Minggu, 1 Desember 2024

Presiden Jokowi: Usut Penyebar Kabar Bohong Pencopotan Panglima TNI

JAKARTA-  Presiden Joko Widodo menegaskan bahwa tidak ada pergantian Panglima TNI, karena beliau selama ini telah bekerja dan sesuai dengan apa yang diinstruksikan oleh Presiden. Demikian dikatakan Presiden RI Ir. H. Joko Widodo didampingi Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo kepada awak media, usai penganugerahan gelar Pahlawan Nasional di Istana Negara, Jalan Veteran, Jakarta Pusat, Rabu (9/11).

Presiden Joko Widodo menjelaskan terkait isu pergantian Panglima TNI yang telah beredar di media sosial akan ditindaklanjuti. “Nanti Saya perintahkan Kapolri Jenderal Tito Karnavian, untuk mengusut penyebaran informasi bohong mengenai pencopotan jabatan Panglima TNI tersebut,” ujarnya.

Sementara itu, kepada Bergelora.com dilaporkan, Panglima TNI dalam kesempatan yang sama mengatakan bahwa setiap informasi yang berkembang harus disikapi dengan cerdas dan diteliti kebenarannya.

“Yang mengangkat saya adalah Presiden. Tentunya kalau ada pergantian, Presiden akan memanggil saya. Selama ini tidak ada (pemanggilan), orang-orang saja yang mengada-ada, makanya saya tidak komentar apapun juga,” jelasnya.

“Saya Jum’at malam (4/11) bersama Presiden di sini, paginya juga bersama Presiden, kemarin Senin (7/11) di Mabes AD bersama Presiden, kemudian makan siang bersama Presiden dan Kapolri. Lalu isunya saya mau diganti, kalau informasi yang tidak benar pasti ada tujuannya dan silahkan anda analisa sendiri,” ungkap Panglima TNI.

Menyikapi perkembangan potensi ancaman global, Panglima TNI menjelaskan bahwa upaya Proxy War terus dilakukan oleh Negara-negara yang menginginkan kekayaan alam Indonesia, sehingga menjadi kekhawatiran dan harus segera diantisipasi.

“Kewajiban saya sebagai Panglima TNI dengan perangkat saya adalah menganalisa, hasil analisanya saya tidak mencurigai, tapi patut saya waspadai,” terangnya

Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengatakan bahwa pada tahun 2015 Indonesia tercatat sebagai tiga negara besar yang paling optimis dan memiliki kepercayaan konsumen, karena kaya akan sumber daya alam sehingga berpotensi menjadi rebutan bangsa lain.

“Indonesia sedang bagus, kaya sumber daya alamnya, Presiden RI Joko Widodo pada saat disumpah, mengingatkan bahwa kekayaan akan sumber daya alam bisa jadi petaka, inilah yang harus kita waspadai, jangan mudah untuk di adu domba,” tandas Panglima TNI.

Loyal Pada Presiden

Sebelumnya Panglima TNI, Jenderal TNI, Gatot Nurmantyo sudah menegaskan bahwa dirinya loyak kepada Presiden dan siap menjaga Bhinneka Tunggal Ika.

“Saya sebagai Panglima TNI, atasan saya adalah Presiden Republik Indonesia Ir. H. Joko Widodo selaku Panglima Tertinggi TNI. Oleh sebab itu, saya harus taat dan loyal kepada Presiden saat diperintahkan melaksanakan tugas menjaga ke-Bhinneka Tunggal Ikaa-an, dan ini dapat dilihat saat aksi damai tanggal 4 November 2016 yang lalu,” Hal tersebut dikatakan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, ketika menjadi salah satu narasumber di stasiun televisi swasta, bertempat di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Selasa malam (8/11).

Menurut Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, sebagai umat muslim saya pernah bersumpah saat dilantik menjadi Perwira TNI, tanggal 15 Maret 1982.  Sumpah yang saya ucapkan diatas kitab suci Al-Qur’an, diantaranya “Demi Allah saya bersumpah akan setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Undang-Undang Dasar 1945 dan Pancasila, serta taat kepada atasan dengan tidak membantah perintah atau putusan,” ucapnya.

Dalam kesempatan tersebut, Panglima TNI mengatakan bahwa Presiden RI sebagai Panglima Tertinggi memerintahkan saya untuk menjaga dan mengelola ke-Bhinneka Tunggal Ika-an.  “TNI sebagai Garda Terdepan siap menjaga ke-Bhinneka Tunggal Ika-an, dan akan menghadapi setiap kekuatan yang ingin mengganggu Persatuan dan Kesatuan bangsa,” tegasnya.

Kepada Bergelora.com dilaporkan Terkait adanya rumor di media sosial yang memberitakan saya berkeinginan menjadi Presiden, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menegaskan bahwasanya rumor tersebut tidak benar.  Saat ini, umur saya sudah 56 tahun, kata Pak Ustadz kehidupan di dunia ini hanya sekejap mata saja dan kehidupan pribadi ada di akhirat.

 “Apabila saya berkeinginan menjadi Presiden, maka saya telah melanggar sumpah saya pada saat disumpah menjadi Perwira. Saya lebih baik menjadi tumbal untuk melaksanakan tugas menjaga ke-Bhinneka Tunggal Ika-an, daripada saya menjadi Presiden,” tegas Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.

Lebih lanjut Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menyampaikan bahwa, negara Indonesia yang mayoritas penduduknya beragama muslim, sekarang ini menjadi ikon dunia. Indonesia adalah negara muslim yang demokratis, Islam di Indonesia adalah Islam yang Rahmatan Lil Alamin.

“Ke-Bhinneka Tunggal Ika-an harus kita sadari semua, karena Indonesia tanpa umat muslim itu bukan Indonesia dan Indonesia tanpa umat Kristen, umat Katholik, umat Hindu dan umat Budha, itu juga bukan Indonesia,” kata Panglima TNI. (Kolonel Inf Bedali Harefa)

 

 

 

 

Artikel Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,110PelangganBerlangganan

Terbaru