JAKARTA – Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Tjahjo Kumolo mengatakan, penyederhanaan birokrasi bisa dimulai dari merubah pola pikir aparatur sipil negara (ASN).
ASN diharapkan mampu bekerja secara lebih lincah dan inovatif memberikan pelayanan kepada masyarakat.
“Penyederhanaan birokrasi pada dasarnya dimulai dari mengubah pola pikir aparatur (ASN) yang cenderung hierarkis menjadi lebih lincah dan inovatif. Perubahan mendasar terhadap pola pikir dan sikap mental ini sangat penting karena ini menjadi salah satu prasyarat untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang dinamis,” ujar Tjahjo pada sambutannya dalam peluncuran logo baru Kemenpan RB yang disiarkan secara virtual pada Selasa (27/7/2021).
Dia menjelaskan, konsep operasional tata kelola pemerintahan yang dinamis artinya adalah kemampuan pemerintah menyesuaikan kebijakan dengan perubahan lingkungan global yang cepat dan tidak menentu.
Oleh karenanya, peran aparatur negara sangat signifikan bagi tercapainya tujuan yang telah ditetapkan.
“Dalam konteks inilah urgensi transformasi pengelolaan SDM aparatur perlu dipercepat,” tegas Tjahjo.
Kepada Bergelora.com dilaporkan, dia mencontohkan, dalam situasi pandemi saat ini ASN diharapkan mampu beradaptasi melakukan tugas sehari-hari dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.
Menurut Tjahjo, ASN juga harus memelopori, menggerakkan, dan mengorganisasi lingkungan masyarakat terutama dalam mengikuti anjuran pemerintah demi percepatan berhentinya pandemi Covid-19.
Dia melanjutkan, pemerintah melalui Kemenpan RB terus mendorong percepatan transformasi SDM ASN agar sesuai tuntutan perkembangan zaman.
“Karena itu sebagai simbol dari perubahan, pada kesempatan yang baik ini perkenankan kami melakukan launching logo baru Kemenpan RB serta launching Chatbot yang kami beri nama Si PANday, untuk meningkatkan pelayanan konsultasi kami secara digital khususnya kepada Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah, serta ASN pada umumnya,” tambah Tjahjo. (Web Warouw)