PALU- Partai Rakyat Demokratik (PRD) mengingatkan agar Pemilukada serentak pada Desember 2015 dilaksanakan tidak dengan menodai proses demokrasi yang susah payah dibuka oleh pergerakan rakyat 1998. Apapun hasil Pemilukada serentak, persatuan harus diutamakan. Tinggalkan cara-cara kotor yang akan menodai proses demokrasi yang susah payah dibuka oleh pergerakan rakyat 1998, agar hasil Pemilukada serentak diterima oleh semua pihak. Demikian Ketua Komite Pimpinan Wilayah (KPW) PRD, Sulawesi Tengah, Adi Prianto, SH kepada Bergelora.com di Palu, Jumat (27/11).
“Hindari ekses politik liberal Pemilukada yang saling mencemooh dan saling umbar kesalahan dan kejelekan antar pasangan calon (paslon) sehingga memutuskan persaudaraan sesama anak Bangsa. Inilah yang dikatakan Bung Karno, yang susah disembuhkan dari politik liberal,” tegasnya.
PRD Sulawesi Tengah mengingatkan agar semua pihak menghormati proses peralihan kekuasaan. Kepada para Paslon Petahana, aparat sipil negara dan penyelenggara Pemilu agar melaksanakan Pemilukada serentak secara netral dan bermartabat.
“Sesungguhnya yang dimenangkan pada Pemilukada serentak adalah harapan rakyat untuk lebih maju dari hari ini,” ujarnya.
Ia menjelaskan, terhitung bulan agustus, masa kampanye terbuka Pemilihan Kepala Daerah (Pemilukada) serentak di Sulawesi Tengah telah memasuki empat bulan lamanya, benturan-benturan politik sesama pendukung masih terbilang rendah.
“Bentuk dukungan fanatisme buta kepada Pasangan Calon (Paslon) dapat ditemukan dan diekspresikan pada bentuk yang berbeda-beda, hal tersebut dapat kita lihat pada pengguna media sosial,” ujarnya.
PRD sebagai salah satu elemen politik Sulawesi Tengah mewakili kelompok pergerakan turut serta pada Pemilukada serentak, memberikan dukungan politik kepada pasangan calon dengan pendekatan program, mobilisasi dukungan suara di Tempat Pemungutan Suara (TPS) dan menciptakan kondisi keamanan pada saat atau sesudah pemungutan suara.
Dukungan Terbuka
Terkait hal tersebutlah, PRD menyatakan sikap secara terbuka sebagai berikut:
1. Komite Pimpinan Kabupaten (KPK), struktur organisasi PRD tingkatan kabupaten/kota, secara demokrasi melalui rapat pleno dan disampaikan secara terbuka mendukung Paslon, telah bekerja selama dan sebelum masa kampanye terbuka, dukungan pasangan calon (paslon) tersebut adalah:
a. KPK PRD Banggai, mendukung Paslon Ma’mun Amir-Batia Sisilia
b. KPK PRD Tojo Una-Una mendukung Paslon Muhammad syarif aljufri – Dra.Fatima lawedi Msi
c. KPK PRD Morowali Utara mendukung Paslon Drs H. Sutrisno Sembiring – Kristina Parinsi, SE
d. KPK PRD Sigi mendukung Paslon Nurzain Djalangkara, SH – Ajub Williem Darawia
e. KPK PRD Poso mendukung Paslon Frany E. S Djaruu, S.Si, Mkes – H.ABD. Gani T. Israil, S.Ag
2. Desk-Elektoral PRD Sulawesi Tengah, badan adhock yang dibentuk atas kebutuhan untuk menilai dan menyimpulkan situasi Pemilukada serentak, memutuskan sebagai berikut:
a. Pemilihan Gubernur tahun 2015, PRD mendukung dan memenangkan Paslon Rusdi Mastura-Ihwan Datu Adam
b. Pemilukada Kota Palu, PRD mendukung, menyerukan kepada kader/anggota/simpatisan untuk memenangkan Paslon Habsa Yanti Ponulele, ST, M.Si-Tamrin H. Samauna
PRD Sulawesi Tengah melalui Desk-elektoral mengingatkan kepada semua Paslon Pemilukada di Sulawesi Tengah selama ini beban Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 75% dihabiskan untuk membayar gaji Aparat Sipil Negara (ASN) dan perjalanan dinas. Selebihnya pembiayaan infrastruktur dan program karitatif.
“Skema seperti ini selama masa jabatan satu periode tidak akan berhasil 100% sehingga program pro-kerakyatan menjadi retoris tanpa kenyataan. Untuk itu, PRD menuntut para pasangan calon agar menjalankan program politik divestasi dan industriliasisasi sebagai salah jalan pembangunan ekonomi Sulawesi Tengah yang berjiwa Ttrisakti,” ujarnya. (Lia Somba)
