MEDAN- Sumatera Utara kembali mengekspor pinang ke Thailand. Jumlah yang dikirimkan yaitu sebanyak 54 ton untuk memenuhi kontrak ekspor dengan pengusaha negara itu.
Thailand memang termasuk produsen pinang terbesar dunia tapi tetap saja kekurangannya dipenuhi dari Indonesia.
“Pengapalan ekspor dari Pelabuhan Belawan Sumatera Utara ke Pelabuhan Leamchabang Thailand baru saja dilakukan,”ujar eksportir pinang di Sumut, Rianto Aritonang di Medan, Sabtu (31/7).
Nilai ekspor pinang sebanyak 54 ton itu sebesar 97.200 dolar AS.
Menurut dia, Pada 2021, permintaan pinang dari Thailand meningkat terus setelah mengalami penurunan sejak awal pandemi COVID-19.
Untuk bulan Juli, katanya, permintaan dari pengusaha Thailand ada sebanyak 10 kontainer dengan nilai 486.000 dolar AS.
“Pengapalan dilakukan secara bertahap karena masih ada kesulitan mendapatkan kontainer,” katanya.
Ada pun permintaan pinang dari Thailand itu dengan jenis yang berbeda -beda, mulai pinang bulat, pecah/belah mau pun pinang rebus.
Kepada Bergelora.com dilaporkan, Rianto Aritonang, pemilik CV Karya Harapan Kita itu menyebutkan, pinang tersebut dijadikan untuk industri makanan seperti permen dan industri kimia.
Selain ke Thailand, ekspor pinang Sumut juga ke India dengan jumlah yang lebih besar.
“Eksportir masih terus menjajaki pasar baru pinang Sumut itu setelah selama ini terbanyak ke Thailand dan India,”ujar Rianto. (Sugianto)