Oleh: Eddy Lahengko
SERU, sengit dan menarik, itulah potret yang disajikan empat tim semi final, cabang sepakbola SEA Games 2021 yang ditandingkam , Kamis (19/5) petang dan malam hari, waktu Hanoi, Vietnam.
Tim Nasional Indonesia bertarung melawan Thailand di Stadion Thien Truong, Nam Dinh pukul 16.00 dan Tuan rumah, yang juga bertahan Vietnam ditantang Malaysia malam harinya di Stadion Viet Tri, Phu Tho.
Squad yang berlaga di semi final ini memperebutkan dua tiket Final yang akan dilangsungkan di Stadion Nasional My Dinh, Hanoi, Minggu 22 Mey mendatang.
Tentu keempat tim semi final ini memiliki kekuatan dan kelemahan masing masing selain itu mereka sudah membuktikan kemampuan mereka sebagai sebuah tim yang pantas berlaga diempat besar SEA Games ini. Para pemain menunjukan kemampuan mereka dibabak penyisihan grup A dan grup B sehingga dengan kerja keras yang ditampilkan di lapangan, mereka bisa melewati persaingan dibabak penyisihan.
Timnas Malaysia menantang juara bertahan Vietnam harus bekerja ekstra keras, karena tidak hanya bertarung beradu tehnik di lapangan, tapi faktor non tehnis dihadapi Malaysia yang harus menghadapi penonton fanatik tuan rumah Vietnam yang dipastikan mendominasi dan memenuhi Stadion.
Tim Negara Jiran itu melakoni peran ganda, bertarung di lapangan dan berperang menghadapi penonton fanatik tuan rumah. Namun jika beban non tehnis ini bisa diatasi, maka bukan tidak mungkin Malaysia meraih hasil maksimal.
Lalu bagaimana dengan partai Timnas Indonesia vs Thailand. Partai ini merupakan partai ulangan final Piala AFF 2020,dimana Thailand keluar sebagai juara. Tapi pada semi final ini masing masing tim menampilkan beberapa materi pemain yang berbeda ketika main di piala AFF.
Thailand menyertakan tiga pemain yang merumput di Eropah, yakni Benyamin Davis (Oxford United, liga 3 Inggeris), Jonathan Khemdee dan Chayapiat yang merumput di klub Odense BK, Denmark. Serta beberapa pemain senior yang berkompetisi di Thailand.
Timnas Indonesia juga tak kalah dengan pemain yang merumput di Eropah, ada Egy Mulana dan Witan Sulaiman serta Asnawi Mangkualam bermain di liga Korea.
Partai Indonesia vs Thailand tidak hanya menampilkan kualitas tehnik para pemain baik individu maupun secara tim, tapi faktor mental di lapangan cukup berperan.
Diharapkan Ricky Kambuaya dkk bermain lepas, tanpa beban mental untuk menggapai target meraih medali emas. Tapi harus lebih fokus dan berkosentrasi untuk menyelesaikan hasil maksimal dengan kemenangan di semi final. Artinya pasukan yang diarsiteki Pelatih kaliber dunia, Shin Tae Yong, bermain dengan penuh percaya diri, full kosentrasi dan fokus dulu menatap partai semi final ini.
Secara tehnik baik timnas Indonesia maupun Thailand hampir memiliki kualitas yang sama. Kedua tim memiliki materi pemain yang mumpuni, baik individu pemain maupun secara tim, tinggal bagaiman kedua pelatih, Shin Tae Yong dan Mano Polking dari Thailand mengemas taktik dan strategi yang jitu, kemudian diterapkan dengan penuh disiplin oleh para pemain di lapangan. Lengah sedikit saja seperti kurang fokus baik dalam bertahan maupun menyerang, petaka kekalahan akan dialami.
Baik Timnas Indonesia maupun Thailand akan tampil menyerang. Seperti yang dilakoni di babak penyisihan.
Buktinya, sesuai statistik penyisihan grup, Witan dkk menceploskan 11 gol kegawang lawan dan kebobolan 5 gol. Sedangkan Thailand melesatkan 12 gol dan hanya kebobolan 2 gol.
Melihat dari sini, maka pertahanan Thailand cukup tangguh dibanding Egy Maulana dkk. Namun bukan berarti Witan dkk tidak bisa menembusnya, pasti akan banyak celah bisa dimanfaatkan di daerah pertahanan Thailand, hanya butuh ketenangan dan tidak egois dari Witan dan Egy.
Pelatih Thailand, Mano Polking, mengakui bahwa Timnas , Indonesia adalah tim terkuat di SEA Games dibanding Vietnam. Dari pernyataan pelatih asal Brasil ini, berarti dia sangat memperhitungkan kekuatan dan ketangguhan Ricky Kambuaya dkk.
Kemungkinana besar dipartai ini Polking akan menurunkan Skuad ketika dikalahkan Malaysia dipenyisihan grup. Dibawah mistardipercayakan kepada pemain senior,Kawin Thammasachanan. Belakang ditempati, Jonathan Khemdee, Weerathep Pomphan, Chanapat Buphan. Tengah dikodinir Benyamin Davis bersama Ekanit Panya. Sementara di depan ada trio penyerang, Jakkit Palapon, Patrik Gustavsson dan Chayapipat.
Dari kubu Indonesia pelatih STY nampaknya mempercayakan kepada Ernando Ari di bawah mistar, Fachruddin dan Rizky Ridho di jantung pertahanan. Sementara bek kanan akan diisi Rio Fahmi menggantikan bek tangguh Asnawi Mangkualam, yang tidak bisa tampil akibat terkena akumulasi kartu kuning. Untuk bek kiri bakal ditempati Dewangga. Lini tengah sebagai play maker, March Klok, Ricky Kambuaya dan di depan Egy Maulana Vikri,, Witan Sulaeman dan ujung tombak Irfan Jauhari.
Pelatih asal Korsel STY sempat mengintip kekuatan Thailand ketika menghadapi Laos. Walaupun banyak pemain pemain utama Thailand disimpan pelatih Polking. Minimal STY sudah punya gambaran tentang kekuatan dan kelemahan Thailand kemudian diramu jadi strategi dan taktik yang jitu untuk diterapkan Witan dkk.
Yang pasti Ricky Kambuaya dkk selain memiliki tehnik bermain yang mumpuni, mereka saat ini memiliki motivasi dan semangat juang yang tinggi.
Tentu masyarakat Indonesia berharap, Ricky Kambuaya dkk berjaya menaklukan Thailand. Semoga.
* Penulis, Eddy Lahengko, Wartawan Senior.