Jumat, 29 Maret 2024

LANJUT KELILING KALIMANTAN..! Duta Besar Rusia Lyudmila Vorobieva Siap Hadiri Kampanye Dunia Multipolar Digagas DIO di Kalimantan Timur

PONTIANAK – Duta Besar Federasi Rusia, Lyudmila Vorobieva, siap hadiri kampanye dunia multipolar di Provinsi Kalimantan Timur.

Kampanye dunia Multipolar di Provinsi Kalimantan Timur, digagas Dayak International Organization (DIO) sebagai tindaklanjut kegiatan serupa di Pontianak, 14 – 15 Maret 2023.

“Sekarang tengah dipersiapkan Dayak International Organization Provinsi Kalimantan Timur di bawah kendali Dr Jiuhardi SE, MM,” kata Dr Yulius Yohanes, M.Si, Kamis, 16 Maret 2023.
Dikatakan Yulius Yohanes, kesediaan datang untuk memenuhi kembali undangan Dayak International Organization, disampaikan Lyudmila Vorobieva di Ruang VIP Bandar Udara Supadio, Pontianak, saat kembali ke Jakarta, Rabu siang, 15 Maret 2023.

Yulius Yohanes, mengatakan, kesiapan Lyudmila Vorobieva sudah disampaikan kepada Jiuhardi, untuk dikoordinasikan dengan Gubernur Kalimantan Timur, Pangdam Mulawarman dan Kepala Polisi Daerah Kalimantan Timur.

“Sesuai permintaan Kalimantan Timur, diharapkan Duta Besar Federasi Rusia, datang ke Provinsi Kalimantan Timur usai Perayaan Idul Fitri tahun 2023,” ujar Yulius Yohanes.

Sama seperti di Pontianak, 14 -15 Maret 2023, kegiatan Duta Besar Lyudmila Vorobieva akan berkunjung ke Pondok Pesantren milik Nahdlatul Ulama, kuliah umum dunia multipolar di salah satu perguruan tinggi, dan diskusi dengan Komite Persahabatan Masyarakat Rusia dan Indonesia di Provinsi Kalimantan Timur.

“Tidak kalah pentingnya membuka peluang kerjasama di bidang pendidikan dan teknologi informatika antara Rusia dan Provinsi Kalimantan Timur,” ujar Yulius Yohanes.

Yulius mengatakan, ada persamaan konsep dunia multipolar dan Program Moderasi Beragama: menghargai keberagaman, kemitraan sejajar, wujud penerimaan terhadap tradisi masyarakat pada sebuah negara.

Dunia Multipolar diusung Rusia dan China, wujud Program Moderasi Beragama dalam arti luas sebagai bentuk penghargan terhadap kebudayaan sebuah kawasan.

Karena tujuan dunia Multipolar untuk menciptakan perdamaian.
Konsep perdamaian di dalam dunia Multipolar antar negara bermitra sejajar, tidak boleh satu negara seenaknya mengatur dan menteror negara lain, untuk mencapai tujuan.

Perbedaan dalam sistem sosial, ideologi, dan sistem nilai yang dianut suatu bangsa jangan menjadi penghalang dalam pergaulan internasional.

Semua negara, besar atau kecil, kuat atau lemah, kaya atau miskin, memiliki hak yang sama dalam komunitas internasional. Tidak boleh ada pihak yang menciptakan hegemoni dan memonopoli hubungan internasional, dengan seenaknya menteror negara lain.

Keberadaan Gerakan Non-Blok sebagai “kekuatan penting yang mendukung multipolarisasi dan mendirikan tatanan internasional yang baru”.

Diungkapkan Lyudmia, dunia Multipolar perlu didukung konsep keamanan baru yang dapat diterapkan sembari meninggalkan mentalitas perang dingin.

Yulius Yohanes mengatakan, selama berada di Kalimantan Barat, Lyudmia Vorobieva sangat terkesan dengan keramahan Pondok Pesantren Darul Hidayah di Desa Rasau jaya, Kabupaten Kubu Raya.

Lyudmia Vorobieva juga mengatakan, terkesan dengan sikap terbuka dan penuh rasa persahabatan saat berdialog dengan pengurus Credit Union Pancur Kasih dan memberikan kuliah umum dunia multipolar di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tanjungpura Pontianak.

“DIO mengucapkan terimakasih kepada Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji yang telah memberikan fasilitas selama keberadaan Duta Besar Rusia di Pontianak,” kata Yulius Yohanes. (Aju)

Artikel Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,110PelangganBerlangganan

Terbaru