JAKARTA – Investor asal Qatar, Al Qilaa International Group (Al Qilaa), menjadi investor asing pertama yang berinvestasi untuk mendukung Program 3 Juta Rumah dengan membangun 1 juta hunian vertikal.
Rencananya, mereka akan membangun hunian vertikal dengan menggunakan lahan milik PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI.
Sebagai tindak lanjut dari peluncuran Proyek Investasi Satu Juta Hunian Vertikal pada bulan Juni lalu, PT Al Qilaa International Indonesia dan PT KAI, memulai pencanangan pra kerjasama dalam Program Pembangunan 3 Juta Rumah di Indonesia.
Acara berlangsung di kawasan Kampung Bandan, Kemayoran, Provinsi DKI Jakarta.
Nantinya, tahap awal pembangunan 50.000 unit hunian yang direncanakan berdiri di atas lahan milik PT KAI, sebagai bagian dari kawasan Transit Oriented Development (TOD).
Proyek ini akan menghadirkan hunian vertikal berupa smart towers, yang mengintegrasikan konsep hunian modern dengan fasilitas pendukung seperti sekolah, taman bermain, ruang komunal, serta sistem hunian pintar untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Rencana kemitraan ini disepakati oleh Chairman Al Qilaa Global Group Abdulaziz Al Thani dan Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) Bobby Rasyidin, disaksikan oleh Ketua Satgas Perumahan Hashim S. Djojohadikusumo.
Dalam sambutannya, Chairman Al Qilaa Global Group Abdulaziz Al Thani mengatakan proyek ini akan sangat bermanfaat bagi masyarakat kurang mampu. Hal itu karena meski dengan harga terjangkau, fasilitas hunian vertikal yang dibangun cukup lengkap mulai dari kolam renang hingga klinik kesehatan.
“Saya percaya bahwa proyek ini sangat penting bagi orang biasa, untuk membangun apartemen yang terjangkau. Jadi mereka benar-benar perlu memiliki komunitas, seperti yang kita lihat bukan hanya untuk membangun sebuah bangunan biasa tapi mereka juga perlu memiliki komunitas untuk hidup seperti yang lainnya untuk berdekatan dengan kota,” paparnya dalam acara Pencanangan Pra Kerja Sama dalam Rangka Dukungan Terhadap Pembangunan 3 Juta Rumah, di Kampung Bandan, Jakarta Utara, Rabu (17/9/2025).
Selanjutnya, Ketua Satgas Perumahan Hashim S. Djojohadikusumo mengatakan pembangunan tahap awal ini bisa menampung hingga 250.000 jiwa yang saat ini masih tinggal di luar kota atau di kawasan kumuh. Adanya proyek sejuta apartemen dari Qatar ini juga bisa mempermudah masyarakat memiliki hunian layak di tengah kota.
“Dengan proyek ini dampaknya luar biasa dalam 50 ribu unit apartemen, kita bisa nanti bisa menampung kurang lebih antara 150 ribu sampai 250 ribu, mungkin lebih jiwa yang saat ini tinggal di luar kota atau di rumah-rumah kumuh, tempat kumuh dan di sini sudah ada harapan bagi generasi z, generasi milenial, angkatan muda yang belum punya rumah atau apartemen yang layak huni,” ujarnya.
Kepada Bergelora.com di Jakarta dilaporkan sementara itu, Direktur Utama PT KAI Bobby Rasyidin menyatakan PT KAI siap membuka peluang kerja sama untuk pengembangan perumahan rakyat yang terintegrasi dengan transportasi publik.
“Kami meyakini, dengan integrasi antara hunian dan jaringan perkeretaapian, kita dapat memberikan kota-kota yang lebih efisien, berkelanjutan dan nyaman bagi masyarakat Indonesia,” katanya.
Bobby juga mengatakan pihaknya memiliki 600 stasiun di seluruh Indonesia yang siap dikerjasamakan dengan Kementerian PKP untuk membangun hunian TOD.
Untuk merealisasikan proyek sejuta apartemen ini, Al Qilaa membentuk konsorsium dengan mitra lokal dan internasional, termasuk Kementrian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Bank BTN, serta Lembaga Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara). Adapun kontraktor proyek ini adalah Konsorsium China Communications Construction Company (CCCC) dan PT Risjadson Land dengan Epic Property sebagai Marketing Agency.
Dalam acara ini turut hadir Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Fahri Hamzah, Inspektur Jenderal Kementerian PKP Heri Jerman, Dirjen Perumahan Perkotaan Sri Haryati hingga Dirut BTN Nixon LP Napitupulu. (Enrico N. Abdielli)
