JAKARTA – PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) menargetkan peningkatan konsumsi gas pipa sektor rumah tangga melalui penambahan 1 juta sambungan jaringan gas (jargas) pada 2022.
Direktur Utama PGN Muhamad Haryo Yunianto mengungkapkan bahwa perluasan layanan jargas pada 1 juta rumah tangga di tahun depan dalam rangka untuk mengisi masa transisi menuju energi bersih atau energi baru terbarukan.
“Di masa transisi ini dengan memperluas layanan kami di rumah tangga, kami mulai 2022 diminta menyiapkan jaringan gas ke rumah tangga dan kami ditarget 1 juta sambungan rumah tangga per tahun,” jelas Haryo dalam program Energy Corner CNBC Indonesia, Senin (20/12/2021).
Kepada Bergelora.com di Jakarta dilaporkan, Haryo menyebut, target tersebut merupakan salah satu hal yang menantang atau challenging, mengingat masih banyak daerah dan kota di Indonesia yang belum dilalui pipa gas PGN.
Oleh karena itu, sejumlah persiapan infrastruktur akan dikerahkan oleh PGN di luar rencana bisnisnya. Dalam rencananya, PGN berencana untuk mengalirkan jargas, bukan hanya menggunakan pipa gas seperti biasanya, tapi juga akan menggunakan Liquefied Natural Gas (LNG) dan Compressed Natural Gas (CNG).
“Daerah-daerah atau kota yang belum ada pipa transmisi gasnya, kami harus menyiapkan beyond pipe line atau kami bisa pasok melalui LNG, kami bisa pasok melalui CNG dan semuanya harus kami siapkan juga infrastrukturnya,” tuturnya.
Dengan demikian, sesuai dengan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP), maka pada 2024-2025 instalasi jargas dapat mencapai 4 juta sambungan rumah tangga.
Yang jelas, kata Haryo saat ini, PGN sebagai perusahaan Subholding Gas PT Pertamina (Persero) sedang berkolaborasi untuk penataan infrastruktur layanan gas di bisnisnya.
“Di Pertamina sudah ada layanan-layanan untuk memberikan suplai BBM ke seluruh Indonesia dan kami sedang melakukan finalisasi, konsolidasi dalam pengembangan infrastruktur gas bumi yang nantinya akan kami berikan layanannya ke masyarakat,” jelasnya. (Enrico N. Abdielli)