JAKARTA- Lobster merupakan salah satu komoditas perikanan yang memiliki nilai ekonomi tinggi, tak heran jika bisnis lobster air tawar begitu menjanjikan bagi para nelayan dan penampung.
Melihat potensi tersebut, Juwaidi (33 tahun) mencoba memanfaatkan lahan di sekitar rumah menjadi usaha penampungan lobster air tawar. Pria asal Jambi itu bercerta jika dirinya kerap menampung lobster dari tangkapan nelayan untuk kemudian dibelinya.
“Saya menampung lobster ini sudah lebih kurang empat tahun, lobster ini asli dari danau Kerinci dan sudah saya jual ke berbagai daerah seperti Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jawa Barat. Bahkan pernah keluar negeri seperti Singapura, Malaysia dan Thailand,” ujarnya seperti dikutip dari Channel Youtube Muda Menginspirasi.
Kepada Bergelora.com di Jakarta dilaporkan, Juwaidi mengungkapkan bahwa segala jenis ukuran lobster air tawar dari nelayan siap ditampungnya, namun harga lobster yang tinggi yaitu lobster berukuran 50 gram ke atas.
“Tapi kalau 30 gram up itu masih laku untuk keluar daerah, kalau 30 gram ke bawah kami jual ke pasar sekitar daerah saja,” ungkapnya.
“Kalau pendapatan kami barang lobsternya 3-4 ton hasil penjualannya bisa sampai Rp300-Rp400 juta dalam sebulan,” tambahnya.
Juwaidi menyebutkan bahwa sebelumnya, empat tahun yang lalu dia dapat memperoleh lobster sebesar 3-4 ton dalam satu bulan. Akan tetapi pada satu tahun belakangan pendapatannya dari bisnis lobster air tawar sedang menurun, di mana hanya menghasilkan 500 kilogram dalam satu bulan.
Namun hal itu tak menyurutkan semangatnya untuk terus bangkit meski di masa pandemi. Juwaidi optimis jika bisnis lobster air tawar miliknya akan kembali bangkit meski digempur pandemi.
“Kami dari pihak penampung dan nelayan sungguh minta dukungan dari pihak yang berwenang untuk membantu kami sebagai penampung dan nelayan,” tuturnya.
Milenial yang memiliki usaha penampungan lobster air tawar ini mengatakan, harga lobster di pulau Jawa dengan ukuran 30 gram ke atas bisa mencapai Rp120 ribu per kilogram, sedangkan untuk ukuran 30 gram ke bawah dijual dengan harga Rp40-50 ribu per kilogram.
“Alhamdulillah saat ini saya sudah bisa menghidupi keluarga, saya mengimbau kepada seluruh anak muda bisa memanfaatkan peluang usaha di sekitar tempat kita sendiri, karena sekitar kita itu banyak sekali peluang yang bisa menjamin untuk sukses,” imbaunya. (Enrico N. Abdielli)