Senin, 13 Januari 2025

PENGUMPULAN DANA MENINGKAT..! BNPT Ungkap Tren Radikalisasi Meningkat, Meski Tak Ada Aksi Teorisme

JAKARTA – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Rycko Amelza Dahniel mengungkapkan bahwa terdapat peningkatan konsolidasi dan proses radikalisasi di Indonesia. Menurut Rycko, tren tersebut mesti diwaspadai meski tidak ada serangan terorisme yang terjadi di Indonesia sepanjang tahun 2023 lalu.

“Berbagai serangan terbuka hanyalah fenomena yang muncul di atas permukaan dalam sebuah teori gunung es, sementara itu di bawah permukaan terjadi tren peningkatan konsolidasi dan proses radikalisasi,” kata Rycko dalam Rakernas BNPT di Gedung Bidakara, Jakarta, Selasa (20/2/2024).

Rycko menyebutkan, ada tiga indikator yang menunjukkan peningkatan konsolidasi dan proses radikalisasi. Pertama, adalah penguatan sel-sel terorisme.

“Yang ditunjukkan semakin meningkatnya jumlah pelaku yang ditangkap dan jumlah penyitaan senjata amunisi dan bahan peledak dibandingkan dengan tahun tahun sebelumnya,” kata Rycko.

Kedua, terjadi peningkatan pengumpulan dana untuk kegiatan terorisme dengan menggunakan berbagai cara dan memanfaatkan berbagai momentum. Lalu, yang ketiga, ada peningkatan proses radikalisasi terhadap tiga kelompok rentan yakni perempuan, remaja, dan anak-anak.

Rycko mengatakan, proses radikalisasi itu dilakukan secara sistematis, masif dan terencana dengan memanfaatkan jubah keagamaan dan memanipulasi simbol-simbol dan atribut agama.

Menurut dia, radikalisasi terhadap kelompok perempuan, remaja, dan anak-anak harus mendapat perhatian karena mereka adalah generasi masa depan.

“Jika kita abai dan lengah saat ini untuk membangun ketahanan generasi muda dari ideologi kekerasan radikal terorisme, sama saja mewariskan bom waktu dan kehancuran Indonesia di masa depan,” ujar Rycko.

Sebelumnya, Rycko mengungkapkan tidak ada aksi serangan terorisme secara terbuka sepanjang tahun 2023. Rycko mengeklaim, hal itu merupakan prestasi luar biasa dan mencuri perhatian dunia karena baru pertama kali tidak ada serangan terorisme di Indonesia dalam satu tahun.

“Alhamdulillah sepanjang tahun 2023 tidak ada satu pun serangan teroris secara terbuka yang terjadi di Indonesia atau zero terrorist attack, ini merupakan prestasi yang luar biasa dan fenomena yang menjadi perhatian dunia,” kata dia.

Kepada Bergelora.com di Jakarta dilaporkan, berdasarkan data BNPT, jumlah aksi terorisme di Indonesia terus turun sejak 2018 di mana terdapat 19 kasus, lalu 11 kasus masing-masing pada 2019 dan 2020, kemudian 6 kasus pada 2021 dan 2 kasus pada 2022.

“Indonesia yang setiap tahun selalu mencatat terjadi serangan teroris dan sebuah negara yang memiliki sel-sel jaringan teroris yang aktif namun mampu mencatat sejarah tidak ada satupun serangan terrorisme secara terbuka sepanjang tahun 2024,” ujar Rycko. (Web Warouw)

Artikel Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,110PelangganBerlangganan

Terbaru