Minggu, 3 November 2024

AMAN GAAAK..? KAMPAK Pertanyakan Konsep ‘Warung Sehat’: Siapa Tanggung Jawab Keamanan Obat dan Keselamatan Pasien?

JAKARTA- Informasi penandatanganan kerjasama PT Kimia Farma dengan PT Ritel Kita Indonesia tentang pembentukan ‘Warung Sehat’ yang akan didirikan tersebar di berbagai wilayah dengan target ribuan outlet menimbulkan pertanyaan besar. Kesatuan Aksi Memperjuangkan Profesi Apoteker Kuat (KAMPAK) mempertanyakan siapa yang bertanggung jawab terhadap keamanan obat dan keselamatan pasien yang membeli obat di sarana itu.

“Siapa yang bertanggung jawab terhadap keamanan obat dan keselamatan pasien yang membeli obat di sarana itu,” ujarnya Apt. Merry Patrilinilla Chresna, S.Farm, M.kes kepada pers di Jakarta, Minggu (16/7).

Merry juga mempertanyakan legalitas dari sarana Warung Sehat tersebut dan apa bedanya dengan apotek dan toko obat.

“Apakah ini sarana pelayanan obat legal yang baru selain apotek dan toko obat? Apakah ada tenaga yang memiliki background ilmu farmasi yang akan bertanggung jawab didalam sarana tersebut? Mengingat obat adalah sedian khusus yang tidak bisa disamakan dengan produk retail lainnya,” ujarnya.

Ia mengingatkan, diperlukan ilmu untuk mengelola dan melayani obat agar aman dan tepat guna bagi masyarakat.

“Pemerintah melalui Kemenkes dan BPOM musti mengawasi rencana ‘Warung Sehat” ini agar bisa tetap terjamin pelayanan obat yang aman dan tepat guna bagi masyarakat. Bukan sekedar kepentingan bisnis semata,” ujarnya.

Setelah adanya UU Kesehatan 2023 yang baru menurutnya pemgelolaan dan pelayanan obatan harus segera disempurnakan. Prinsipnya pemerintah harus lebih ketat lagi mengawasi sediaan obat-obatan dari segi keselamatan pasien dan keamanan obat.

“Jangan lagi ada kasus-kasus seperti sirup yang menyebabkan bahaya pada ginjal anak tapi pemerintah tidak bertanggung jawab,” ujarnya.

Menurutnya pemerintah perlu terlebih dahulu mastikan bahwa BPOM berkooridinasi dengan Kementerian Kesehatan memastikan pengawasan obat.

“Jadi soal obat itu filosofinya untuk menolong nyawa manusia, bukan untukengejar keuntungan apalagi sampai mengabaikan keselamatan pengguna obat. Harga obat juga harus terjangkau oleh masyarakat. Percuma ada banyak outlet tapi harganya tidak terjangkau masyarakat umum,” tegasnya.

Warung Sehat

Sebelumnya diberitakan PT Kimia Farma Apotek (KFA) menandatangani perjanjian kerja sama dengan PT Retail Kita Indonesia (7/7) untuk mengembangkan Warung Sehat. Penandatanganan kerja sama itu dilakukan bersamaan dengan acara peluncuran slogan baru ‘Ingat Sehat, Ingat Kimia Farma’ dan pembukaan 23 outlet baru serta relokasi secara serempak di seluruh Tanah Air. Kegiatan terebut digelar secara hybrid yang dipusatkan di outlet Kimia Farma Danau Tamblingan 1, Sanur, Denpasar, Bali.

Direktur Utama PT KFA Agus Chandra menjelaskan pengembangan Warung Sehat selain meningkatkan akses pelayanan kesehatan masyarakat, juga akan mendorong pertumbuhan ekonomi.

Keberadaan 1.244 outlet Kimia Farma belum cukup menjangkau masyarakat secara merata. Jalinan kemitraan dengan PT Retail Kita Indonesia yang memiliki lebih dari 160.000 jaringan KUD di seluruh Indonesia dapat memberikan kesempatan kepada masyarakat luas untuk turut berpartisipasi dalam layanan kesehatan.

“Warung sehat hasil kolaborasi ini menjadi spoke dari jaringan apotek Kimia Farma yang telah ada, sehingga Kimia Farma bisa menjadi lebih dekat dengan pelanggan. Yang lebih penting lagi, kerja sama ini akan memperluas akses dan jangkauan pelayanan kesehatan kepada masyarakat hingga ke pelosok negeri,” ujar Agus dalam keterangan tertulis, Jumat (14/7/2023).

Di tahap pertama, KFA menargetkan untuk mengkonversi sebanyak 8.000 mitra PT Retail Kita Indonesia menjadi 8.000 warung sehat dari total 160.000 jaringan mitra PT Retail Kita Indonesia.

Saat ini sudah dikonversi tujuh Warung Sehat Koperasi Unit Desa (KUD) yang tersebar di Provinsi Jawa Tengah dan D. I. Yogyakarta, yaitu KUD Subur Abadi (Sragen), KUD Jatinom (Klaten), Puskus Kebumen (Kebumen), KUD Grabag (Magelang), KUD Tani Manunggal (Sleman), KUD Margoyoso (Pati), dan KUD Prasojo (Temanggung).

Warung Sehat ini akan dibina dan dikembangkan KFA di tingkat desa atau kelurahan dengan mengonversi kios yang telah beroperasi menjadi warung yang menyediakan berbagai jenis produk kesehatan. Warung Sehat binaan Kimia Farma ini mengusung konsep hub and spoke dengan dukungan tenaga teknik kefarmasian. Namun Kimia Farma tetap menjamin pelayanan kesehatan terbaik.

“Masyarakat tetap dapat mengakses layanan apotek Kimia Farma terdekat yang menjadi hub, jika membutuhkan layanan kesehatan lebih lanjut,” jelas Agus.

Direktur PT Retail Kita Indonesia Ornela Bartin Sutan Giri mengapresiasi kerja sama tersebut. Perbandingan apotek dengan jumlah masyarakat yang harus dilayani mencapai 1:10.000 orang terasa sangat kurang, sehingga masyarakat, terutama di perdesaan, sulit mengakses produk kesehatan untuk mendukung pola hidup sehat.

Melalui Warung Sehat kualitas hidup masyarakat dapat meningkat sekaligus menurunkan biaya perawatan kesehatan dalam jangka panjang.

“Outlet Warung Sehat gagasan Kimia Farma ini berbeda dengan apotek yang didirikan oleh Kimia Farma secara langsung, karena dengan bermitra bersama kami yang memiliki jaringan warung yang luas jangkauan itu menjadi luas. Sebagai mitra yang ditunjuk oleh Kimia Farma tentunya kami siap untuk selalu bersinergi. Kami berkomitmen akan memberikan pelayanan kesehatan sampai ke desa-desa,” ucap Ornela.

Ia menambahkan Retail Kita juga dikenal sebagai penyedia layanan logistik pintar yang memiliki lebih dari 36 distribution center yang bisa melakukan distribusi ke lebih dari 7.000 desa dan lebih dari 80.000 mitra UMKM. (Web Warouw)

Artikel Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,100PelangganBerlangganan

Terbaru