Selasa, 1 Juli 2025

Jleeeb…! Diabaikan, Warga Korban Banjir Lampung: Jangan Pilih Ridho Jadi Gubernur Lagi

Banjir disalah satu wilayah di Provinsi Lampung, menjadi pemandangan biasa karena tidak segera diatasi oleh Pemerintahan Ridho Ficardo (Ist)

BANDAR LAMPUNG- Banjir yang terjadi pada bulan Februari dan Maret 2018 dinilai lamban penanganan dampaknya oleh Pemerintah Provinsi Lampung. Akibatnya, masyarakat menyoroti kerja gubernur selama ini yang tidak dirasakan manfaaatnya terutama disaat bencana alam. Hal ini disampaikan warga korban bencana beberapa waktu lalu.

“Percuma nyalon lagi. Kami korban banjir udah pasti gak akan pilih dia lagi. Seperti gak ada pemerintahnya. Padahal janjinya banyak banget. Ditempel dispanduk dimana-mana, omong kosong semua!” kata Affan (32) warga Kabupaten Lampung Selatan, Jumat (6/4) menanggapi pencalonan Ridho Ficardo untuk kembali menjadi Gubernur Lampung.

Affan menceritakan bagaimana masyarakat korban banjir menghadapi dampak bencana selama ini, tanpa ada perhatian dari pemerintah. Pemerintah hanya menyiapkan sembako tanpa ada penanganan lebih lanjut.

“Banyak warga terserang diare dan berbagai penyakit lainnya. Tapi tidak tahu harus kemana,” kata

Terlebih saat banjir tiba, menurutnya masyarakat mengungsi dengan sendirinya, tanpa bantuan kedaruratan dari pemerintah. Tanpa peralatan darurat warga korban banjir mencari tempat yang aman dari jangkauan banjir.

“Dalam pengungsian, kami berharap bisa mendapatkan bantuan obat-obatan dan air bersih, tapi sampai banjir surut bantuan tidak ada yang datang,” ujarnya.

Menurutnya sejumlah organisasi  masyarakat berusaha membantu dengan keterbatasan pada warga di tiga dusun di Desa Sidoharjo, Kecamatan Way Panji, Lampung Selatan.

“Saat itu kini kondisinya memprihatinkan. Meskipun banjir sudah surut, warga masih waswas akan datang banjir susulan, mengingat potensi hujan masih tinggi,” katanya.

Hal senada disampaikan warga korban Ahmad (34) dari Lampung Utara menuturkan Pemerintah Provinsi Lampung harus bertanggung-jawab atas banjir yang terjadi dimusim hujan saat ini.

“Dulu kalau hujan, gak begini amat. Semakin lama, hujan sedikit gampang banget banjir datang,” ujarnya.

Ahmad berharap pemimpin yang baru bisa mencegah terjadinya banjir yang luas seperti yang terjadi terakhir ini.

“Gak tahu sih. Kalau yang sekarang (Gubernur Ridho-red) masyarakat sudah tahu akibatnya. Jangan dia lagi geh. Cukup bertahun-tahun kami yang jadi korban. Mau kemana rakyat Lampung kalau dia lagi,” ujarnya.

Tetap Waspada

Banjir yang melanda Lampung sejak Selasa (3/4) menyebabkan sejumlah infrastruktur terendam. Daerah yang terkena dampak banjir di antaranya Lampung Selatan, Bandarlampung, Pesawaran, Lampung Utara, Lampung Timur, dan Tanggamus. Kerugian ditaksir mencapai miliaran rupiah.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Lampung mengimbau warga tetap waspada selama peralihan cuaca. Hujan, petir, dan angin kencang diperkirakan masih terjadi hingga sebulan ke depan. Kepala BMKG Maritim Lampung Sugiono memaparkan, saat ini di Provinsi Lampung memang masih musim hujan dan mendekati masa peralihan ke musim kemarau. Potensi hujan mulai sedang hingga lebat masih mungkin terjadi. Meski durasi dan intensitasnya tidak sama dengan yang terjadi pada Selasa (3/4) malam lalu.

“Selasa malam memang luar biasa karena siangnya cuaca sangat panas. Dan malamnya hujan lebat. Sehingga berdampak pada bencana di Lamtim, Lamsel, dan sekitaran Bandarlampung,” katanya kepada media.

Menurut Sugiono, dalam beberapa minggu ke depan, Lampung mulai masuk masa peralihan ke musim kemarau. Musim peralihan itu akan ditandai dengan hujan sporadis. Atau hujan lebat dengan durasi yang sebentar diikuti petir dan angin kencang. Dia menyatakan, hingga April, Lampung masih dalam musim hujan. Di akhir April hingga Mei diperkirakan masuk masa peralihan. (Salimah)

Artikel Terkait

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,120PelangganBerlangganan

Terbaru