Jumat, 25 April 2025

KONGKRITKAN PERSATUAN NASIONAL JENDERAL..! Prabowo Akui Tarif Trump Bakal Berdampak, tapi Yakin Indonesia Bisa Bangkit

JAKARTA– Presiden Prabowo Subianto menegaskan Indonesia harus percaya diri menghadapi kebijakan tarif timbal balik impor yang diberlakukan Amerika Serikat (AS) sebesar 32 persen. Prabowo mengakui kebijakan itu mungkin berdampak dalam waktu dekat. Namun, ia meyakini Indonesia bisa bangkit dan tetap kuat.

“Kita percaya dengan kekuatan kita sendiri. Kalaupun ada tantangan, kita hadapi dengan gagah, dengan tegar,” kata Prabowo dalam siaran langsung YouTube Sekretariat Presiden, Senin (7/4/2025).

Pernyataan itu disampaikan saat Presiden menghadiri panen padi serentak di 14 provinsi dari Kabupaten Majalengka, Jawa Barat.

Menurut Prabowo, pemimpin negara mana pun pasti memikirkan kepentingan rakyatnya, termasuk Presiden AS Donald Trump. Karena itu, Indonesia tidak perlu kecewa ataupun khawatir.

“Pemimpin-pemimpin Amerika memikirkan kepentingan rakyat Amerika. Kita memikirkan kepentingan rakyat kita. Tidak perlu ada rasa kecewa. Tidak perlu ada rasa khawatir,” ucap Prabowo.

Ia menegaskan Indonesia tetap tenang dan akan mengedepankan perundingan dengan AS maupun negara lain.

“Kita akan menyampaikan, kita ingin hubungan yang baik. Kita ingin hubungan yang adil. Kita ingin hubungan yang setara,” ujarnya.

Meski begitu, Prabowo menyebut pemerintah tetap menghormati keputusan AS.

“Jadi kita tidak ada masalah. Resiprokal. Jadi apa yang mereka minta, kalau masuk akal, wajib juga kita hormati,” lanjutnya.

Kepada Bergelora.com di Jakarta dilaporkan sebelumnya, Presiden AS Donald Trump mengumumkan kebijakan tarif timbal balik untuk 180 negara, termasuk Indonesia. Produk dari Indonesia dikenai tarif impor sebesar 32 persen.

Namun, beberapa komoditas dikecualikan dari kebijakan tersebut. Di antaranya adalah barang medis dan kemanusiaan yang dilindungi berdasarkan 50 USC 1702(b), serta produk yang telah lebih dulu dikenai tarif berdasarkan Section 232 seperti baja, aluminium, mobil, dan suku cadangnya. Produk strategis seperti tembaga, semikonduktor, farmasi, logam mulia, kayu, serta energi dan mineral tertentu yang tidak tersedia di AS juga masuk dalam daftar pengecualian.

Sementara itu, sejumlah negara seperti China dan Kanada telah menyiapkan langkah balasan sebelum tarif tersebut berlaku pada 9 April 2025. (Web Warouw)

Artikel Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,120PelangganBerlangganan

Terbaru