Senin, 11 Agustus 2025

NGAPAIN KOQ MASIH IMPOR DARI AS..! Lampaui Target APBN, Produksi Migas Tembus 1,75 Juta Barel/Hari

JAKARTA – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyampaikan akumulasi produksi minyak dan gas (migas) pada semester I-2025 mencapai 1,75 juta barel setara minyak per hari (MBOEPD). Realisasi ini mencapai rata-rata 111,9% di atas target yang ditetapkan pemerintah 1,61 juta barel setara minyak per hari.

“Target APBN untuk akumulasi produksi minyak dan gas total sekitar 1.610 (MBOEPD), ini akumulasi minyak gas. tetapi sekarang sudah melampaui target APBN pada satu semester sudah mencapai 1.754,5 (MBOEPD),” kata Menteri ESDM Bahli Lahadalia saat konferensi pers di Kementerian ESDM, Jakarta Pusat, Senin (11/8/2025).

Bahlil mengakui terjadi penurunan produksi migas pada Mei dan Juni, masing-masing produksinya mencapai 1,81 juta barel setara minyak per hari dan 1,75 juta barel setara minyak per hari. Penurunan produksi migas ini lantaran ada beberapa perusahaan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) yang mengalami perbaikan sehingga berhenti operasional dalam beberapa waktu.

“Target APBN semester pertama 1.610 MBOEPD, tapi realisasinya 1.754,5 MBOEPD,” jelas Bahlil.

Produksi Minyak

Rata-rata produksi minyak sepanjang Januari-Juni 2025 berada di angka 602,4 ribu barrel per hari (MBOPD) atau 99,5% dari target APBN 2025 sebesar 605 ribu barrel per hari. Namun, lifting minyak per Juni 2025 telah berada 100,5% dari target, di angka 608,1 ribu barrel per hari.

“Nah ini untuk minyak, target minyak APBN kita di 2025 605 ribu barrel per day. Kita tahu sejak 2008, menurut data yang kami dapat dari Dirjen Migas mengatakan sejak 2008 sampai 2024 target realisasi lifting kita tidak pernah mencapai sama dengan target APBN selalu di bawah target APBN,” imbuh dia.

Bahlil menjelaskan banyak yang mengira target produksi minyak tidak mencapai target. Dia membandingkan dengan mengelola pangan yang lebih mudah.

“Kalau ini ada uang, ada lahan punya, begitu eksplorasi belum tentu dapat itu waktunya 3-4 tahun, saya terima kasih SKK Migas, Dirjen migas dan seluruh tim atas kerja samanya, di bulan Juni sudah melampaui target APBN sekarang 605 ribu udah 608 ribu dan kamu sudah berkomitmen dan melapor ke Presiden, insya allah, baru pertama sejak 2008,” jelas Bahlil.

Untuk rata-rata produksi gas bumi di semester-I 2025 mencapai 1,19 juta barel setara minyak per hari (MBOEPD) atau 119% dari target APBN 2025 sebesar 1.005 juta barel per hari.

Khusus pada Juni 2025 capaiannya sebesar 1,14 juta barel per hari.

Adapun capaian lifting gas di Juni turun dibanding bulan sebelumnya, sebesar 1,21 juta barel per hari pada Mei 2025.

“Rata-rata per bulan 1.005 (MBOEPD, targer APBN), tapi realisasi kita sekarang kalau di rata-rata 1.199 (MBOEPD). Artinya sudah mencapai 119% dari target semester pertama,” imbuh Bahlil.

Kementerian ESDM menyampaikan akumulasi produksi migas pada semester I-2025 mencapai 1,75 juta barel setara minyak per hari (MBOEPD). Realisasi ini mencapai rata-rata 111,9% di atas target yang ditetapkan pemerintah sebesar 1,61 juta barel setara minyak per hari.

Impor Migas dari AS Rp 244 Triliun

Kepada Bergelora.com.di Jakarta dilaporkan sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengatakan, volume impor migas Indonesia dari negara Timur Tengah dan Asia akan berkurang seiring dengan kesepakatan pembelian produk migas dari Amerika Serikat (AS).

Diketahui, pembelian produk migas dari Amerika seperti liquified petroleum gas (LPG), minyak lintah dan bahan bakar minyak (BBM) merupakan bagian dari kesepakatan perundingan tarif antara Indonesia dengan AS.

Nilai pembelian minyak dari AS telah disepakati sebesar 15 miliar dollar AS atau setara Rp 244 triliun.

“LPG sudah mulai. Ya itu LPG sudah terjadi, volumenya saja kita tingkatkan. (Berapa) Volume peningkatan, saat ini akan kita kerjakan. Nanti saya lihat rinciannya,” ujar Bahlil dilansir YouTube Kompas TV, Selasa (29/7/2025).

“Mengurangi (impor) dari negara lain, ya (dari) Timur Tengah dan Asia,” lanjutnya.

Bahlil juga bilang, impor minyak dari AS akan memperhatikan nilai keekonomian. Ia menegaskan, harga minyak yang diimpor nantinya harus kompetitif.

“Sekarang kita sedang membuat perangkatnya,” ungkapnya.

Pada Senin malam, Bahlil mengikuti rapat terbatas dengan Presiden Prabowo Subianto yang membahas pembelian minyak dari AS hingga lifting migas nasional.

Menurut Bahlil, lighting minyak nasional akan mencapai target APBN 2025. Secara rata-rata pada Juni-Juli 2025, lifting minyak Indonesia mencapai 602 ribu barrel per hari.

“Melaporkan soal lifting minyak (ke Presiden) yang insyaallah akan mencapai target APBN di 2025,” tutur Bahlil.

“Lifting saat ini rata-rata di 602 ribu barrel per day, rata-rafa Juni-Juli kemarin,” tambahnya.

Diberitakan sebelumnya, Presiden AS Donald Trump telah mengumumkan pemberlakuan tarif impor sebesar 19 persen atas produk Indonesia. Kebijakan itu merupakan hasil negosiasi langsung antara Trump dan Presiden RI Prabowo Subianto.

Trump juga menyampaikan, sebagai bagian dari kesepakatan tarif, Indonesia akan membeli produk energi AS senilai 15 miliar dolar AS (sekitar Rp244 triliun), produk pertanian senilai 4,5 miliar dolar AS (sekitar Rp73,1 triliun), dan 50 unit jet Boeing. (Web Warouw)

Artikel Terkait

[td_block_social_counter facebook="bergeloradotcom" twitter="bergeloralah" youtube="channel/UCKbE5la4z_J_DLH03Le8RzA" style="style8 td-social-boxed td-social-font-icons" tdc_css="eyJhbGwiOnsibWFyZ2luLWJvdHRvbSI6IjM4IiwiZGlzcGxheSI6IiJ9LCJwb3J0cmFpdCI6eyJtYXJnaW4tYm90dG9tIjoiMzAiLCJkaXNwbGF5IjoiIn0sInBvcnRyYWl0X21heF93aWR0aCI6MTAxOCwicG9ydHJhaXRfbWluX3dpZHRoIjo3Njh9" custom_title="Stay Connected" block_template_id="td_block_template_8" f_header_font_family="712" f_header_font_transform="uppercase" f_header_font_weight="500" f_header_font_size="17" border_color="#dd3333"]

Terbaru