PALU- Fraksi Partai NasDem Sul-Teng menyesalkan lambannya pencapaian rasio elektrifikasi di provinsi Sulawesi Tengah yang masih menyisahkan 200-an Desa belum teraliri listrik.
“Semua stake holder perlu memikirkan suatu langkah yang tepat, agar seluruh desa yang belum teraliri listrik bisa segera mendapatkan daya terpasang,” ujar Muhammad Masykur, Ketua Fraksi NasDem DPRD Provinsi Sulawesi Tengah, di Palu (10/1)
Kata dia, dalam era sekarang listrik menjadi kebutuhan dasar bagi warga negara. Sehingga kata dia, pemerintah perlu menaruh perhatian serius terhadap masalah ini.
“Kalau soal potensi pembangkit-(hulu), saya kira kita surplus, masalahnya sekarang ada jaringan transmisi dan distribusi yang butuh biaya besar,” jelasnya.
Masykur, meminta agar Perusahaan Listrik Negara atau PLN juga harus terbuka, sebetulnya berapa besar biaya yang rill dibutuhkan untuk pencapaian rasio elektrifikasi. Agar kata Masykur, publik juga tahu informasi mengenai masalah kelistrikan.
Masykur mengatakan, Posisi PLN sebagai penguasa pasar listrik bisa memungkinkan pembangunan bersifat Publik Private Partnersif, suatu kerangka percepatan pengadaan listrik di Sulawesi Tengah.
“PLN perlu terbuka, soal hambatan struktural pembangunan jaringan kelistrikan, agar ada solusi bersifat regulatif. Saya kira pihak PLN tidak bisa jalan sendiri dalam menuntaskan masalah ini. Itupun jika pihak PLN mau menyelaraskannya dengan desain pembangunan membangun Indonesia dari pinggiran,” ujarnya.
Sebab, jika hendak dicek bagaimana situasi sesungguhnya đi pedesaan yang masih gelap gulita., Rakyat desa sudah pasti menjerit, dimana tanggungjawab jawab negara atas hak pelayanan dasar, termasuk hak penerangan listrik.
“Dimana tanggungjawab PLN ketika desa dan rumah kami masih gelap gulita. Kami juga punya posisi setara dengan warga lainnya đi kota dan daerah lain yang selama ini sudah menikmati gemerlapnya dunia penerangan. Saya kira pihak PLN sudah cukup puluhan tahun menutup mata dan telinga atas persoalan ini ,” katanya
Sementara itu, berdasarkan data Sulteng dalam angka tahun 2016, jumlah desa/kelurahan di Sulteng sebanyak 2.107 dengan pembagian 1.842 desa dan 175 kelurahan. Jika angka 36,75% rasio elektrifikasi desa, masih ada 741 desa di Sulteng yang belum merasakan listrik.
Data PLN, 2016 menyebutkan, daya terpasang saat ini mencapai 314,40 megawatt (MW), daya mampu 235,70 MW serta daya tersambung 503,24 MW. Sulteng sendiri memiliki sekitar 500.000 jumlah sambungan pelangga dengan rasio elektifikasi rumah tangga mencapai 77,8%.
“Oleh karenanya atas nama rakyat đi ratusan desa dan ribuan rumah tangga rakyat yang belum menikmati sarana penerangan, Fraksi Partai NasDem DPRD Sulteng mendesak pihak PLN dan Pemprov Sulteng untuk sesegera mungkin mendesain program percepatan pemenuhan hak elektrifikasi desa dan rumah tangga miskin đi Sulteng, agar satu masalah utama dapat dituntaskan,” tegasnya. (Lia Somba)