Kamis, 3 Juli 2025

KARUNGIN SEMUA DEH JENDERAL..! Prabowo Ungkap Efisiensi Anggaran: Ada ‘Raja Kecil’ Yang Melawan, Mereka Monyet Maling Ndablek

JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan alasannya menerapkan efisiensi anggaran di kementerian, lembaga, dan daerah, untuk masyarakat. Prabowo menyinggung ada ‘raja kecil’ yang melawan kebijakannya tersebut.

“Saya melakukan penghematan, saya ingin pengeluaran-pengeluaran yang tidak perlu, pengeluaran-pengeluaran yang mubazir, pengeluaran-pengeluaran yang alasan untuk nyolong, saya ingin dihentikan, dibersihkan. Ada yang melawan saya, ada. Dalam birokrasi merasa sudah kebal hukum, merasa sudah menjadi ‘raja kecil’, ada. Saya mau menghemat uang, uang itu untuk rakyat, untuk memberi makan untuk anak-anak rakyat,” kata Prabowo saat memberikan sambutan di Kongres ke-XVIII Muslimat NU di Jatim Expo, Surabaya, Senin (10/2/2025).

Prabowo ingin efisiensi anggaran dapat memperbaiki semua sekolah yang jumlahnya kurang lebih 330.000. Namun, anggaran untuk perbaikan sekolah selama ini hanya cukup untuk memperbaiki 20.000 sekolah.

“Karena itu perjalanan dinas perjalanan ke luar negeri dikurangi. Kau boleh melawan Prabowo, tapi nanti kau lawan emak-emak itu semua itu. Bandel, ndablek. Nggak usah ke luar negeri, 5 tahun nggak usah ke luar negeri kalau perlu,” ujar Prabowo.

“Yang perlu keluar negeri yang tugas. Tugas ke luar negeri, tugas belajar boleh, tugas untuk atas nama negara boleh. Jangan tugas yang dicari-cari untuk jalan-jalan. Kalau mau jalan-jalan pakai uang sendiri,” sambungnya.

Ketum Gerindra itu kemudian menyinggung dirinya sendiri yang kerap ke luar negeri. Prabowo beralasan pergi ke luar negeri sebagai kepala negara atas undangan yang diterima.

“Loh Presiden Prabowo sering ke luar negeri? Saya diundang sebagai kepala Indonesia, kepala negara, dalam konferensi-konferensi penting, oleh negara-negara yang penting dan saya mewakili bangsa untuk mengamankan kepentingan bangsa,” ucapnya.

Menurut Prabowo, seminar, kajian, hingga forum group discussion (FGD), sudah cukup dilakukan selama ini. Prabowo mengutamakan pengentasan kemiskinan, membantu rakyat yang lapar cari makan, sekolah rusak diperbaiki, hingga jalan yang rusak diperbaiki.

“Diskusi, diskusi, studi banding studi banding mau belajar bagaimana mengentaskan kemiskinan studi bandingnya ke Australia, Australia salah satu 10 negara terkaya di dunia kok belajar ke Australia? Studi banding belajar Pramuka. Ada apa belajar Pramuka? Grundel habis itu lobi-lobi wartawan, LSM, suruh nyerang, nggak apa-apa, saya lebih takut emak-emak daripada takut mereka-mereka itu,” imbuhnya.

Presiden Prabowo Subianto memberikan sambutannya di Pembukaan Kongres XVIII Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) di Surabaya, Jawa Timur, Senin (10/2/2025). (Ist)

Monyet Maling Ndablek

Presiden Prabowo Subianto juga menyatakan bahwa dirinya siap mati demi bangsa dan rakyat Indonesia. Kepala Negara juga menyatakan tidak ragu untuk membela kepentingan masyarakat Indonesia.

“Kenapa? presiden enggak boleh bilang ndablek? Ndablek itu monyet-monyet maling-maling itu ndablek. Nggak sadar-sadar,” kata Prabowo seperti dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden, Senin.

“Tapi percayalah Kami tidak akan ragu-ragu membela kepentingan rakyat Indonesia, kami tidak ragu-ragu. Saya katakan, saya katakan, saya siap mati untuk bangsa dan rakyat Indonesia,” ujarnya lagi menegaskan.

Prabowo juga menegaskan bahwa tidak ada yang kebal hukum di bawah pemerintahan Presiden-Wakil Presiden RI Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

“Tidak ada yang kebal hukum di Republik ini di bawah Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto, Gibran Rakabuming Raka dengan semua kabinet, tidak ada yang kebal hukum,” katanya.

Sebelumnya, Prabowo memang sempat menyinggung soal para koruptor yang belum mengembalikan apa yang mereka curi dari bangsa ini, padahal sudah diimbau dengan baik.

“Saya mau mendekati dengan baik. Saya katakan sudah 100 hari mbok sadar, mbok bersihkan diri. Hei koruptor-koruptor yang kau curi mbok kembaliin untuk rakyat,” ujarnya.

Bahkan, menurut Prabowo, sudah memberikan kesempatan hingga 100 hari pertama pemerintahannya. Tetapi, tidak juga dimanfaatkan sehingga dia perintahkan aparat penegak hukum untuk melaksanakan tugasnya. (Web Warouw)

Artikel Terkait

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,120PelangganBerlangganan

Terbaru