Sabtu, 5 Oktober 2024

JANGAN ADA LAGI..! Pendiri Jamaah Islamiyah Minta Maaf Atas Bom Bali hingga JW Marriott

JAKARTA – Salah satu pendiri organisasi yang identik dengan aksi terorisme Jamaah Islamiyah (JI), Abu Rusydan meminta maaf kepada masyarakat atas tindakan teror yang JI lakukan selama ini, mulai dari Bom Bali, Bom JW Marriott, mutilasi siswi di Poso, dan masih banyak lagi.

Abu Rusydan mengatakan, alih-alih membawa maslahat, aksi teror mereka itu justru membawa kerusakan.

“Apa kesan Anda tentang Jamaah Islamiyah? Apa yang Anda ketahui tentang Jamaah Islamiyah? Anda akan menjawab Bom Bali I, Bom Bali II, Bom Marriott, mutilasi siswi SMK di Poso. Kan begitu. Semuanya tidak maslahat. Malah membawa kerusakan,” ujar Abu Rusydan dalam wawancara eksklusif bersama Kompas di Jakarta, Senin (16/9/2024).

“Maka sekali lagi, saya sebagai pendiri Al Jamaah Islamiyah meminta maaf sebesar-besarnya kepada negara maupun kepada publik. Ini penting,” sambungnya.

Abu Rusydan menjelaskan, JI perlu meminta maaf kepada negara karena Indonesia sempat disibukkan dengan aksi teror yang menimbulkan masalah dan korban jiwa.

Sementara kepada publik, JI meminta maaf lantaran banyak yang terluka akibat dari aksi amaliyah tersebut.

“Walaupun kerugian-kerugian yang ada di publik sebagian sudah di-handle atau ditangani pemerintah oleh negara. Kami berterima kasih kepada negara, karena pada urusan-urusan yang urusannya urusan harta, dan lain-lain, diambil alih oleh negara,” jelas Abu Rusydan.

Demi kehormatan publik, kata dia, JI akan mencari para korban untuk meminta maaf secara langsung. Abu Rusydan merasa belum bertaubat jika belum meminta maaf secara langsung kepada korban.

“Kami minta maaf sebesar-besarnya kepada publik supaya memaafkan kami dalam tingkah laku yang selama ini kita lakukan. Ini persoalan mendasar dan sangat penting,” katanya.

Kepada Bergelora.com di Jakarta dilaporkan, dalam kesempatan yang sama, mantan Pemimpin JI Para Wijayanto mengatakan pihaknya menyadari bahwa publik mencela aksi teror JI. Bahkan, JI sendiri tidak berhasil mencari apa dasar mereka sampai bisa melakukan pengeboman dan memutilasi manusia.

“Kita melihat ini dicela (pelakunya). Oh ternyata dari publik itu mencela. Bahkan kita sendiri pun tidak menemukan dasarnya. Kalau ditanya kenapa sampai terjadi mutilasi? Apa dasar syar’i-nya? Kebingungan, enggak bisa menjawab. Artinya kita sendiri juga ikut mencela itu. Merasa bahwa perbuatan itu tidak… Bukan perbuatan yang terpuji,” jelas Para Wijayanto.

Para Wijayanto menegaskan JI kini sudah menyadari dan mengevaluasi perbuatan mereka. Atas kesalahan itu, JI pun meminta maaf kepada para korban.

“Artinya dengan tulus hati kita minta maaf atas nama organisasi Al Jamaah Islamiyah,” katanya. (Web Warouw)

Artikel Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,100PelangganBerlangganan

Terbaru