PURBALINGGA- Bandar udara (bandara) Panglima Besar Jenderal Soedirman dibangun dalam rangka mempercepat pertumbuhan perekonomian, perdagangan, dan pariwisata serta melayani aksesibilitas masyarakat di wilayah Provinsi Jawa Tengah bagian barat, yang meliputi Kabupaten Purbalingga, Cilacap, Banyumas, Banjarnegara, Wonosobo, Kebumen, Tegal, dan Pemalang.
“Dan kita harapkan nantinya juga akan muncul titik-titik pertumbuhan ekonomi yang baru di Purbalingga dan sekitarnya. Harapan kita itu,” tambah Kepala Negara saat memberikan sambutan pada peresmian pembangunan Bandara Jenderal Besar Soedirman, di Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, Senin (23/4).
Mengenai penamaan Bandara, Cucu Panglima Besar Jenderal Soedirman, Ganang Soedirman menyampaikan bahwa nama Jenderal Soedirman diambil usulan dari pemerintah daerah, mengingat Panglima Besar Soedirman adalah putra kelahiran dari Purbalingga. “Buat kami keluarga, kebanggaan kehormatan, semoga menjadi manfaat buat masyarakat setempat, juga untuk lain-lainnya juga,” ujar Ganang.
Lebih lanjut, Ganang berharap bahwa bandara ini bisa bermanfaat untuk masyarakat setempat, karena kebetulan letaknya di tengah mungkin dapat menjadi penyangga untuk bandara-bandara lain, menjadi bermanfaat. Hal ini, menurut Ganang, sesuai cita-cita Panglima Besar Soedirman sendiri selalu mengatakan bahwa apa yang dilakukan hanya untuk kemaslahatan rakyat dan bangsa ini.
300 Ribu Penumpang/Tahun
Sebelumnya kepada Bergelora.com dilaporkan, Di Jawa Tengah bagian selatan dan barat ini, tidak ada bandar udara (bandara) yang memadai untuk masyarakat. Oleh sebab itu, hari ini sudah dimulai pembangunan Bandara Jenderal Besar Soedirman di Kabupaten Purbalingga, seluas 115 hektare. Hal tersebut diungkapkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjawab pertanyaan wartawan usai meninjau pembangunan Bandara Jenderal Besar Soedirman, di Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, Senin (23/4) pagi.
“Dan kita harapkan nanti untuk tahapan pertama run away akan sepanjang 1.600 meter, tahap kedua nantinya 2.500 meter. Dan kita harapkan ini, nantinya juga dengan terminal seluas 3.000 meter persegi akan bisa menampung penumpang kurang lebih 300.000 penumpang dalam setahun,” ujar Presiden Jokowi.
Lebih lanjut, Presiden Jokowi menargetkan Bandara Jenderal besar Soedirman ini akan selesai akhir tahun 2019. “Selesai, insyaallah selesai,” tegas Presiden Jokowi.
Kepala Negara juga berharap bahwa nantinya bandara ini dapat memberikan manfaat tidak hanya kepada Kabupaten Purbalingga, tetapi juga kabupaten/kota lainnya yang berdekatan seperti Banjarnegara, Kebumen, Banyumas, Pemalang, Tegal, Brebes, Kota Tegal dan Wonosobo.
“Dan kita harapkan nantinya juga akan muncul titik-titik pertumbuhan ekonomi yang baru di Purbalingga dan sekitarnya. Harapan kita itu,” tambah Kepala Negara.
Mengenai potensi dari bandara yang dibangun, Presiden menyampaikan bahwa di Purbalingga sekarang ini sudah ada investasi-investasi yang semua hampir orientasinya ke ekspor. Ia juga mencontohkan ada industri bulu mata yang terbesar, ini termasuk terbesar karena menyangkut kurang lebih 60.000 tenaga kerja.
“Nah, kalau bandara ini ada investasi-investasi seperti itu akan bisa lebih membesar, bisa ekspansi, dan kita harapkan tidak hanya bulu mata saja, investasi-investasi di bidang lainnya juga akan bisa berkembang dengan cepat,” pungkas Presiden seraya mengucap, “Bismillahirrahmanirrahim,” sebagai tanda resmi dimulainya konstruksi Bandara Jenderal Besar Soedirman.
Sebagai informasi, sejak tahun 2004 diusulkan pengembangan pangkalan udara Wirasaba menjadi Bandara Jenderal Besar Soedirman untuk melayani penerbangan sipil. Rencana Terminal Bandara Jenderal Besar Soedirman dengan total luas terminal 3.000 meter persegi, kapasitas terminal: 300.000 Pax/tahun, dan kapasitas jam sibuk: 390 Pax.
Dalam acara kali ini, Presiden Jokowi turut didampingi oleh Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri PU dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono, Sekretaris Militer Presiden Marsda TNI Trisno Hendradi dan Komandan Paspampres Mayjen TNI (Mar) Suhartono. (Prijo Wasono)