DEPOK- Sebagian besar masyarakat Depok menyesalkan kecerobohan Petahana Calon Walikota Depok Mohammad Idris yang berakibat dirinya terpapar Covid-19. Sebagian lagi prihatin dengan kondisi Idris yang saat ini menjalani perawatan intensif di RSUD Kota Depok. Hal ini disampaikan Aan Rusdianto, Ketua Projo (Pro-Jokowi) Kota Depok kepada pers, Jumat (27/11) menanggapi hasil test swab Idris yang menyatakan positif terpapar Covid-19.
“Kami prihatin dan mendoakan agar segera sembuh, namun kami sekaligus menyesalkan kecerobohan pak Idris yang tidak konsistennya dengan himbauannya sendiri, yakni selaku pakai masker, hindari kerumunan, dan jaga jarak. Semua itu dilanggarnya sendiri!” tegas aktivis yang pernah menjadi korban penculikan tim mawar Kopassus pada tahun 1997 ini.
Menurut Aan Rusdianto sakitnya Mohammad Idris menjadi pertanyaan, sekalgius sebuah ironi bagi masyarakat Depok.
“Pak Idris itu kan Ketua Gugus Tugas Covid Kota Depok dan juga publik figur. Mengapa dirinya sendiri melanggar protokol kesehatan dengan hadir dalam kerumunan di Petamburan beberapa waktu lalu?” ujarnya.
Aan Rusdianto mentengatai, Idris didorong oleh nafsu ambisi kekuasaan daripada berpikir dan bertindak untuk keselamatan dan kemaslahatan masyarakat banyak, khususnya warga yang tinggal di Depok.
“Masyarakat dikejar-kejar disuruh patuh pada protoko. Dirinya sendiri yang melanggar peraturan. Pak Idris sangat membahayakan bagi rakyat Depok,” tegasnya.
Kepada Bergelora.com dilaporkan, untuk itu, Projo Kota Depok berharap keseriusan Gugus Tugas Covid-19 Kota Depok untuk tracing lebih banyak lagi pada para pihak yang bersinggungan erat dengan Idris, seperti keuarga dan tim sukses dan lainnya.
“Mereka harus diperiksa dan wajib isolasi mandiri jika terbukti ikut terpapar. Agar jangan membahayakan rakyat Depok. Ini untuk kebaikan bersama dan menjaga tidak ada cluster baru dari Idris di Depok,” tegasnya.
Terkait Pilkada Depok, dirinya mengajak warga Kota Depok untuk datang ke TPS dengan protokol kesehatan.
“Kita ikut mendorong KPUD Depok untuk memastikan persiapan Prokes Covid di Tiap TPS secara pruden dan aman. Tak perlu takut. Cuci tangan. Pakai masker. Dan jaga jarak. Pilihlah pemimpin yang sehat, amanah, layak dipercaya karena seusai antara kata-kata dan tindakan!” tegasnya.
Sementara itu secara terpisah, Kasadi, pedagang bubur di Jalan Margonda, Depok nampak kecewa dengan pemimpin Depok. Menurutnya, pedagang dan warga yang tinggal di Depok mempertanyakan kebijakan yang dibuat oleh Walikota Depok terhadap protokol kesehatan di masa pandemi covid19.
“Kami mendapat surat edaran jam buka usaha sampai dengan jam malam. Lucunya sebagai pembuat kebijakan justru melanggar aturan yang dibuatnya sendiri. Kami mesti menanggung beban ekonomi karena omset yang menurun, eh dia langgar aturannya sendiri. Kemudian dengan enaknya cari simpati untuk dipilih lagi sama rakyat Depok. Apa layak kita pilih pemimpin yang seperti itu?” tutupnya.
Kasadi mengatakan bahwa kasus terpaparnya Mohammad Idris merupakan berkah dari Allah, yang harusnya membuka mata rakyat Depok agar hati-hati dalam memilih pemimpin ke depan.
“Salah milih, kita semua yang akan menanggung akibatnya. Jangan sampai mengabaikan petunjuk Allah yang sudah sangat nyata dalam Pilkada ini,” ujarnya. (Nabila)