Minggu, 20 Juli 2025

PESAN KEMATIAN NIH..! Bocoran Audio Mossad kepada Jenderal Iran: Anda Punya Waktu 12 Jam untuk Melarikan Diri!

JAKARTA- Sebuah rekaman audio yang diperoleh The Washington Post mengungkap pesan ancaman agen Mossad kepada para jenderal Iran sebelum militer Israel meluncurkan agresi udara yang dimulai 13 Juni lalu.

Dalam pesannya, agen intelijen itu memperingatkan para jenderal Teheran untuk melarikan diri dalam waktu 12 jam. Pesan ancaman itu bagian dari Operasi Rising Lion Israel yang menargetkan situs-situs nuklir dan militer Iran.

“Anda punya waktu 12 jam untuk melarikan diri bersama istri dan anak Anda. Kalau tidak, Anda ada dalam daftar kami sekarang,” bunyi ancaman seorang agen Mossad untuk jenderal-jenderal senior Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) dalam satu dari sedikitnya 20 panggilan telepon yang dilakukan kepada pejabat Iran.

“Kami lebih dekat dengan Anda daripada urat leher Anda sendiri. Tanamkan ini di kepala Anda. Semoga Tuhan melindungi Anda,” imbuh pesan agen tersebut.

Agen Mossad itu mengaku menelepon dari negara yang tak disebutkan namanya, yang beberapa saat sebelumnya telah membunuh tokoh-tokoh penting IRGC, termasuk Mayor Jenderal Hossein Salami, Letnan Jenderal Mohammad Bagheri, dan Ali Shamkhani. Media pemerintah Iran kemudian mengeklaim bahwa Shamkhani selamat dari serangan itu.

“Dengar baik-baik. Saya menelepon dari negara yang dua jam lalu mengirim Bagheri, Salami, Shamkhani, satu per satu, ke neraka,” kata agen Mossad, seperti yang terdengar dalam rekaman audio.

“Apakah Anda ingin menjadi salah satu dari mereka? Apakah Anda ingin menjadi orang berikutnya dalam daftar? Apakah Anda juga ingin menghancurkan istri dan anak Anda? Tidak, kan?” imbuh agen tersebut.

Seorang jenderal Iran, seperti dilaporkan The Washington Post, Selasa (24/6/2025), kemudian menjawab: “Jadi, apa yang harus saya lakukan?”

Agen itu memerintahkannya untuk merekam video yang mengecam rezim Iran dan mengirimkannya melalui Telegram. Masih belum jelas apakah video itu dibuat.

Kepada Bergelora.com di Jakarta dilaporkan, sumber-sumber Israel mengatakan Israel telah menyampaikan ancaman dalam bahasa Persia, yang menargetkan komandan tingkat menengah dan tinggi dengan tujuan untuk mengacaukan kepemimpinan Iran dan menghalangi calon penggantinya untuk maju. Tujuannya, kata sumber-sumber tersebut, adalah untuk menanamkan rasa takut pada pejabat tingkat kedua dan ketiga, sehingga mempersulit Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei untuk menggantikan komandan rezim yang telah lengser.

Agen Mossad tidak hanya menggunakan panggilan telepon tetapi juga catatan yang dikirim ke rumah-rumah dan pesan yang dikirim melalui pasangan untuk memperingatkan individu yang menjadi sasaran. Kampanye tekanan psikologis berjalan berdampingan dengan operasi militer Israel yang sedang berlangsung di dalam Iran.

Pejabat Barat mengatakan tim-tim rahasia, tempat penyimpanan senjata yang telah diposisikan sebelumnya, dan aset-aset rahasia di dalam Iran diaktifkan sebagai bagian dari Operasi Rising Lion.

Amerika Serikat (AS) bergabung dalam perang beberapa hari kemudian. Serangan yang diperintahkan

Presiden AS Donald Trump menargetkan tiga lokasi pengayaan uranium Iran dengan tujuh pesawat pengebom siluman B-2 yang menjatuhkan 14 bom Bunker Buster GBU-57 dan rudal Tomahawk yang ditembakkan kapal selam kelas Ohio.

Dalam perkembangan terbaru, Iran melancarkan serangan rudal balasan ke Pangkalan Udara Al Udeid di Qatar. Belasan rudal Iran menyerang Pangkalan Udara Al Udeid, yang menjadi pangkalan militer terbesar AS di Timur Tengah. (Web Warouw)

Artikel Terkait

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,120PelangganBerlangganan

Terbaru