JAKARTA- Berbagai krisis global melilit berbagai negara saat ini. Budiman Sudjatmiko mengatakan saat ini dunia sedang membutuhkan Indonesia. Hal ini disampaikannya dalam wawancara yang dimuat di akun youtube COKRO TV dan dikutip Bergelora.com di Jakarta, Senin (26/2).
“Dunia butuh kita memberi mereka nafas maka karbonisasi itu sama sebenarnya dengan oksigenomic. Oksigenomic ini yang menjadikan kota-kota Indonesia yaitu ekonomi yang memberi nafas pada dunia perdagangan karbon,” jelas mantan politisi PDIP ini.
Menurutnya carbon trading harus bisa memberikan manfaat pada masyarakat langsung dengan menanam pohon yang memberikan oksigen baru pada dunia.
“Kita punya banyak pohon. Bagaimana kita menjadikan pohon dan kemudian petani kita mendapatkan manfaat finansial keuangan dari menanam pohon dan merawat pohon. Karena dunia butuh Indonesia sebagai paru-parunya untuk tetap sehat terus,” jelas mantan Ketua Umun Partai Rakyat Demokratik (PRD) ini
Ia menjelaskan isu greenflation yang diangkat oleh cawapres Gibran Rakabuming Raka dalam debat Pilpres 2024 lalu.
Greenflation itu adalah sebuah istilah ekonomi baru tentang biaya ekonomi yang akan muncul, biaya tambahan yang naik akibat transisi sebuah negara dari ekonomi energi fosil ke energi terbarukan. Kan banyak yang akan naik, alat-alatnya akan baru.
“Itu kita harus membeli atau kita membuat pabriknya sendiri. Nah itu kan butuh biaya ekonomi. Membutuhkan kawasan industri untuk infrastruktur membuat solar panel atau perangkat-perangkat teknologi terbarukan. Itu menimbulkan kenaikan biaya. Muncul kenaikan ekonomi, kenaikan barang-barang ada konsekuensinya. Secara ekonomi bagus. Secara ekologi dalam waktu dekat berdampak negatif. Kita gak hidup di surga kebaikan. Yang satu membawa bayaran dengan mengurangi kebaikan yang lain. Ini soal trade off. Kepemimpinan adalah persis soal itu public policy,” ujarnya.
Budiman menjelaskan soal kebijakan publik pada sebuah negara dengan 270 juta orang lebih. Seorang presiden akan menghitung berbagai konsekuensi dari kebijakan yang akan diterapkan.
“Greenflation adalah sebuah sebuah peringatan. Get be realistic,” tegasnya.
Dua Fokus Program Prabowo
Untuk itu Budiman menjelaskan dua fokus program Prabowo Subianto yaitu pertama soal kesejahteraan harus sampai mengalir keseluruh rakyat Indonesia dan kedua Indonesia naik peringkat global dan disegani dalam soft diplomacy and hard diplomacy.
“Rezeki harus mengalir ke bawah menggerakkan koperasi dan Bumdes, menjadi mesin utama ekonomi. Terutama dalam program makan siang gratis. Bersama menuju Indonesia kuat. Tapi ini bukan berarti enggak peduli yang lain,” jelasnya.
Budiman menjelaskan tentang teknologi yang akan menjadi jembatan antara geopolitik dan kepentingan rakyat di dalam pemerintahan Prabowo-Gibran.
“Ruang antara geopolitik dengan pemberdayaan rakyat di tengahnya itu adalah tentang teknologi, tentang sains, teknologi keseluruhannya, tentang budaya. Antara rakyat di akar rumput dan dinamika politik global, semua dijembatani oleh teknologi. Maka ini juga berbicara soal inovasi digitalisasi, bicara soal optimalisasi Dana Desa agar dipakai juga untuk mengembangkan sumber daya manusia di dalam negeri,” paparnya. (Web Warouw)