng (Sistem Informasi Perhitungan Suara) di situs KPU ini, Ketua KPU Arief Budiman menuturkan hasil penghitungan suara yang dilakukan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) akan dimasukkan ke formulir C1. Kemudian, formulir itu dimasukkan ke situng oleh KPU kabupaten/kota untuk dipublikasikan.
“KPPS-KPPS sudah selesai menghitung, lalu memasukkan formulir C1, kemudian formulir C1 yang dikirim ke KPU kabupaten/kota, lalu di-scan masuk ke dalam server kita dan dipublikasikan, itu situng,” ujar Arief di Jakarta. (ZKA Warouw)