Sabtu, 15 November 2025

JANGAN ADA LAGI..! Kapolri Ungkat Kerusuhan Agustus Kelabu Sebagai “Black September”

JAKARTA – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyinggung kembali rangkaian kerusuhan yang sempat terjadi di Indonesia beberapa waktu lalu dalam sambutannya pada acara syukuran HUT ke-80 Korps Brimob Polri di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, Jumat (14/11/2025).

Ia menyebut peristiwa tersebut sebagai “Agustus Kelabu” dan “Black September” yang menjadi evaluasi penting bagi institusi kepolisian.

Mulanya Sigit menyinggung kerusuhan serupa juga melanda sejumlah negara lain, seperti Nepal, Prancis, Peru, dan India, yang bahkan berdampak pada pergantian pemimpin di negara-negara tersebut.

“Beberapa waktu yang lalu terjadi kerusuhan di berbagai negara salah satunya Indonesia dan ini betul-betul menjadi catatan bagi kita khususnya menjadi catatan yang kita kenal dengan nama Agustus Kelabu dan Black September,” kata Kapolri dalam sambutannya, Jumat.

Ia pun mengapresiasi kinerja Polri, khususnya Brimob, yang dinilainya mampu menjaga stabilitas Indonesia di tengah ketegangan yang terjadi.

“Alhamdulillah kerja keras dari rekan-rekan, kita bisa mengembalikan situasi keamanan dan 1.071 orang saat ini kita lakukan penegakan hukum,” ujarnya.

Sigit mengingat bagaimana situasi saat kerusuhan berlangsung sempat berada dalam kondisi mencekam, terutama di kawasan Kwitang, Jakarta.

Ia menyebut dirinya saat itu didampingi beberapa senior Polri dalam mengambil keputusan cepat untuk mengatasi eskalasi.

“Saya masih ingat bagaimana saat itu saya didampingi beberapa senior-senior, termasuk dari dalamnya ada Pak Imam, kita mengambil suatu keputusan pada saat malam itu, kita berdiskusi, kita mengambil langkah yang diperlukan,” tutur Sigit.

“Dan Alhamdulillah itu juga yang bisa membuat moril rekan-rekan semuanya kembali bangkit dan kemudian kita bisa mengambil alih situasi keamanan,” lanjutnya.

Kapolri menekankan bahwa langkah-langkah tersebut memungkinkan Polri, terutama Brimob, untuk mengendalikan kembali situasi di lapangan dan menenangkan personel yang berada di titik-titik paling terdampak.

Dalam sambutannya, Sigit juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh anggota Brimob yang ia sebut telah berjuang menghadapi situasi sulit tersebut.

Menurut dia, berkat kerja kolektif seluruh jajaran, ketertiban dan keamanan nasional berhasil dikembalikan dalam waktu relatif singkat.

“Alhamdulillah semuanya bisa kita kembalikan. Kemudian juga dengan yang ada di tempat-tempat lain,” imbuhnya.

Peristiwa kerusuhan itu sebelumnya memicu penanganan hukum terhadap lebih dari seribu orang. Sigit menegaskan bahwa langkah hukum tersebut merupakan bagian dari upaya memastikan stabilitas nasional tetap terjaga.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo saat memberi kata Berbagai di acara Syukuran HUT ke-80 Brimob, di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, Jumat (14/11/2025). (Ist)

Studi Banding ke Negara Lain,

Kepada Bergelora.com di Jakarta dilaporkanKapolri Prabowo meminta Korps Brimob Polri untuk terus meningkatkan kemampuan, salah satunya dengan melakukan studi banding ke negara-negara yang memiliki pasukan polisi khusus berstandar tinggi.

Mulanya, Sigit menekankan bahwa berbagai bentuk ancaman kejahatan yang bersifat extraordinary crime kini berkembang cepat dan dinamis. Karena itu, kemampuan Brimob sebagai pasukan elite harus mengikuti perubahan tersebut.

“Banyak juga hal-hal lain, ancaman-ancaman yang extraordinary crime yang kita harus selalu siap disesuaikan dengan perkembangan dinamika yang ada sehingga keterampilan yang harus kita miliki juga harus terus disesuaikan ya,” ujar Sigit dalam kata sambutannya, Jumat.

Kemudian, Kapolri menuturkan bahwa sejumlah negara memiliki pasukan-pasukan polisi khusus dengan kemampuan yang dapat dijadikan model. Ia pun mendorong Brimob untuk mempelajari keunggulan pasukan tersebut, khususnya kemampuan yang belum dimiliki Brimob saat ini.

“Beberapa negara tentunya memiliki pasukan-pasukan polisi khusus yang tentunya ini bisa menjadi model tentang kemampuan-kemampuan yang mereka miliki. Mana yang belum kita miliki, tentunya silakan untuk rekan-rekan terus melaksanakan studi banding peningkatan kemampuan,” tutur Kapolri.

Menurutnya, peningkatan kapasitas itu penting agar Brimob mampu berperan dalam berbagai bidang, mulai dari misi kemanusiaan, pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat, hingga penegakan hukum dalam menghadapi kejahatan berintensitas tinggi.

Sigit menegaskan bahwa Brimob merupakan pasukan khusus dan pasukan elite milik Polri. Karena itu, kemampuan terbaik harus terus dikembangkan dan dipertahankan. “

Kita mengharapkan rekan-rekan memiliki keterampilan dan memiliki kemampuan terbaik yang dibanggakan oleh institusi Polri,” tegas Sigit. (Wen Warouw)

Artikel Terkait

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,120PelangganBerlangganan

Terbaru