JAKARTA – Militer Israel (IDF) pada Rabu (9/10/2024) mengatakan, pasukannya menewaskan tokoh Hizbullah di Suriah, Adham Jahout.
Angkatan Udara Israel menyebut Jahout sebagai perantara yang menyampaikan informasi dari sumber-sumber rezim Suriah ke Hizbullah.
IDF mengungkapkan, serangan udara itu terjadi di wilayah Quneitra, Suriah barat daya, dekat Dataran Tinggi Golan yang dianeksasi Israel.
Otoritas Israel jarang mengomentari serangan perorangan di Suriah, tetapi berulang kali menyatakan bahwa mereka tak akan membiarkan musuh bebuyutannya, yaitu Iran, memperluas keberadaannya.
Pengumuman serangan udara ini muncul beberapa jam setelah kepala militer Israel Herzi Halevi bersumpah terus memukul Hizbullah.
Dikutip dari kantor berita AFP, ia berujar, serangan akan terus berlanjut tanpa henti untuk mencegah kelompok itu bangkit.
Hizbullah secara historis mengandalkan Suriah, yang merupakan sekutunya, untuk mengangkut senjata dan peralatan lain dari pendukung utamanya, Iran.
Kepada bergelora.com.di Jakarta dilaporkan, Iran dan Hizbullah di Lebanon juga merupakan sekutu terpenting Pemerintah Suriah dalam perang saudara yang sudah berlangsung lebih dari satu dekade di negara itu.
Profil Adham Jahout
Adham Jahout merupakan salah satu anggota Jaringan Teroris Golan. Jaringan Teroris Golan merupakan jaringan teroris milik Hizbullah yang berbasis di Suriah.
Militer Israel (IDF) mengeklaim Jahout merupakan mata-mata Hizbullah. Sebab, ia diduga menjadi perantara informasi intelijen Israel ke Hizbullah yang berada di Lebanon.
Selain itu, ia juga diduga menjadi perantara informasi intelijen Israel di Suriah. Informasi ini digunakan untuk memuluskan serangan Suriah ke Israel di Dataran Tinggi Golan, seperti dikutip Jerusalem Post.
Nama Jahout sebagai salah satu tokoh berpengaruh Hizbullah sebetulnya jarang terdengar. Sebab, tidak banyak informasi soal Jahout yang tersebar di dunia maya.
Jahout punya peran penting bagi Hizbullah. Sebab, ia sering kali membantu melancarkan komunikasi Hizbullah dengan Suriah.
Secara historis, Hizbullah cukup mengandalkan Suriah sebagai sekutunya, diduga untuk mengangkut senjata dan peralatan lainnya dari negara bekingan mereka, yakni Iran. (Web Warouw)