NANJING – Metro Suzhou Jalur 11 mulai beroperasi pada Sabtu (24/6) yang menghubungkan Kota Suzhou, penyumbang produk domestik bruto (PDB) utama di Provinsi Jiangsu di China timur, dengan Shanghai, salah satu pusat ekonomi di kawasan tersebut.
Ini kali pertama bagi kota-kota inti di kawasan Delta Sungai Yangtze dihubungkan dengan sistem kereta bawah tanah sehingga menembus batas-batas administratif dan hambatan geografis di berbagai wilayah setingkat provinsi.
Menurut desain kereta bawah tanah, Metro Suzhou Jalur 11 yang baru diluncurkan juga merupakan bagian dari Metro Shanghai Jalur 11.
Jalur kereta bawah tanah lintas provinsi itu dapat memangkas waktu tempuh antara Kota Suzhou dan Shanghai menjadi sekitar dua jam.
Kepada Bergelora.com si Jakarta dilaporkan dari Nanjing, Rute ini telah direncanakan sejak satu dasawarsa yang lalu.
“Sebenarnya, Jalur 11 ini merupakan rute kereta bawah tanah keenam di Suzhou dan telah diberi nama terlebih dahulu pada saat itu, yang menunjukkan ambisi kota tersebut untuk berintegrasi lebih baik dengan kawasan Delta Sungai Yangtze,” kata Lu Wenxue, manajer umum Suzhou Rail Transit Group Co., Ltd.
Peluncuran jalur kereta bawah tanah antarkota ini juga merintis jalan bagi pembangunan Suzhou dan Shanghai yang semakin sinergis.
Saat ini, banyak perusahaan Fortune 500 yang telah membangun kantor pusat mereka di Shanghai dan mendirikan pabrik mereka di Suzhou
“Seiring percepatan pembangunan kawasan itu menjadi klaster kota terbesar keenam di dunia, lalu lintas antarkota yang lebih nyaman menjadi sebuah keharusan,” ujar He Jianhua, seorang peneliti dari Akademi Ilmu Sosial Shanghai.
Di masa depan, Metro Suzhou Jalur 3 juga akan diperpanjang hingga ke Kota Wuxi di Provinsi Jiangsu, sehingga para penumpang yang menggunakan kereta bawah tanah di Shanghai dapat menjangkau lebih banyak kota di sebelah barat.
Terletak di bagian hilir Sungai Yangtze, kawasan Delta Sungai Yangtze meliputi Shanghai, Provinsi Jiangsu, Provinsi Zhejiang, dan Provinsi Anhui. Delta Sungai Yangtze merupakan salah satu kawasan paling terbuka, inovatif, dan aktif secara ekonomi di China, serta menghasilkan sekitar seperempat dari PDB nasional negara tersebut. (Enrico N. Abdielli)