JAKARTA — Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim memuji langkah Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang melarang ekspor nikel dan fokus pada hilirisasi komoditas tersebut. Ia menilai kebijakan tersebut dilakukan karena pemerintah RI atau Jokowi mempertahankan atau membela kepentingan rakyat.
Tak hanya di nikel, Anwar juga memuji kebijakan Jokowi untuk komoditas kelapa sawit. Menurutnya, kebijakan tersebut adalah pendekatan yang baik.
“Saya tangkap itu, ini satu pendekatan yang baik. Bagaimana kita boleh pastikan semuanya, nikel dan termasuk kelapa sawit adalah rangkaian yang sehat untuk mempertahankan kepentingan rakyat,” kata Anwar di acara CT Corp Leadership Forum di Menara Bank Mega, Jakarta Selatan, Senin (9/1).
Pada kesempatan itu, Anwar juga menyinggung soal digitalisasi yang rencananya akan dilakukan oleh Indonesia dan Malaysia.
“Dia sebut satu lagi digital, digitalization itu sedang kita rencanakan. Jadi beliau bilang di industri kecil dan sederhana dan lebih melebar, yang mau saya sebut the crave for knowledge is limitless is only you have the sense of humility. Humility is endless,” tuturnya..
Kepada Bergelora.com dilaporkan di Jakarta sebelumnya, pemerintah menyetop ekspor nikel. Jokowi mengklaim kebijakan itu mampu meningkatkan nilai ekspor nikel dari Rp15 triliun menjadi Rp300 triliun.
Meski demikian, Indonesia harus menghadapi gugatan di Organisasi Perdagangan Dunia (WTO). Uni Eropa melayangkan gugatan atas kebijakan Jokowi menyetop ekspor bahan mentah tersebut. WTO belakangan memutuskan Indonesia kalah dalam gugatan tersebut. (Calvin G. Eben-Haezer)
