Minggu, 20 April 2025

JANGAN LAMBAT..! Rusia-Indonesia Kian Mesra di Tengah Tensi Perang Dagang AS

JAKARTA – Indonesia bersama dengan Rusia menggelar Pertemuan Sidang Komisi Bersama ke-13 tentang Perdagangan, Ekonomi, dan Kerjasama Teknis, untuk memperkuat kerja sama bilateral untuk kedua negara di tengah panasnya perang dagang yang diluncurkan Amerika Serikat.

Deputi Pertama Perdana Menteri Federasi Rusia Denis Manturov hadir secara langsung dalam pertemuan itu, bersama dengan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di Gedung AA Maramis, Jakarta, Selasa (15/4/2025).

Airlangga dalam sidang pleno sore ini mengatakan bahwa Presiden Prabowo Subianto telah menitipkan pesan bahwa Indonesia akan terus mempererat kerja sama perdagangan ekonomi dan persoalan teknis lainnya dengan Rusia, termasuk soal budaya.

“Kami akan membawa delegasi budaya ke St. Petersburg, jika diizinkan. Jadi saya kira itu permintaan Indonesia,” kata Airlangga dalam pertemuan tersebut.
Pada kesempatan itu,

Airlangga juga mengatakan, pemerintah Rusia melalui Deputy Prime Minister of the Russian Federation Denis Manturov memuji aktifnya Indonesia masuk keanggotaan Indonesia di BRICS maupun di New Development Bank (NDB) di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto.

“First Deputy Prime Minister menyampaikan kepada Presiden bahwa Indonesia merupakan salah satu anggota BRICS yang tercepat masuknya, termasuk juga kami merupakan salah satu anggota baru tercepat yang masuk di Bank Pembangunan,” ungkap Airlangga.

Oleh sebab itu, dalam rapat pleno itu, Airlangga menegaskan Rusia merupakan mitra strategis Indonesia. Dari sisi perdagangan pun ia anggap Rusia sebagai rekan yang strategis.

“Statistik kami menunjukkan bahwa perdagangan kami, perdagangan bilateral meningkat di kedua belah pihak dan sektor investasi juga meningkat secara signifikan. Dan kami telah membahas banyak hal sebelumnya, termasuk energi, infrastruktur, pertambangan, dan banyak inisiatif penting lainnya,” ucap Airlangga.

“Dan juga di bidang ekonomi, bahwa Indonesia ingin menciptakan atau bergabung dengan pasar investasi Rusia. Jadi saya kira ini akan menjadi kolaborasi yang lengkap antara perdagangan investasi, serta juga mitra strategis kami,” tegasnya.

Kerja Sama Perdagangan Minyak Mentah hingga Nuklir

Kepada Bergelora.com di Jakarta dilaporkan, Indonesia bersama dengan Rusia menggelar Pertemuan Sidang Komisi Bersama ke-13 tentang Perdagangan, Ekonomi, dan Kerjasama Teknis di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Selasa (15/4).

Pertemuan Sidang Komisi Bersama ke-13 tentang Perdagangan, Ekonomi, dan Kerjasama Teknis antara Indonesia dan Rusia menghasilkan penjajakan peluang kerjasama multisektor.

Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional Kemenko Perekonomian Edi Prio Pambudi mengatakan, penjajakan perluasan kerja sama dengan Rusia itu mencakup sektor perdagangan, investasi, hingga teknologi.

“Tapi ini belum ada yang spesifik. Kita hanya memperluas hubungan kerja sama dengan mereka, dan ini bagian dari poses yang sudah disiapkan sejak lama. Kan awalnya 2018, tapi kan berhenti karena COVID-19, sekarang kita lanjutkan,” tegas Edi seusai acara Sidang Pleno Komisi Bersama ke-13 di Gedung AA Maramis, Jakarta, Selasa (15/4/2025).

Dari sisi Indonesia, perluasan kerja sama termasuk tawaran supaya Rusia bisa memasukkan investasi perusahaan-perusahaannya ke Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Namun, ia mengingatkan, belum ada kesepakatan terkait itu.

“Pada prinsipnya kan kita untuk KEK itu bisa terbuka untuk siapapun. Tapi ini belum ada deal ya, kita baru mengeksplor kesempatan untuk itu, karena kan kita memang punya kawasan-kawasan yang khusus, nah itu kita tawarkan ke mereka,” tegas Edi.

Dari sisi Indonesia, pemerintah mencari peluang kerja sama untuk membeli minyak mentah hingga mendapatkan investasi nuklir dalam bentuk pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir atau PLTN.

“Kita baru menjajaki dan melihat semua kemungkinannya,” ucap Edi.
Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Dadan Kusdiana yang turut hadir dalam acara itu menambahkan bahwa penjajakan untuk pembelian migas dari Rusia memang terjadi dalam acara tersebut.

“Ya kita semua potensi kerja sama ya kita eksplor, ini kan bukan perjanjian kerja sama, kontrak, segala macam, ini kan antar pemerintah dan pemerintah kita explore,” ujar Dadan. (Web Warouw)

Artikel Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,120PelangganBerlangganan

Terbaru