Selasa, 10 Desember 2024

PASTIKAN PAK JOKOWI…! 47 Investasi Berkelanjutan Rp155,12 Triliun Ciptakan Ekonomi Hijau Indonesia

JAKARTA— Indonesia konsiten mendorong investasi ekonomi hijau dengan segala pembangunan berkelanjutan dengan meluncurkan 47 proyek investasi sebesar Rp155,12 triliun.

Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menyatakan, bagaimana Presiden Jokowi berusaha mendorong percepatan investasi transformasi ekonomi indonesia sebagai dukungan investasi berkelanjutan di berbagai infrastruktur.

“Hari sebagai bentu rangkaian G20, kami mencoba rumuskan langkah kommprehensif untuk mendorong investasi inklusif dan ramah lingkungan Energi terbarukan dengan meluncurkan 47 proyek dengan total dengan nilai investasi indikatif Rp155,12 triliun,” kata Bahlil dalam sambutan acara Grand Launching Proyek Investasi Berkelanjutan di Jakarta, Kamis (17/3/2022).

Menurut Bahlil, sejak triwulan III-2020, realisasi di Luar Pulau Jawa selalu lebih besar daripada realisasi investasi di Pulau Jawa.

“Hal ini merupakan hasil dari pembangunan infrastruktur di Luar Pulau Jawa yang massif pada periode pertama pemerintahan Presiden Joko Widodo,” tambahnya.

“Tahun ini dan mulai hari ini Indonesia ke depan sudah fokuskan pada investasi dan Indonesai konsisten untuk mendorong pengembangan investasi yang ramah lingkungan,” ujarnya.

Kepada Bergelora.com di Jakarta dilaporkan, Bahlil mengatakan, hasil ini adalah buah kerja pemerintah periode sebelumnya. Searah dengan kebijakan Bapak Presiden Republik Indoesia terkait dengan transformasi ekonomi dari industri sektor primer ke industri berbasis nilai tambah (hilirisasi).

“Dengan investasi ekonomi baru mulai dari tahun 2019 sampai dengan 2021 sektor Industri Logam Dasar, Barang Logam, Bukan Mesin dan Peralatannya meningkat 90,7% dari Rp61,6 Triliun menjadi Rp117,5 Triliun,” tambahnya.

“Hari ini kami akan usung 47 konsep proyek investasi, dan nanti kami akan lakulan promosi investasi untuk dorong lebih baik lagi,” tambahnya.

Sebagai catatan, adapun 47 proyek investasi terbarukan yang mencakup pada sektor pariwisata, kawasan ekonomi, infrastruktur dan industri manufaktur.. (Calvin G. Eben-Haezer)

Artikel Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,110PelangganBerlangganan

Terbaru