Selasa, 24 Juni 2025

JAWA TENGAH TERBESAR..! Menteri KLHK: Jumlah Timbunan Sampah Nasional 69,9 Juta Ton di 2023

JAKARTA – Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) RI, Siti Nurbaya Bakar, meluncurkan dokumen ‘Zero Waste Zero Emission 2050’ hari ini. Siti Nurbaya mengatakan pada 2023 jumlah timbunan sampah secara nasional mencapai 69,9 juta ton.

“Berdasarkan Jakstranas (Kebijakan dan Strategi Nasional) jumlah timbunan sampah nasional pada tahun 2023 sebesar 69,9 juta ton, sementara tingkat capaian kinerja pengelolaan sampah Indonesia baru mencapai 66,28% dan sebanyak 33,72% sampah belum dapat terkelola sesuai dengan data pada Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN),” kata Siti dalam sambutanya di JW Marriot, Jakarta Selatan, Selasa (16/7/2024).

Siti mengatakan sudah seharusnya masyarakat saat ini beralih cara pengelolaan sampah. Jika biasanya menggunakan sistem kumpul, angkut, dan buang kini difokuskan dengan pengolahan sampa di rumah.

“Sudah sepatutnya seluruh pihak melakukan shifting alur pengelolaan sampah dari sistem linear, yaitu kumpul, angkut, buang, menjadi sistem baru dengan mengedepankan prinsip sirkuler, yaitu sirkuler ekonomi dan membangun ekosistem yang sinergis dan seimbang,” ujar Siti Nurbaya.

“Sejalan dengan itu juga langkah-langkah penguatan pengolahan sampah rendah emisi melalui strategi penerapan gaya hidup minim sampah, penerapan less waste to landfill dengan memastikan sampah yang diangkut ke landfill hanyalah residu. Dan pengembangan industrialisasi pengelolaan sampah dengan menerapkan teknologi pengelolaan sampah ramah lingkungan yang dikelola secara profesional,” tambahnya.

Ia mengatakan sistem pengelolaan sampah mesti diubah supaya Indonesia mencapai net zero emission di 2050. Ia mengatakan masyarakat bisa melakukan composting hingga penguatan bank sampah secara mandiri.

“Diawali dengan gerakan memilah sampah di rumah, kegiatan composting di rumah, penguatan bisnis biokonversi, penguatan dan transformasi bank sampah serta implementasi kewajiban produsen dalam pengurangan sampah. Setiap tahun kita laksanakan rapat koordinasi bank sampah serta pemberian penghargaan bank sampah terbaik,” ujar Siti Nurbaya.

Jawa Tengah Terbanyak

Menurut data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Indonesia menghasilkan 35,83 juta ton timbulan sampah sepanjang 2022.

Volume timbulan sampah tersebut naik 21,7% dibanding 2021, sekaligus menjadi level tertinggi dalam empat tahun terakhir seperti terlihat pada grafik.

Dari total timbulan sampah nasional pada 2022, sebanyak 22,44 juta ton atau 62,63% di antaranya telah terkelola, sedangkan 13,39 juta ton atau 37,37% belum terkelola.

Berdasarkan provinsinya, volume sampah terbanyak pada 2022 berasal dari Jawa Tengah, yakni 5,51 juta ton atau 15,39% dari total timbulan sampah nasional.

Kemudian Jawa Timur menempati urutan kedua dengan timbulan sampah 4,95 juta ton sepanjang 2022, diikuti Jawa Barat dengan timbulan sampah 4,89 juta ton.

Sementara, Papua Barat Daya menjadi provinsi yang paling sedikit menghasilkan sampah. Provinsi baru hasil pemekaran ini hanya menghasilkan 18,16 ribu ton timbulan sampah pada 2022.

Dilihat dari segi jenisnya, mayoritas timbulan sampah nasional pada 2022 berupa sampah sisa makanan dengan proporsi 40,7%, kemudian sampah plastik 18%, kayu/ranting 13%, kertas/karton 11,3%, logam 3%, kain 2,6%, kaca 2,2%, karet/kulit 2,1%, dan sampah jenis lainnya 7,1%.

Berdasarkan sumbernya, mayoritas atau 38,4% timbulan sampah nasional berasal dari rumah tangga, kemudian dari pasar tradisional 27,7%, perniagaan 14,4%, kawasan komersial/industri 6,2%, fasilitas publik 5,4%, perkantoran 4,8%, dan sumber lainnya 3,2%.

Negara Penghasil Sampah Terbesar Ke-5

Kepada Bergelora.com di Jakarta dilaporkan, menurut laporan The Atlas of Sustainable Development Goals 2023 dari Bank Dunia, pada 2020 Indonesia memproduksi sekitar 65,2 juta ton sampah.

Angka itu menjadikan Indonesia sebagai negara penghasil sampah terbesar ke-5 di skala global.

Kendati demikian, jika mempertimbangkan jumlah penduduknya, secara rata-rata Indonesia menghasilkan sampah sebanyak 250 kilogram (kg) per kapita per tahun.

Volume sampah per kapita Indonesia masuk “kelas menengah” di skala global, peringkat ke-128 dari 211 negara yang didata Bank Dunia, tapi masih nomor 5 terbesar di Asia Tenggara.

Pada 2020, negara anggota ASEAN dengan produksi sampah per kapita terbesar adalah Brunei Darussalam. Di urutan berikutnya ada Malaysia, Thailand, dan Singapura, dengan rincian seperti terlihat pada grafik di atas.

“Produksi sampah erat kaitannya dengan pendapatan negara. Negara-negara yang lebih kaya memiliki tingkat konsumsi lebih tinggi, dan karenanya menghasilkan lebih banyak limbah,” kata Bank Dunia dalam laporannya.

Kendati begitu, Bank Dunia memprediksi pertumbuhan sampah global dalam beberapa dekade mendatang akan lebih didominasi negara berpendapatan menengah.

“Pertumbuhan sampah global secara historis berasal dari negara berpendapatan menengah ke atas (upper-middle income) dan tinggi (high income). Tapi sekarang, produksi sampah di negara berpendapatan tinggi tidak lagi meningkat pesat,” kata mereka.

“Sampah dari negara berpendapatan menengah ke atas (upper-middle income) diprediksi meningkat sekitar 70%, dan sampah negara berpenghasilan menengah ke bawah (lower-middle income) diproyeksikan naik lebih dari dua kali lipat pada tahun 2050,” lanjutnya. (Enrico N. Abdielli)

Artikel Terkait

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,120PelangganBerlangganan

Terbaru