PONTIANAK- Sebanyak 4 perempuan asal Makassar, Sulawesi Selatan, jadi korban perdagangan orang di Serawak, Malaysia. Bahkan, 3 dari 4 perempuan tersebut merupakan anak di bawah umur.
Di Malaysia, mereka dipaksa menjadi pekerja seks komersial. Kepala Balai Pelayanan dan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Pontianak Fadzar Allimin mengatakan, keempat korban sudah diamankan di shelter dan dalam proses pemulangan ke daerah asal.
“Dari pengakuannya, mereka dipekerjakan di tempat pijit plus-plus sebagai pekerja seks komersial,” kata Fadzar, kepada wartawan, Sabtu (11/11/2023).
Ihwal pengungkapan tersebur berdasarkan informasi Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Kuching, Malaysia. Keempat korban tersebut akan dideportasi Pemerintah Malaysia.
“Saat proses pendataan di perbatasan, terungkaplah kasus dan masalah mereka,” ujar Fadjar.
Fadjar menerangkan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan kepolisian dan BP3MI Makassar untuk mendalami kasus perdagangan orang tersebut.
“Kami masih menelusuri dan mendalami pelaku yang memberangkatkan anak-anak tersebut dari Makasar ke Pontianak dan Malaysia,” ucap Fadjar.
“Mereka rencananya akan dipulangkan ke daerah asalnya, pada Minggu 12 November 2023,” ungkap Fadjar. (Jim Kirojan)