JAKARTA – Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa meyakini keinginan Presiden Prabowo Subianto untuk menjadikan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) menjadi 0 persen dapat diwujudkan.
Caranya adalah dengan mengoptimalkan penerimaan negara dari perpajakan, serta kepabeanan dan cukai selama satu tahun ini melalui penutupan titik-titik kebocoran penerimaan dan menindak penggelapan pajak.
"Kita lihat keadaan. Kalau mungkin, ya mungkin (defisit bisa 0 persen). Saya sedang mencoba mengefisienkan, mengefektifkan pajak dan lain-lain," ujarnya saat konferensi pers di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (24/9/2025).
Dia menambahkan, kemungkinan target tersebut tidak dapat direalisasikan dalam satu tahun ini.
Namun, dengan cara pengoptimalan penerimaan negara, defisit 0 persen dapat dicapai, mengingat saat ini kondisi ekonomi Indonesia masih cukup berat, baik dari sisi perekonomian dalam negeri maupun global.
"Kalau enggak bisa dijalankan satu tahun, enggak apa-apa. Kita geser pelan-pelan. Tapi kita jelas, arah kita menuju ke sana," kata Purbaya.
"Kalau meleset dikit, saya pikir ya enggak apa-apa. Lihat tuh negara-negara dunia lain, semuanya lagi susah. Memang kita mau beda sendiri?" sambungnya.
Kepada bergelora.com/ si Jakarta dilaporkan, sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menginginkan tidak ada defisit fiskal pada APBN 2027 atau 2028.
Hal ini sontak membuat heboh banyak pihak, pasalnya dalam mengelola APBN, biasanya pemerintah tetap menyisakan ruang untuk rentang defisit fiskal.
"Harapan saya, cita-cita saya, untuk suatu saat apakah dalam 2027 atau 2028, saya ingin berdiri di depan majelis ini, di podium ini, untuk menyampaikan bahwa kita berhasil punya APBN yang tidak ada defisit," ujar Prabowo dalam pidato pendahuluan tentang RUU APBN Tahun 2026 dan Nota Keuangan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (15/8/2025).
Untuk diketahui, pada APBN 2026, pemerintah memasang target defisit sebesar Rp 689,15 triliun atau 2,68 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB). (Calvin G Eben-Haezer)