Senin, 7 Oktober 2024

Presiden Lantik KASAU TNI Baru: Marsekal TNI Hadi Tjahjanto

JAKARTA-    Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menghadiri pelantikan Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.Ip sebagai Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau), yang dipimpin oleh Presiden RI Ir. H. Joko Widodo di Istana Negara,  Jalan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Rabu (18/1).

Pemberhentian dan pengangkatan Kepala Staf Angkatan Udara dari Marsekal TNI Agus Supriatna kepada Marsekal TNI Hadi Tjahjanto tertuang dalam Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 2 TNI tahun 2017.

Dalam sambutannya Presiden RI Joko Widodo menyampaikan ucapan terima kasih kepada Marsekal TNI Agus Supriatna  atas pengabdian dan jasa-jasanya yang telah disumbangkan kepada Bangsa dan Negara Republik Indonesia dan ucapan selamat kepada Marsekal TNI Hadi Tjahjanto sebagai Kepala Staf Angkatan Udara.

Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menjadi saksi pada penandatanganan Berita Acara Pengangkatan Sumpah Jabatan  Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.Ip sebagai Kepala Staf Angkatan Udara yang baru.

Kepada Bergelora.com dilaporkan, turut hadir dalam acara tersebut  antara lain, Wakil Presiden RI H. Muhammad Jusuf Kalla, Ketua DPR RI Setya Novanto, Menko Polhukam Jenderal TNI (Purn) Wiranto, Menteri Pertahanan Jenderal TNI (Purn) Ryamizard Ryacudu, Menteri ESDM Ignasius Johan, Menteri Kelautan dan Perikanaan Dr. (HC) Susi Pudjiastuti, Menteri Agama Drs. H. Lukman Hakim Saifuddin, Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian, Kasad Jenderal TNI Mulyono, Kasal Laksamana TNI Ade Supandi, Gubernur Lemhanas Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo dan Kepala BIN Jenderal Pol Budi Gunawan.

Terbang Aman

Marsekal Hadi Tjahjanto mengaku sudah memiliki program yang akan dilaksanakannya seusai dirinya dilantik menjadi Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU), di Istana Negara, Jakarta, Rabu (18/1) siang. Program tersebut mulai dari perencanaan yang transparan sampai dengan pengadaan barang atau alat utama sistem persenjataan (alutsista).

“Dengan demikian, maka seluruh kekuatan udara bisa melaksanakan terbang dengan aman sehingga kita terhindar dari accident atau kecelakaan pesawat terbang. Itu yang benar-benar akan saya awasi dan saya akan turun ke bawah,” tegas Hadi kepada wartawan usai dilantik sebagai KSAU oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Menurut KSAU, pihaknya sedang melakukan evaluasi terhadap banyaknya peristiwa kecelakaan pesawat udara, yang nanti hasilnya akan menjadi koreksi agar tidak lagi melakukan kesalahan yang sama. Ia mengingatkan, faktor manajemen sangat penting, karena kalau memiliki manajemen yang baik maka niscaya kecelakaan pesawat itu bisa dihindari.

Saat disinggung mengenai pesan Presiden Jokowi, KSAU mengaku tidak ada pesan khusus. “Saya hanya foto biasa saja tadi dengan Presiden dan menerima ucapan selamat (usai pelantikan, Hadi menemui presiden untuk foto bersama),” jelas Hadi.

Peremajaan Pesawat

Disinggung mengenai peremajaan pesawat TNI AU, KSAU Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan, sesuai dengan Renstra (Rencana Strategis), sampai dengan 2024 akan ada satu peremajaan pesawat, yaitu pesawat F-5, pengganti pesawat F-5 yang lama.  “Karena pesawat F-5 ini kan hampir 1 tahun sudah tidak terbang lagi. Jadi penggantinya itu direncanakan apa itu masih dalam perencanaan,” ujarnya.

Selain itu, lanjut Hadi, akan ada penambahan radar. Ia menjelaskan, jumlah radar yang dimiliki TNI AU untuk pertahanan udara seluruh Indonesia hanya 20. Karena itu, sampai dengan Renstra ketiga akan ada penambahan sebanyak 12 sehingga total menjadi 32. Dengan demikian, diharapkan tidak ada bolong-bolong lagi apabila ada pesawat yang melanggar.

Menurut Hadi, penambahan radar dilakukan di Nusa Tenggara,  Pontianak, Jayapura, dan di bagian Sumatera. “Tentunya adalah daerah-daerah  yang masih bolong, yang masih belum bisa ter-cover radar itu akan ditempatkan radar. Jadi itu perencanaan sampai dengan 2024 ini, mudah-mudahan 32 radar sudah terpasang,” papar Hadi.

Adapun terkait hibah pesawat luar negeri, KSAU menjelaskan, saat ini sedang berjalan, dan untuk pesawat F-16 dari 24 sudah datang 14, kurang 10. Kemudian pesawat Hercules juga sudah berdatangan. “Hercules semuanya baik untuk melaksanakan terbang dan semuanya dioperasionalkan oleh skuadron angkatan udara 32 di Malang,” terang Hadi.

Sementara untuk Sukhoi, menurut Hadi, masih dalam perencanaan. Ia menjelaskan ada rencana pengadaan 35 Sukhoi, namun hal itu sampai saat ini masih dalam perencanaan di Kemenhan.

KSAU menjelaskan, untuk pengadaan alutsista semuanya kewenangan dari Kementerian Pertahanan. TNI Angkatan Udara hanya sebagai pembina, dan juga akan memberikan spek-nya. Sedangkan kontrak akan dilakukan oleh Mabes TNI, dan proses pembeliannya adalah dari Kementerian Pertahanan.

“Tentunya, kita akan terus koordinasi melekat, terutama adalah pada spek yang kita inginkan. Kita tidak melihat merk, kalau spek-nya memang tidak sesuai akan kita sampaikan,” tegas Hadi.

Dalam kesempatan itu KSAU Hadi Tjahjanto juga menanggapi penilaian sejumlah pihak yang menyebut karirnya melesat.  Hadi menegaskan, dirinya adalah seorang tentara yang memiliki sumpah prajurit dalam Sapta Marga. Sedangkan  pembinaan karir itu tentunya adalah dari pimpinan.

“Mau jadi apa selanjutnya itu adalah urusan pimpinan, sehingga saya hanya bisa melaksanakan dan menolakpun saya tidak bisa. Jadi, hanya satu, bahwa siap melaksanakan perintah atasan,” pungkas Hadi.

“Kami mengucapkan selamat kepada KSAU baru. Ini merupakan bagian dari regenerasi organisasi TNI. Beliau berpengalaman, dan menguasai seluk beluk yg berkaitan hal dengan pertahanan,” kata Taufik, dalam rilis yang diterima Parlementaria, Rabu (18/1).

Politisi F-PAN itu melihat hal yang menjadi tantangan KSAU baru adalah perlunya revitalisasi alutsista. Alutsista perlu mendapat modernisasi.

“Pesawat yang sudah uzur kita harapkan ada modernisasi. Posisi dalam kaitan penetapan KSAU baru ini memberikan keamanan dan kenyamanan dari Negara Kesatuan Republik Indonesia,” pesan politisi asal dapil Jawa Tengah itu.

Karir Militer

Sebagaimana diketahui, Hadi menggantikan Agus Supriatna. Sebelumnya, ia menempati sejumlah jabatan penting. Lulusan Akademi Angkatan Udara 1986 itu sempat menjadi perwira menengah di Dinas Administrasi dan personel TNI AU.

Tugas berikutnya adalah menjadi Komandan Pangkalan Udara (Danlanud) Adi Sumarmo, Boyolali, Jawa Tengah, pada 2010-2011. Jabatan Direktur Operasi dan Latihan Badan SAR Nasional pun pernah diembannya pada 2011-2013.

Kariernya berlanjut dengan menjabat Kepala Dinas Penerangan TNI AU pada 2013-2015 dan kembali memimpin Pangkalan Udara sebagai Danlanud Abdulrahman Saleh, Malang, pada 2015. Setelah itu, Hadi mendapat pangkat marsekal muda dan langsung menjabat Sekretaris Militer Presiden pada 2015-2016.

Hadi lalu dipindahtugaskan sebagai Inspektur Jenderal Kementerian Pertahanan. Ia naik pangkat menjadi marsekal madya pada 2016. Dengan jabatan barunya sebagai KSAU, Hadi naik pangkat lagi dari marsekal madya dengan bintang tiga menjadi marsekal TNI bintang empat sejak 18 Januari 2017. (Kolonel Inf Bedali Harefa/Web Warouw)

 

 

Artikel Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,100PelangganBerlangganan

Terbaru