DONGGALA-SULTENG Percepatan listrik masuk di Kecamatan Rio Pakava Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah tinggal menunggu kesiapan pihak PT. Pasangkayu dan PT. Mamuang untuk merelakan ratusan pohon kelapa sawit miliknya ditebang.
Kepada Bergelora.com dilaporkan, jika penebangan pohon kelapa sawit tersebut sudah dilakukan maka tidak ada lagi hambatan warga masyarakat Kecamatan Riopakava untuk menikmati sarana penerangan. Penantian panjang selama puluhan tahun tinggal di depan mata.
Hal ini terurai dalam pertemuan antara Komisi III DPRD Sulteng, PLN dan perwakilan PT. Pasangkayu dan PT Mamuang bertempat di Kantor PT. Pasangkayu (24/3).
Anggota Komisi III, Muhammad Masykur mengungkapkan, persoalan listrik di Kecamatan Rio Pakava ini hendaknya didudukkan dalam konteks pemenuhan hak dasar warga. Kewajiban negara untuk mewujudkan pemenuhan hak dasar tersebut.
“Hendaknya semua pihak, khususnya pihak PT. Pasangkayu dan PT Mamuang sebagai pihak yang miliki kaitan langsung dalam jalur pembangunan sarana intalasi listrik turut serta dan ambil peran aktif. Kami tidak ingin mendengar apalagi menyaksikan ada hambatan dalam pemenuhan hak dasar warga Kecamatan Rio Pakava,” jelas Masykur.
Ketua Fraksi Partai NasDem DPRD ini mengingatkan semua pihak, kegelapan yang dialami warga Kecamatan Rio Pakava selama puluhan tahun jangan dibuat menggantung.
“Sebab, upaya yang dilakukan banyak pihak sudah cukup menggembirakan. PT. PLN sudah hampir merampungkan pemasangan instalasi listrik di hampir semua desa. Tiang dan kebel sudah terpasang. Warga sudah menyambut gembira. Hal yang sudah cukup lama dinantikan,” ujarnya.
Di sela-sela perjalanan meninjau lokasi wilayah yang dilalui pemasangan instalasi listrik, Masykur mengatakan, tinggal menunggu kesiapan pihak perusahaan saja untuk melepaskan ratusan aset kelapa sawitnya untuk ditebang.
“Listrik belum menyala dikarenakan pihak PT Pasangkayu dan PT Mamuang masih enggan melepaskan aset miliknya untuk ditebang,” kata anggota DPRD dari Dapil Kabupaten Donggala-Sigi
Dalam pertemuan tersebut, pihak perusahaan berkomitmen baik untuk segera menuntaskan hambatan tersebut. Pihak PLN diminta untuk segera membuat desain atau blue print jalur pemasangan instalasi yang melewati blok perkebunan. Sehingga ditemukan data akurat berapa banyak pohon kelapa sawit yang akan ditebang. Ditargetkan dalam waktu dekat para pihak, terutama dari PT PLN Cabang Palu, PT Pasangkayu dan PT Mamuang akan menyelesaikan masalah tersebut.
Seperti diketahui kunjungan kerja Komisi III DPRD Sulteng ini dipimpin langsung Zainal Abidin Ishak, Ketua komisi bersama anggota Suprapto Daeng Situru dan Muhammad Masykur. Sementara perwakilan PT Pasangkayu dihadiri Torang S Sidabutar dan PT Mamuang diwakili Arry Christianto, Rombongan tim dari PLN Cabang Palu dipimpin oleh Ronggur Simanjuntak mewakili Manager PT. PLN Cabang Palu.