Kamis, 10 Oktober 2024

PRESISI BANGET…! CCTV Kasus Ferdy Sambo Raib, Kapolri Ungkap Malingnya: Diambil Anggota Divisi Propam dan Bareskrim Polri

JAKARTA – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengungkapkan siapa pihak internal di Mabes Polri yang mencuri perangkat CCTV yang menjadi barang bukti kasus pembunuhan Brigadir J di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo di Kompleks Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan.

VIRAL ! Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo RDP dengan Komisi III DPR-RI, Rabu (24/8).

Seperti diketahui, perangkat CCTV di tempat kejadian sempat dinyatakan hilang sebelum akhirnya ditemukan kembali. Belakangan diketahui bahwa CCTV itu bukan hilang, melainkan dicuri pihak internal Mabes Polri.

“CCTV yang saat itu hilang CCTV di satpam. Dari hasil interogasi saat ini kami mendapatkan kejelasan bahwa CCTV tersebut diambil oleh anggota ataupun petugas dari personel Div Propam dan personel dari Bareskrim,” kata Listyo dalam rapat di Komisi III DPR, Rabu (10/8/2022).

Kekinian Listyo sudah mengantongi siapa nama-nama di pihak internal yang turut mengambil CCTV tersebut. Ternyata CCTV tidak hanya dicuri, melainkan turut dirusak.

“Dari situ terungkap peran masing-masing, siapa yang mengambil dan siapa yang mengamankan. Kemudian pada saat kita melakukan pemeriksaan lebih lanjut kita dapatkan siapa yang merusak CCTV,” kata Listyo.

“Tentunya ini bisa menjadi kunci pengungkapan kasus ini,” tandas Listyo.

Dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi III DPR ini akhirnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengungkapkan siapa yang dimaksud yaitu Brigjen Hendra Kurniawan eks Karo Paminal Div Propam Polri melakukan obstructio of justice di kasus kematian Brigadir Yosua Hutabarat atau Brigadir J.

Jenderal Listyo mengungkapkan Biro Div Propam Polri telah melakukan intervensi kepada penyidik Polres Metro Jakarta Selatan pada tanggal 9 Juli 2022 lalu.

Intervensi dilakukan Biro Paminal Divisi Propam Polri saat penyidik ingin membuat berita acara pemeriksaan Richard Eliezer, Ricky Rizal, dan Kuat Maruf.

“Sabtu tanggal 9 Juli sekitar pukul 11.00WIB, penyidik Polres Metro Jakarta Selatan mendatangi kantor biro Paminal Div Propam untuk melakukan pembuatan berita acara pemeriksaan saksi-saksi saudara Richard, Ricky dan kuat, namun penyidik mendapatkan intervensi dari personel Biro Paminal di Propam Polri,” ungkap Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

“Penyidik hanya diizinkan untuk mengubah format berita acara interograsi yang dilakukan oleh Biro Paminal Div Propam menjadi berita acara pemeriksaan.”

Kemudian, kata Kapolri, Div Propam pada pukul 13.00 WIB mengarahkan saksi dan sejumlah penyidik Polres Metro Jakarta Selatan untuk melakukan rekonstruksi kejadian di tempat kejadian peristiwa (TKP).

“Setelah selesai pelaksanaan rekonstruksi para saksi menuju rumah saudara FS di Saguling, personal Biro Divi Propam Polri di saat yang bersamaan kemudian menyisir TKP dan memerintahkan untuk mengganti hardisk CCTV yang berada di pos sekuriti Duren 3,” kata Kapolri.

“Hardisk CCTV ini kemudian diamankan oleh personil Divisi Propam Polri,”ujarnya.

Dalam keterangannya, Kapolri Jenderal Sigit juga menceritakan soal situasi penyerahan jenazah Brigadir J ke pihak keluarga di Jambi.

Digambarkan Kapolri, ada penolakan dari Divisi Propam Polri untuk Brigadir J dimakamkan secara kedinasan karena dianggap telah melakukan perbuatan tercela.

“Kemudian malam harinya, datang personel dari Divisi Propam Polri yang berpangkat Pati atas nama Brigjen Pol Hendra Kurniawan atau Karopaminal yang menjelaskan dan meminta pada saat itu untuk tidak direkam dengan alasan terkait dengan masalah aib,” ucap Kapolri.

“Keluarga mendapatkan penjelasan lebih detail, sehingga jumlah tembakan dan posisi tembak-menembak serta luka-luka yang ada di tubuh jenazah,”ujarnya.

Namun, lanjut Kapolri, terkait dengan penjelasan tersebut keluarga tidak percaya dengan penjelasan yang telah diberikan oleh personel Divisi Propam Polri tersebut.

“Beberapa hal kemudian ditanyakan antara lain masalah CCTV yang ada di tempat kejadian, kemudian hal-hal yang dirasa janggal, kemudian terkait dengan barang-barang korban termasuk HP dan kejanggalan-kejanggalan ini kemudian viral di media dan mendapatkan perhatian publik,” kata Kapolri.

Gaya Hdiup Mewah Brigjen Hendra Kurniawan

Kepada Bergelora.com di Jakarta dilaporkan, Komisi III DPR RI menyoroti gaya hidup Brigjen Hendra Kurniawan yang sudah dinonaktifkan dari jabatan Karo Paminal Div Propam Polri.

Brigjen Hendra Kurniawan telah dikurung di tempat khusus bersama dengan polisi yang menghambat penyelidikan kasus kematian Brigadir Yosua Hutabarat atau Brigadir J.

Ia telah menjadi polisi yang sudah diperiksa dan diduga kuat ikut menghalang-halangi penyelidikan.

Ia diduga turut membantu tersangka Irjen Ferdy Sambo untuk menghilangkan barang bukti dan mendukung rekayasa kronologis.

Brigjen Hendra Kurniawan ternyata sudah terkenal dengan gaya hidup mewah. Jenderal bintang satu ini memiliki istri cantik bernama Seali Syah.

Istrinya seorang selebgram yang bersahabat dekat dengan Tyas Mirasih dan Ariel Noah. Gaya hidup mewah keluarga Brigjen Hendra sudahh diungkap oleh Seali.

Bahkan, ketika suaminya dinonaktifkan dan kini ditahan, ia mengaku rindu hidup hedon.

“Iyalohhh kangen aku lohhh nge post hidup hedon aku,” tulisnya, Rabu (17/8/2022).

“Berubah sekejab di 2019 tapi aahh sudahlaahh,” tulisnya.

Dikatakan Seali Syah ia takut jika posting soal panti asuhan dibilang pencitraan.

“Mau post panti asuhan aku, nanti dibilang pencitraan,” tulisnya.

Unggahan terbaru Seali Syah soal hidup hedon. Brigjen Hendra Kurniawan Terseret Ferdy Sambo dalam Kasus Brigadir J, Curhat Seali Syah Jadi Sorotan (Instagram sealisyah)

Kini publik menunggu bagaimana postingan selanjutnya dari Seali Syah, seperti apa skenario Ferdy Sambo yang diketahui Seali Syah?

Sorotan Komisi III 

Anggota Komisi III DPR Fraksi PDIP Arteria Dahlan menyinggung gaya hidup mewah Brigjen Hendra Kurniawan dalam rapat bersama Ketua Kompolnas Mahfud Md.

Arteria lantas mempertanyakan pengawasan Kompolnas terkait hal itu. Arteria awalnya mempertanyakan fungsi Kompolnas sebagai pemantauan polri. Arteria menyinggung penertiban Kompolnas terhadap Polri.

“Pemantauan fungsionalnya mana yang dilakukan Kompolnas ini, saya ke Pak Benny Mamoto juga ngomong lah, di Polri itu orang baik stres, kenapa orang bener nggak jadi bener. Orang yang antik malah dapat privilege, ini yang kita coba melakukan, menertibkan saat ini, saya percaya betul Pak Kapolri berani untuk itu,” kata Arteria dalam rapat kerja Komisi III DPR bersama Kompolnas, Komnas HAM, dan LPSK, Senin (22/8/2022).

Arteria lantas menyebut gaya hidup salah satu perwira polisi, yakni Karopaminal Brigjen Hendra Kurniawan.

Arteria menyindir kehidupan Hendra yang kerap berganti mobil. Dia lantas mempertanyakan pengawasan Kompolnas.

“Sederhana, saya akhirnya bicara ke person lah, bagaimana seorang Karopaminal dengan gaya hidup seperti itu. Padahal itu adalah serambi mukanya untuk integritas Polri, Kompolnas sikapnya seperti apa selama ini, ini hanya bagian-bagian kecil, nanti saya bisa ngomongin satu-satu tapi contohlah,” ujarnya.

“Ini kan kasatmata, kita nggak bisa ngomongin person akhirnya saya ngomongin person lah, set masuk, mobilnya apa, taro lagi, taro lagi. Ini udah di luar, dia seorang karo, Pak, apa yang dilakukan kompolnas, apa yang dilakukan Pak Benny Mamoto, apalagi di dalamnya ada Pak Tito,” lanjut Arteria.

Arteria meminta Mahfud menjelaskan hal itu. Dia mewanti-wanti jangan sampai persoalan tersebut menjadi penyakit bagi Polri yang tidak bisa dibereskan.

“Kami minta betul ini dijelaskanlah, jadi kita bicaranya prof, prof yang ajarkan saya, Arteria harus berani berkata benar, bimbingan prof itu saya ingat terus. Nah sekarang juga kami ingin prof sampaikan juga prof, kalau memang ini kita bahas ya kita bahas jangan sampai ini jadi kanker stadium 4. Kita tak bisa lagi menyelamatkan Polri kesayangan kita semua,” ujarnya.

Sosok Brigjen Hendra Kurniawan

Brigjen Pol Hendra Kurniawan SIK lahir pada 16 Maret 1974.

Kepada Bergelora.con di Jakarta dilaporkan, sejak 16 November 2020 ia menjabat sebagai Karopaminal Divpropam Polri.

Brigjen Hendra adal lulusan Akpol 1995 ini berpengalaman dalam propam.

Jabatan terakhir jenderal bintang satu ini adalah Kabagbinpam Ropaminal Divpropam Polri.

Hendra merupakan Jenderal Polisi pertama dan satu satunya dari keturunan tionghoa

Riwayat Jabatan Hendra Kurniawan

– Kaden A Ro Paminal Div Propam Polri

– Analis Kebijakan madya Bidang Paminal Div Propam Polri

– Kabagbinpam Ro Paminal Divpropam Polri

– Karo Paminal Div Propam Polri (2020) (Web Warouw)

Artikel Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,100PelangganBerlangganan

Terbaru