Kamis, 1 Mei 2025

PILIH JALUR DIPLOMASI..! Walau Kesulitan, ASEAN Sepakat Tak Tanggapi Tarif AS dengan Serangan Balik

JAKARTA – Para Menteri Ekonomi se-ASEAN sepakat tidak akan membalas kebijakan tarif resiprokal dari Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Kesepakatan itu dicapai dalam pertemuan virtual pada Kamis (10/4/2025).

Indonesia diwakili Menteri Perdagangan Budi Santoso. Lewat pernyataan bersama, ASEAN kembali menegaskan kemitraan jangka panjang dengan AS. Dalam pernyataan itu, ASEAN menyebut AS telah berperan penting menjaga stabilitas dan pertumbuhan ekonomi kawasan selama lebih dari empat dekade.

“ASEAN sebagai ekonomi terbesar kelima di dunia, sangat prihatin penerapan tarif sepihak oleh AS baru-baru ini, termasuk tarif yang diumumkan pada 2 April 2025 dan yang terbaru 9 April 2025. Pengumuman ini telah menyebabkan ketidakpastian dan akan membawa tantangan yang signifikan untuk bisnis, terutama usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) serta dinamika perdagangan global,” ditulis dalam pernyataan bersama tersebut.

Kirim Surat, Indonesia Minta AS Jadwalkan Pertemuan Prabowo-Trump

Penerapan tarif dianggap mengganggu arus perdagangan dan investasi global, mengacaukan rantai pasok, serta merugikan pelaku usaha dan konsumen. Dampaknya juga bisa terasa di AS.

ASEAN menyebut tarif itu dapat mengancam stabilitas ekonomi dan mata pencaharian jutaan orang.
Pertumbuhan ekonomi kawasan juga terancam melambat.

Merespons kondisi tersebut, ASEAN menegaskan komitmen untuk tetap memilih jalur diplomasi.

“Dengan perkembangan ini, kami mengungkapkan niat bersama untuk terlibat dalam dialog jujur dan konstruktif dengan AS untuk membahas perdagangan. Komunikasi dan kolaborasi yang terbuka akan sangat penting untuk memastikan sebuah hubungan yang seimbang dan berkelanjutan.

Lewat spirit itu, ASEAN berkomitmen untuk tidak memberlakukan tindakan pembalasan apa pun sebagai tanggapan terhadap tarif AS,” tulis pernyataan bersama.

Kepada Bergelora.com di Jakarta dilaporkan, ASEAN menyebut AS sebagai mitra ekonomi yang sudah lama berjalan dan tetap penting.

“Kami tetap berkomitmen untuk menjaga kepentingan ekonomi ASEAN serta mempertahankan hubungan perdagangan yang kuat dan saling menguntungkan dengan AS,” lanjut pernyataan tersebut.

Trump sebelumnya menunda pemberlakuan tarif resiprokal terhadap sebagian besar mitra dagang AS. Tarif impor diturunkan menjadi 10 persen selama 90 hari untuk memberi ruang negosiasi.

Sementara itu, tarif terhadap China justru dinaikkan menjadi 125 persen. Trump pada 2 April 2025 menyatakan akan menerapkan tarif dasar 10 persen atas impor dari lebih dari 180 negara.

Pada 9 April 2025, tarif resiprokal diberlakukan untuk 90 negara, dengan besaran antara 11 persen hingga 50 persen. Indonesia termasuk dalam daftar tersebut dengan tarif sebesar 32 persen. (Web Warouw)

Artikel Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,120PelangganBerlangganan

Terbaru