JAKARTA- Tentara Nasional Indonesia (TNI) berdiri tegak mempersatukan suku, agama dan ras, dalam mewujudkan cita-cita kemerdekaan dan terus menjaga ke-Bhinneka Tunggal Ika-an. Karena hanya dengan itu Indonesia bisa menjadi bangsa yang majemuk, kuat dan solid. Demikian dikatakan Presiden RI Joko Widodo didampingi Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo saat memberikan pengarahan kepada 1.720 prajurit Kopassus di Lapangan Mako Kopassus, Cijantung, Jakarta Timur, Kamis (10/11).
Presiden RI Joko Widodo mengatakan bahwa, prajurit Kopassus merupakan pasukan yang siap dalam keadaan emergensi atau darurat, sewaktu-waktu dapat digerakan oleh Panglima Tertinggi melalui Panglima TNI untuk keperluan khusus. Presiden RI dalam kesempatan tersebut menyampaikan bahwa, bertepatan pada momentum Hari Pahlawan ini.
“Saya sebagai Panglima Tertinggi memerintahkan kepada para perwira dan prajurit Kopassus untuk menempatkan diri sebagai perekat kemajemukan dan menjaga persatuan Republik Indonesia,” ujarnya.
Joko Widodo sebagai Presiden RI dan seluruh rakyat Indonesia menyampaikan rasa bangga kepada para prajurit Komando Pasukan Khusus. Sebagai prajurit Tentara Nasional Indonesia, para prajurit Kopassus senantiasa siap ditugaskan dimanapun untuk menjadi Bhayangkari negara dan bangsa.
“Jangan pernah gentar membela ideologi negara, Pancasila, serta selalu setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945,” tegasnya
Presiden Joko Widodo mengingatkan bahwa, Pahlawan Kusuma Bangsa para pendiri Tentara Nasional Indonesia seperti Panglima Besar Jenderal Sudirman telah mempertaruhkan jiwa dan raganya untuk memperjuangkan kemerdekaan Bangsa Indonesia.
“Bagi kita memperjuangkan Indonesia menjadi satu bangsa yang terdiri dari beragam suku, agama, ras dan golongan adalah harga mutlak. Saya tahu disini hadir satuan Sandi Yuda, satuan para komando Parako, satuan Gultor. Saya ingin mengingatkan bahwa para pahlawan kesuma bangsa, para pendiri Tentara Nasional Indonesia, seperti Panglima Besar Jenderal Sudirman mempertaruhkan jiwa dan raganya untuk memperjuangkan kemerdekaan,” tegasnya.
Mengakhiri pengarahannya Presiden RI Joko Widodo menyampaikan, kepada seluruh prajurit TNI di manapun berada dan bertugas, agar selalu mengutamakan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi dan golongan, untuk kejayaan dan kemajuan Indonesia serta berdiri tegak diatas semua golongan.
Sementara itu, dihadapan awak media Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa, kewajiban rakyat Indonesia harus terus memperjuangkan cita-cita para Pahlawan, baik memakmurkan, mensejahterakan, maupun memberikan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia.
“Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai, menghormati jasa-jasa Pahlawannya dan kita sebagai generasi penerus mempunyai kewajiban untuk meneruskan apa yang sudah diperjuangkan oleh para Pahlawan pendahulu kita,” katanya.
Kepada Bergelora.com dilaporkan turut hadir dalam pengarahan Presiden RI Joko Widodo antara lain, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, Kasad Jenderal TNI Mulyono, Pangdam Jaya Mayjen TNI Teddy Lhaksmana, Danjen Kopassus Mayjen TNI Madsuni dan Kapolda Metro Jaya Irjen Polisi Mochamad Iriawan. (Kolonel Inf Bedali Harefa/Bey Machmudin)