CIANJUR- Ribuan warga yang tinggal di lereng Gunung Gede Pangrango, Sabtu (20/5) menggeruduk kantor DPRD Cianjur. Aksi masyarakat tersebut dilakukan saat memperingat Hari Kebangkitan Nasional 20 Mei.
Masyarakat menuntut untuk dihentikannya proyek.panas bumi yang dilakukan oleh PT Daya Mas Geo Patra Energi.

Aksi demonstrasi ribuan masyarakat Ini merupakan kali kedua yang digelar oleh warga lereng gunung Gede Pangrango. Pada aksi sebelumnya, mereka menggelar aksi saat sosialisasi di Desa Sukatani, Cianjur, pada penghujung bulan Maret lalu.
Sejak pukul 05.30 pagi, warga telah bersiap untuk melakukan Aksi dengan puluhan mobil Pick Up dan Truck serta motor menuju DPRD Cianjur.
Warga menghiasi kendaraan dengan poster dan spanduk Penolakan. Beberapa kendaran yang lain dihiasi dengan hasil pertanian lobak, sawi, dan daun bawang, yang merupakan, hasil hasil pertanian yang selama ini menjadi andalan rakyat untuk hidupnya.

Kepada Bergelora.com di Jakarta dilaporkan, beberapa aspek yang akan hilang bila proyek panas bumi beroperasi di Gunung Gede dan Pangrango adalah rusaknya mata air dan tata kelola air bawah tanah, kerusakan Lingkungan karena bertebarannya limbah limbah bekas panas bumi di dalam tanah. Zat Kimia yang merusak kwalitas Air dan kehidupan manusia.
Kemudian diikuti pembongkaran dan perusakan hutan, gempa gempa minor dikarenakan proses eksploitasi panas bumi. Serta bergunung dampak sosial dan ekonomi nya bagi masyarakat yang terkena.
“Itulah semua yang menghantui kehidupan rakyat dan menjadi alasan yang kuat untuk penolakan proyek panas bumi tersebut,” demikian Koordinator aksi Haji Muhtar di Cianjur.
Ia menegaskan, aksi Penolakan rakyat terhadap Proyek Panas Bumi tersebut akan dilakukan terus hingga Pemerintah daerah Cianjur dan DPRD Membatalkan Proyek tersebut.
“Karena kebebalan pihak pemrakarsa yakni Pemda dan DPRD Cianjur justru makin menyulut aksi-aksi rakyat untuk membangun kekuatan yang lebih besar. Karena apa yang rakyat lereng gunung Gede Pangrango perjuangkan bukan hanya memperjuangkan hidup saat ini, melainkan bagi kehidupan mereka di masa depan,” jelasnta (Rls)