Selasa, 1 Juli 2025

Menuju Kekekalan LB3, Menu Utama Terkeras

Oleh: Toga Tambunan *

SATU diantara acara utama lainnya tentang menu makanan terkeras adalah langkah-langkah spesifik atau perjuangan sebagai mempelai Tuhan menuju dan masuk ke Kerajaan Allah : Langit Baru Bumi Baru (LB3) yang kekal. Rohkudus telah melancarkan peringatan spesial melalui rasul Yohanes dalam Kitab Wahyu pasal 2 dan 3, kepada jemaat di Efesus, Pergamus, Tiatira, Sardis dan Laodikia sebagai representasi semua manusia supaya lanjut bertobat.

“Datang KerajaanMu, jadilah kehendakMu di bumi seperti di sorga…….” bukanlah menu makanan lunak melainkan menu makanan terkeras.

Riwayat pokok proses definitif LB3 itu dan kehidupan masyarakatnya direkam rasul Johanes seturut informasi Rohkudus dalam kitab Wahyu, yang ditulis di pulau Patmos tempat buangan dan dikucilkan kaisar Domitian sekitar tahun 60-an. Antara lain menuturkan:

“Ia yang duduk di atas takhta itu berkata: “Lihatlah, Aku menjadikan segala sesuatu baru!” Dan firman-Nya: “Tuliskanlah, karena segala perkataan ini adalah tepat dan benar.” Firman-Nya lagi kepadaku: “Semuanya telah terjadi. Aku adalah Alfa dan Omega, Yang Awal dan Yang Akhir. Orang yang haus akan Kuberi minum dengan cuma-cuma dari mata air kehidupan. Barangsiapa menang, ia akan memperoleh semuanya ini, dan Aku akan menjadi Allahnya dan ia akan menjadi anak-Ku” (Wahyu 21:5-7)

Rasul Yohanes yang tetap hidup sekalipun telah mengalami digoreng dalam minyak panas di Roma sebelum dikucilkan ke pulau Patmos, melanjutkan:

“Lalu ia menunjukkan kepadaku sungai air kehidupan, yang jernih bagaikan kristal, dan mengalir ke luar dari takhta Allah dan takhta Anak Domba itu. Di tengah-tengah jalan kota itu, yaitu di seberang-menyeberang sungai itu, ada pohon-pohon kehidupan yang berbuah dua belas kali, tiap-tiap bulan sekali; dan daun pohon-pohon itu dipakai untuk menyembuhkan bangsa-bangsa. Maka tidak akan ada lagi laknat. Takhta Allah dan takhta Anak Domba akan ada di dalamnya dan hamba-hamba-Nya akan beribadah kepada-Nya, dan mereka akan melihat wajah-Nya, dan nama-Nya akan tertulis di dahi mereka. Dan malam tidak akan ada lagi di sana, dan mereka tidak memerlukan cahaya lampu dan cahaya matahari, sebab Tuhan Allah akan menerangi mereka, dan mereka akan memerintah sebagai raja sampai selama-lamanya” (Wahyu 22:1-5)

Kehidupan tipe baru warga LB3 itu, nubuatan Rasul Johanes tersebut, terpogram dalam kehendak Allah, yang kelak nyata realistis menata kondisi manusia setelah lulus pengadilan akhir zaman. Setiawannya Tuhan Yesus, orang berkarakter kudus, dibangkitkan dari kematian dan ditugaskan memerintah sebagai raja dalam masa kekekalan itu. Luar biasa! Semestinya manusia patuh petunjuk Tuhan Yesus: “Carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenaranNya, semua akan ditambahkan kepadamu….” niscaya akan dialami bersangkutan. Material jalanan yang diinjak warga di LB3 itu, juga yang anda injak jika berada disana, ternyata adalah emas murni.

Sebelum itu terlebih dahulu telah berlangsung pra-kondisi LB3 yakni pemerintahan Kerajaan 1000 tahun. Informasi Rohkudus tersebut direkam rasul Johanes dalam kitab Wahyu pasal 20. Antara lain diterangkan tentang turunnya seorang malaikat:” ia menangkap naga, si ular tua itu, yaitu Iblis dan Satan. Dan ia mengikatnya seribu tahun lamanya, lalu melemparkannya ke dalam jurang maut, dan menutup jurang maut itu dan memeteraikannya di atasnya, supaya ia jangan lagi menyesatkan bangsa-bangsa, sebelum berakhir masa seribu tahun itu; kemudian dari pada itu ia akan dilepaskan untuk sedikit waktu lamanya. Lalu aku melihat takhta-takhta dan orang-orang yang duduk di atasnya; kepada mereka diserahkan kuasa untuk menghakimi. Aku juga melihat jiwa-jiwa mereka, yang telah dipenggal kepalanya karena kesaksian tentang Yesus dan karena firman Allah; yang tidak menyembah binatang itu dan patungnya dan yang tidak juga menerima tandanya pada dahi dan tangan mereka; dan mereka hidup kembali dan memerintah sebagai raja bersama-sama dengan Kristus untuk masa seribu tahun. Tetapi orang-orang mati yang lain tidak bangkit sebelum berakhir masa yang seribu tahun itu. Inilah kebangkitan pertama” (Wahyu 20:2-5)

Selaras dengan sistim kehidupan kekal di LB3 yang diawali Kerajaan 1000 Tahun itu, sebelumnya lebih dini lagi, jemaat mula mula melakoni purwarupa sistim baru tersebut, tidak lama berselang setelah peristiwa Pentakosta yakni Rohkudus mengimpartasi transrasional jemaat tersebut.

Purwarupa kehidupan sistim baru itu sungguh terselenggara faktual bukan fiktif atau dongeng, disaksikan Lukas dalam Kisah Para Rasul 4:32-37, sbb: “Adapun kumpulan orang yang telah percaya itu, mereka sehati dan sejiwa, dan tidak seorang pun yang berkata, bahwa sesuatu dari kepunyaannya adalah miliknya sendiri, tetapi segala sesuatu adalah kepunyaan mereka bersama. Dan dengan kuasa yang besar rasul-rasul memberi kesaksian tentang kebangkitan Tuhan Yesus dan mereka semua hidup dalam kasih karunia yang melimpah-limpah. Sebab tidak ada seorang pun yang berkekurangan di antara mereka; karena semua orang yang mempunyai tanah atau rumah, menjual kepunyaannya itu, dan hasil penjualan itu mereka bawa dan mereka letakkan di depan kaki rasul-rasul; lalu dibagi-bagikan kepada setiap orang sesuai dengan keperluannya. Demikian pula dengan Yusuf, yang oleh rasul-rasul disebut Barnabas, artinya anak penghiburan, seorang Lewi dari Siprus. Ia menjual ladang, miliknya, lalu membawa uangnya itu dan meletakkannya di depan kaki rasul-rasul”

Rohkudus membimbing jemaat mula-mula sebagai representasi masyarakat manusia, melakoni kehidupan kolektif bersistim menghapus pemilikan atas alat produksi sehingga terselenggara hubungan produksi antar warga yang menikmati hasil produksi secara merata. Jemaat mula-mula itu dibimbing menyelenggarakan distribusi sumber daya alam dan manusia yang merata adil.

Flavius Yosefus (37 -100) sejarahwan bukan pengikut Yesus, menuliskan, jemaat mula-mula itu hidup rukun kolektif.

Pengabai sistim kehidupan kolektif itu, diganjar hukuman berat. Lukas bersaksi: “Ada seorang lain yang bernama Ananias. Ia beserta isterinya Safira menjual sebidang tanah. Dengan setahu isterinya ia menahan sebagian dari hasil penjualan itu dan sebagian lain dibawa dan diletakkannya di depan kaki rasul-rasul. Tetapi Petrus berkata: “Ananias, mengapa hatimu dikuasai Iblis, sehingga engkau mendustai Roh Kudus dan menahan sebagian dari hasil penjualan tanah itu? Selama tanah itu tidak dijual, bukankah itu tetap kepunyaanmu, dan setelah dijual, bukankah hasilnya itu tetap dalam kuasamu? Mengapa engkau merencanakan perbuatan itu dalam hatimu? Engkau bukan mendustai manusia, tetapi mendustai Allah.” Ketika mendengar perkataan itu rebahlah Ananias dan putuslah nyawanya. Maka sangatlah ketakutan semua orang yang mendengar hal itu. Lalu datanglah beberapa orang muda; mereka mengapani mayat itu, mengusungnya ke luar dan pergi menguburnya. Kira-kira tiga jam kemudian masuklah isteri Ananias, tetapi ia tidak tahu apa yang telah terjadi. Kata Petrus kepadanya: “Katakanlah kepadaku, dengan harga sekiankah tanah itu kamu jual?” Jawab perempuan itu: “Betul sekian.” Kata Petrus: “Mengapa kamu berdua bersepakat untuk mencobai Roh Tuhan? Lihatlah, orang-orang yang baru mengubur suamimu berdiri di depan pintu dan mereka akan mengusung engkau juga ke luar.” Lalu rebahlah perempuan itu seketika itu juga di depan kaki Petrus dan putuslah nyawanya. Ketika orang-orang muda itu masuk, mereka mendapati dia sudah mati, lalu mereka mengusungnya ke luar dan menguburnya di samping suaminya” (Kisah Para Rasul 5:1-10)

Hukuman keras konkrit tegas atas Ananias dan Safira yang malang tersebut merupakan purwarupa ganjaran terhadap manusia jika kelak mengabaikan arahan atau otoritas Bapa Surgawi.

Pengalaman jemaat mula-mula sebagai purwarupa menunjukkan konkrit bahwa manusia sudah pernah mempraktekkan sistim yang menghapus pemilikan alat produksi dan menata distribusi merata atas hasil tenaga kerja atau produksi, justru dengan mentor Rohkudus.

Yang mirip sistim tersebut muncul kemudian di abad ke 19, dikenal dengan sebutan sosialisme buah analisa teori materialisme dialektis histori. Sistim sosialisme tersebut rekayasa rasional akalbudi manusia yang terikat gravitasi kuasa Lucifer. Otomatis sistim tersebut merujuk kepentingan Lucifer. Determinasi sistim itu sama dan sebangun dengan segala sistim negara di dunia termasuk kapitalisme buahnya egoisme & individualisme yakni terfokus mencapai sepuasnya kedigjayaan kemewahan jasmani yang tak pernah puas. Tatanan politik demokrasi kapitalis ataupun demokrasi sosialis di dunia ini bukanlah tatanan kehidupan rancangan Bapa Surgawi.

Segala sistim ekonomi dan tatanan pemerintah semua negara di dunia ini, dimentori Lucifer, penjebak dan peracuni laten rasio manusia dengan kehendaknya mengingkari Allah. Dan suatu saat kelak segala sistim di dunia yang diwakili kapitalis dan Sosialis itu akan berkolaborasi seiring kesamaan doktrin yang fokus berporos memuaskan kepentingan jasmaniah belaka. Antisipasi kolaborasi tersebut tertulis dalam Kitab Wahyu pasal 13 dan berlanjut pada pasal 17.

Selain dua sistim negara dan pemerintahan di dunia itu, bukan kehendak Allah, terdapat juga dua macam kepercayaan yang menolak Yesus Kristus itu Tuhan.

Proyek kapitalisme fokus merekayasa kemakmuran jasmani yang haus tak terpuaskan itu bersemboyan Gold (kekayaan), Glory (kejayaan menjajah), dan Gospel (menyebarkan agama Kristen), yang bertentangan makna terhadap Kejadian 1:28.
“Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: “Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi”

Adam ditugaskan menaklukkan bumi yang saat itu dikuasai Lucifer. Berkuasa bukanlah bermakna memiliki. Namun Lucifer telah merubah makna dan memformulasi doktrin interpretasi laten menentang aslinya. Doktrin kapitalisme itu melegalkan penghisapan sumber daya manusia. Bahkan dilegalkan membunuh penduduk jajahannya. Doktrin kapitalisme itu mencerminkan anti hukum Allah sekalipun figur pimpinan kapitalisme itu rutin rajin beribadah agamanya termasuk yang beragama Kristen.

Segala sistim itu diizinkan Allah menjadi transisi menuju kekekalan, berjalan sistimatis tahap demi tahap sejak penciptaan hingga penghakiman akhir zaman. Sekaligus untuk memotivasi dan mendidik kemauan bebas manusia mencari Pribadi sekaligus kedaulatanNya Allah.

Sebagaimana pasangan suami istri sungguh sudah tahu bahwa nantinya anak dilahirkan meski membelot, namun tetap menghendaki kelahiran sang anak. Berhubung jiwa roh pasangan suami istri itu mengandung potensi kasih sayang teramat lebih besar tak terbilang.

Kasih sayang dimiliki ortu teramat besar tak terbilang itu analogi dalam skala kecil tentang Kasih Allah yang absolut tak terukur tak terhitung, lagi pula, tak berkesudahan itu setia mengasihi manusia meski Allah tahu manusia itu akan membelot.

LB3 yang kekal itu disediakan bagi manusia yang berkarakter sempurna tak bercacad tak bercela di mata Bapa Surgawi sepanjang turut mengendalikan diri melawan Lucifer dalam Kontradiksi Prima yang berproses membinasakan Lucifer. Seseorang setiawan petarung gigih ulet dan berhasil menegasi kuasa Lucifer yang mencengkeram laten dirinya, akan masuk ke Langit Baru Bumi Baru dalam Kerajaan Allah.

Kehidupan seseorang yang dikuasai gravitasi Lucifer selama perjalanannya di dunia ini pasti membawa bersangkutan ke dalam kubah perapaian belerang yang terbakar kekal selama-lamanya.

Kelicikan Lucifer memang luarbiasa, melebihi potensi jiwa entitas lain ciptaan Allah, maka Allah sendiri memberinya gelar “bintang timur” (lucifer).

Kekekalan yang diprogram Allah serentetean Kontradiksi Prima, yang diberitakan Alkitab itu mencelikkan mata akal budi dan batin manusia. Jika tidak menyimak tekun Alkitab hingga kalimat terakhir, tentu tidak menemui riwayat perkembangan manusia di bumi ini yang sejatinya adalah periode transisi menjelang masa kekekalan yakni ujung riwayat petualangan bebas manusia.

Masa transisi fana itu akan berakhir ketika tiba periode kekekalan pada saatnya.

Camkan, Siapa pun anda, apa pun pangkat jabatan anda pasti memasuki tahapan akhir dunia fana, masuk ke kondisi kekekalan. Terbuka lebar peluang masuk LB3 sebagai mempelai Tuhan, asal mau terhadap menu makanan terkeras

Haleluya. Selamat hari minggu!

Bandung – Bekasi, 13 – 08 – 2023

* Penulis Toga Tambunan, evangelis Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP)

Artikel Terkait

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,120PelangganBerlangganan

Terbaru