BOGOR- Nama Buitenzorg untuk Bogor disematkan pemerintah kolonial Hindia Belanda pada masanya, karena di wilayah itu aman tenteram serta alamnya cantik dan memiliki kemudahan akses ke kota besar Jakarta dan Bandung. Tidaklah salah, jika pada 1867 perintis lukisan modern Raden Saleh Sjarif Boestaman (1811 – 1880) memilih pindah ke Bogor dari Cikini, Jakarta, hingga akhir hayatnya.
Maestro pelukis yang mencecap romantisme Barat asal Semarang ini tanpa disadari menyemai pengaruh dan kebanggaan tersendiri terhadap Bogor. Lebih khusus, kebanggaan bagi siapa saja warga Bogor yang kini menapaki jalan sunyi seni rupa.
Selain itu, mungkin saja warga seniman tergerak oleh keinginan merawat ilham keindahan botani Bogor yang cantik. Selain oleh kehadiran Raden Saleh, Bogor dikenal juga memiliki Kebun Raya, kebun botani warisan Hindia Belanda paling lengkap yang tertata dan dikelola dengan ilmiah oleh pemerintah sampai sekarang.
Hingga kemudian muncullah Pameran Seni Rupa Bogor Beauty N” Bizarre ini. Pameran ini bermaksud menonjolkan eksperimentasi media. Para peserta tidak hanya mengeksplorasi “isi” alam Bogor yang cantik di atas media konvensional kain kanvas ataupun kertas , namun juga mereka mengeksplorasi material untuk dijadikan media atau bagian karya sehingga tercipta karya-karya dengan hasil berbeda-beda dengan bahan tidak melulu konvensional.
Ada sisi-sisi eksperimentasi dan luapan rasa yang ditampakkan ke dalam setiap karya seni rupa yang akan di pamerkan. Di sinilah letak penting pameran ini untuk menelusuri sebuah eksperimentasi karya dalam menampakkan jiwa serta kebenaran sang perupa penciptanya. Bahwa hal-hal indah yang diciptakan tidak melulu dari materi-materi yang dominan dikenal umum, yang perlu dibeli mahal.
Tetapi ternyata materi-materi ‘terbengkalai’itu justru ada di sekitar kita yang sebenarnya tidak perlu dibeli dengan mahal, tetapi dibentuk, diubah sehingga menghasilkan karya indah. Limbah tidak terbuang percuma, alam lebih aman, menyulap benda tidak terpakai menjadi sebuah penyegar pandangan secara visual. Karya-karya tersebut ada yang terbuat dari cangkang telur dari sampah tukang martabak, daun kering yang diawetkan, batu kali yang dipoles, sampah kain perca, gedebong pisang yang dikeringkan dan digambar, kertas-kertas bekas yang didaur ulang dan disulap jadi karya cantik, grafir kayu, logam wajan dan teko tak terpakai dan gerabah dan barang bekas lainnya yang berbasis kayu. Menarik.
Peserta pameran adalah: Bambang Sriyanto, Diana Dee Mohy , Duki Noermala, Erna W. Wiyono, Francisca CS, Gihon Nugrahadi, Ika W. Burhan, Kadir Fallaq, Lia Laveena Amriani, Maya Augustina, Rotua Magdalena, Teddy Arte dan Yana W. Sucipto.
Kepada Bergelora.com di Jakarta dilapotkan, pemeran dibuka Minggu, 4 Juni 2023 pukul 13.00 WIB diresmikan oleh: Dr.Bima Arya, Walikota Bogor, di Botani Square, Lantai 2 Jalan Raya Pajajaran No.48, Tegallega, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor.
Pameran berlangsung hingga tanggal 11 Juni 2023. Setiap hari pukul 10.00-22.00 WIB
Senin, 5 Juni 2023 pukul 13.00 ada demo lukis dengan cangkang telur. Selasa, 6 Juni 2023 pukul 13.00 ada demo lukis media perca
Rabu, 7 Juni 2023 pukul 13.00.dilanjutkan demo lukis di atas batu. Kamis, 8 Juni 2023 pukul 13.00.di demo lukis di atas daun kering.
Sabtu, 10 Juni 2023 diadakan workshop Doodle untuk umum. Kemudian Minggu, 11 Juni 2023 dilanjut melukis bareng bersama seluruh peserta pameran.
Bogor Beauty N’ Bizarre bekerja sama dengan Botani Square Bogor didukung leh Bank BJB Bogor. (Web Warouw)
