JAKARTA- Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengajak seluruh para Ulama, Habib, Ustadz, Kyai, TNI dan Polri, serta rakyat Indonesia bersama-sama berdoa untuk keselamatan dan kedamaian serta persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
“Mari kita semuanya secara tulus, ikhlas dan khusuk untuk bersama-sama memohon ridho Allah SWT, semoga kita semua selalu mendapat lindungan dan arahan serta mukjizat guna keselamatan bangsa Indonesia,” Demikian dikatakan pada acara “Istigasah dan Doa Keselamatan Bangsa” di Silang Monas, Jakarta Pusat, Jumat (18/11).
Panglima TNI yang didampingi Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian, Kasad Jenderal TNI Mulyono, Kasal Laksamana TNI Ade Supandi dan Kasau Marsekal TNI Agus Supriatna, juga menyampaikan bahwasanya kemerdekaan bangsa Indonesia diraih dengan perjuangan dan pengorbanan oleh para pahlawan kusuma bangsa.
“Melalui Istigasah dan Doa Keselamatan Bangsa, mari kita doakan para pahlawan yang telah berjuang merebut kemerdekaan dengan tulus dan ikhlas menjadi Syuhada di sisi Allah SWT,” imbuhnya.
Dalam kesempatan tersebut Panglima TNI menyatakan bahwa, apapun cobaan yang kita hadapi merupakan ujian dari Allah SWT yang harus disikapi dengan hati yang lapang. “Mari kita berdzikir bersama-sama kepada Allah SWT, semoga rakyat sejahtera dan menjadi bangsa pemenang dalam persaingan global saat ini,” ucapnya.
Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menyampaikan bahwasanya kegiatan Istigasah dan Doa Keselamatan Bangsa ini merupakan doa untuk memohon pertolongan dari Allah SWT, guna mewujudkan keinginan dan cita-cita bangsa Indonesia yang penuh dengan keselamatan serta kesejahteraan.
Doa Bagi Syuhada
Penyelenggaraan doa bersama ini adalah untuk mendoakan para pahlawan semoga menjadi Syuhada bangsa serta memohon bimbingan, ridho dan petunjuk dari Tuhan Yang Maha Esa agar perjalanan bangsa dalam era globalisasi dapat berjalan lancar. Demikian disampaikan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo dihadapan awak media usai melaksanakan “Istigasah dan Doa Keselamatan Bangsa” bersama ribuan Prajurit TNI-Polri dan Masyarakat di Lapangan Silang Monas, Jakarta Pusat, Jumat (18/11).
Menurut Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, tujuan doa bersama yang dilaksanakan oleh TNI-Polri beserta masyarakat dan anak-anak yatim agar para pahlawan yang telah gugur dan mengukir sejarah Indonesia mendapat ampunan.
“Kita berdoa bersama agar para pahlawan yang telah berjuang memperebutkan kemerdekaan Indonesia dapat menjadi Syuhada bangsa dan berada di tempat yang indah di sisi Allah SWT,” ucapnya.
“Marilah kita memohon kepada Tuhan Yang Maha Esa agar tujuan bangsa Indonesia dalam mewujudkan sila kelima Pancasila yang berbunyi Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia dapat tercapai, sehingga menjadi bangsa yang besar dan bangsa pemenang,” kata Panglima TNI.
Dalam kesempatan tersebut, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengemukakan bahwa perjuangan dalam merebut kemerdekaan, tidak hanya dilakukan oleh prajurit TNI semata, tetapi juga mendapat dukungan dari seluruh komponen masyarakat, seperti para pemuka agama.
“Perjalanan bangsa ini juga diperjuangkan juga oleh para Umaroh, Pendeta, Pastor, Pedanda, Biksu pada jaman itu banyak yang gugur dalam memperebutkan kemerdekaan. Sejak kemerdekaan sampai dengan sekarang kita telah diberi anugerah yang luar biasa, disini dengan matahari yang indah ini kita memohon kepada Tuhan Yang Maha Esa kedepan agar masyarakat kita lebih damai lebih bersatu bergotong-royong untuk bangsa,” tutur Panglima TNI.
Kepada Bergelora.com dilaporkan bahwa, acara Istigasah dan Doa Keselamatan Bangsa di Silang Monas dipimpin oleh Ustadz Arifin Ilham, diikuti oleh 31.408 orang, terdiri dari prajurit TNI 20.408 orang (TNI AD 16.843, TNI AL 2.500 dan TNI AU 1.065), anggota Polri 3.000 orang, Anak Yatim Piatu se-wilayah DKI Jakarta 5.000 orang dan 3.000 orang dari kelompok Pengajian.
Doa Keselamatan Bangsa juga digelar di beberapa tempat ibadah yang juga dihadiri personel TNI dan masyarakat yaitu umat Katholik di Gereja Katedral 1.425 Jemaat dipimpin oleh Romo Cristoporus Cristiono, umat Kristen di Gereja Immanuel Pejambonan 37 Jemaat dipimpin oleh Pendeta Chiko Saren, Gereja Kristen Indonesia (GKI) Kwitang 371 Jemaat dipimpin oleh Pendeta Mayor Caj (K) Tiara Indah Disbintalad, Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Cililitan 519 Jemaat dipimpin pendeta LTB. Pasaribu S.Th., dan umat Hindu di Pura Mustika Dharma Cijantung 259 orang dipimpin oleh Mayjen TNI (Purn) Wisnu Bawa Tenaya dan Pendanda I Made Putra Yadnya. Selain di Jakarta, dilaksanakan juga di beberapa daerah seperti Makassar, Aceh, Medan, Palembang dan Malang. (Kolonel Inf Bedali Harefa)