JAKARTA- Partai Golkar melakakukan lobi politik agar Koalisi Indonesia Maju (KIM) membatalkan Achmad Dimyati Natakusumah maju Pilkada Banten. Tujuannya, agar Andra Soni bisa berpasangan dengan Airin Rachmi Diany.
“Ini kan masih ada sisa dua puluhan hari lagi ya, mana tau kan ada perubahan. Ya, kita bisa bersama-sama lagi gitu, ya itu tentu menjadi harapan kita, gitu,” kata Ahmad Doli Kurnia, Waketum Partai Golkar, Kamis (8/8/2024).
Lebih lanjut Doli mengakui, meski begitu, partainya masih terus menjalin komunikasi politik untuk menggalang dukungan dari partai lain. Salah satunnya bersama PDIP, hingga partai-partai KIM yang telah mengusung Andra Soni dan Achmad Dimyati Kusumah.
“Kalau komunikasi kan semua, semua kita mengkomunikasi termasuk dengan PDIP. Tapi, ya sekarang juga kami masih berkomunikasi dengan teman-teman di KIM,” ucapnya.
Alasan Partai Beringin ingin memajukan Airin Rachmi Diany, sambung Doli, karena persiapannya sejak empat tahun lalu. Bahkan, Partai Golkar sudah melakukan sejumlah uji tahapan untuk Wali Kota Tangerang Selatan dua periode tersebut.
“Soal Banten, sejak awal Partai Golkar memang sudah berniat mengusung Ibu Airin sebagai calon gubernur. Ini sudah dipersiapkan dari 3-4 tahun yang lalu, bahkan kita sudah melakukan proses, tahapan-tahapan pengujian terhadap Ibu Airin,” kata Doli.
Kepada Bergelora.com di Jakarta dilaporkan, salah satu ujian konkret yakni saat Airin maju di Pileg 2024 kemarin. Airin terbukti lolos dan mendapat suara yang signifikan lolos ke Senayan, dan itu membuktikan elektoral Airin sudah teruji.
“Salah satu ujian yang paling nyata, konkret itu adalah pada saat kita mencalonkan Ibu Airin untuk menjadi calon anggota DPR RI, dan Alhamdulillah Ibu Airin lolos. Dia memperoleh dukungan cukup signifikan, sekitar 300 ribuan, jadi secara elektoral Ibu Airin ini sudah teruji di Banten,” ujarnya.
Survei Litbang Kompas
Kepada Bergelora.com si Jakarta dilaporkan, berdasarkan survei Litbang Kompas, Airin Rachmi Diany dinilai pantas menjadi bakal calon gubernur Banten pada Pilkada 2024. Wali Kota Tangerang Selatan dua periode (2011-2021) itu meraih 38,3% suara dari responden.
Berikutnya ada Wahidin Halim, Gubernur Banten 2017-2022, yang dipilih 18,1% responden. Nama lain yakni Rano Karno, Gubernur Banten 2015-2017, mendapat suara 16,5%.
Ada pula Arief Wismansyah, Wai Kota Tangerang periode 2013-2018, dengan raihan 6,9% suara dari responden. Posisinya diikuti Irna Narulita (3,7%), Iti Octavia Jayabaya (3,7%), Achmad Dimyati Natakusumah (2,7%), dan Ahmed Zaki Iskandar (2,7%).
Di samping itu, survei menanyakan hal yang dipertimbangkan responden Banten dalam memilih gubernur.
Mayoritas atau 81,8% responden menyatakan akan mempertimbangkan calon yang seagama dengan dirinya. Lalu 80,5% responden memilih calon pemimpin yang didukung oleh tokoh agama atau ulama.
“Manifestasi unik dari pertautan keagamaan dan tradisi lokal semacam ini semakin membuat politik di Banten menjadi dinamis,” tulis Peneliti Litbang Kompas dalam laporannya, Senin (15/7/2024).
Survei Litbang Kompas ini melibatkan 400 responden yang dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di Provinsi Banten.
Pengambilan data dilakukan pada 15-20 Juni 2024 melalui wawancara tatap muka. Adapun toleransi kesalahan (margin of error) sekitar 4,9% dan tingkat kepercayaan 95%, dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana. (Web Warouw)
